22. kedekatan pertama

Start from the beginning
                                    

Beruntung juga ia tak berbuat berlebihan dengan secara tak sengaja memeluk tubuh tinggi sang suami saat tidur. Akan sangat memalukan rasanya jika itu terjadi.

"Jadi kamu mau bicara apa?" tanya Eis menghampiri Raisa yang sedang duduk merenung di ruang tamu apartemennya. Ia telah menurunkan suhu ac karena melihat wajah Raisa yang telah memerah mungkin karena kepanasan

"Oh iya Teh, ada apa?" tanya Raisa bingung. Ia seperti baru sadar dari lamunannya

" lagi mikirin apa? Kok wajahnya merah gitu?" tanya Eis setelah menyadari jika wajah sang ipar ternyata tak ada hubungannya dengan suhu udara

"Oh itu teh, saya mau tanya tentang mas Hanan eh.. Maksudnya tentang pernikahan"

"Ada apa dengan pernikahan dan Hanan?" tanya Eis dengan senyum. dikulum

"Maksud saya... Maksud Rai, apa tujuan pernikahan itu penting?" tanya Raisa yang membuat Eis tersenyum, sekali lagi ia menemukan orang yang mempertanyakan tujuan pernikahan tersebut

"Ya penting, cuma begitu banyak tujuan pernikahan yang manakah yang lebih penting?" tanya Eis,

"Untuk beribadah? Membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, rahmah?" jawab Raisa dengan tanya tak yakin.

"Itu betul. Dalam alquran telah ditulis tujuan kita menikah" Eis menotak atik handphone nya masih mengoceh "nih teteh bacain ya, 'Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu Yang menciptakan kamu dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan jodohnya, dan mengembang-biakan dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan; dan bertakwalah kepada Allah swt. yang dengan nama-Nya kamu saling bertanya, terutama mengenai hubungan tali kekerabatan. Sesungguhnya Allah swt. adalah pengawas atas kamu." setelah membacakan terjemahan surah an nisa ayat pertama Eis menutup handphone dan meletakkannya diatas meja.

"Memang sudah menjadi fitrah dan kewajiban dasar kita sebagai manusia, makhluk ciptaan Allah untuk beribadah, mengabdi kepada-Nya. Sebelum menikah juga kita tetap harus beribadah. Dan dari ayat satu surah Annisa yang tadi teteh bacain tujuan pernikahan adalah untuk berkembang biak dan untuk hubungan kekerabatan" jelas Eis,

"Maksudnya berkembangbiak?" yang ada sibenak nya adalah kelinci yang pernah dipelihara nya saat kecil. Dari sepasang bisa menjadi keluarga besar kelinci yang tak tahu mana cucu dan cicit lagi

"Ya berkembang biak, mempunyai keturunan, punya anak, punya cucu, punya cicit" Eis merasa takjub dengan kepolosan sang ipar. Wanita dua puluh tujuh tahun ini jelas kalah pengalaman dengan anak belasan tahun yang saat ini udah tahu pacaran   dengan berbagai rasa.

😳😳😳

Hanan sedikit malu dengan rasa sesalnya tadi pagi saat mereka bangun tidur. Tadi malam, ia berharap tubuhnya atau tubuh Raisa bisa secara tak sadar untuk saling merangkul.

Namun sepertinya baik tubuhnya maupun Raisa memang belum  memiliki sensor nyaman pada masing-masing hingga hal-hal intim yang sering terjadi pada pasangan lain belum terjadi pada mereka. Karena baik dia ataupun istrinya masih merasa awas dengan gerak tubuh.

Jika pagi tadi saat berangkat kerja ia merasa malu karena hal yang tak terjadi, maka sore ini ia merasa malu dengan hal yang telah terjadi.

Wajah merah Raisa terlintas jelas saat ia memikirkan tentang istri impiannya. Jika dipikirkan sekarang, Raisa sebenarnya telah memenuhi hampir tujuh puluh persen hal-hal yang menjadikan Raisa seorang istri.

Perasaan gugup itu melanda Hanan. Namun, ada rasa tak sabaran untuk segera pulang kerumah. Ia ingin kembali melihat wajah pucat yang sesekali memerah di wajahnya itu.

...

"Assalammualaikum" sapaan lembut Raisa membuyarkan fokus pandang Hanan pada wanita mungil bergaun soft pink sedengkul dengan rambut coklat yang di cepol tinggi

"Wa...waalaikummussalam" gugup, seperti seseorang yang tertangkap basah tengah melakukan sesuatu yang salah. Itulah yang dirasakan oleh Hanan saat ini

😻😻😻

Raisa is back...
Menemani yang lagi #dirumahaja untuk beberapa waktu kedepan.

Untuk vote dan komentar nya makasih banget....
Itu jelas memberi semangat untuk aku menulis,

Dan lagi-lagi soal typo dan kalimat rancu maafkan diriku, karena memang belum diedit ataupun aku baca ulang.

Yang penting saat ini. tetap berdoa Tetap semangat, tetap sehat, tetap bersih dan yang pasti tetap istiqomah..

27maret2020

hanan dan RaisaWhere stories live. Discover now