Part 14❦︎ 𝐁𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐦𝐢𝐧𝐭𝐚𝐚𝐧.

36 3 0
                                    


"Kok pagi ini sepi Kei?" tanya Ceya, begitu dirinya bangun tidur dan ingin ya seperti biasalah sarapan pagi bersama.

Tapi begitu ia dan suaminya itu keluar. Ceya tidak melihat Ratna yang biasanya selalu duduk dikursi biasa sambil menyambutnya datang.

"Omah lagi pergi ke rumah temennya, terus mama sama papa saya lagi pergi bisnis keluar kota untuk beberapa hari," jelas Kei yang dianggukin Ceya.

"Jadi cuma kita berdua aja ni?" tanya Ceya bersamaan dengan itu ia juga duduk dikursi biasa ia duduki ketika sarapan.

ikut duduk disamping istrinya, Kei menggeleng pelan. Melirik dua pelayan yang sedang menyiapkan sarapan dimeja makan.

"Asisten rumah tangga kamu anggap apa Ceya? Pantung?" celotehnya yang tidak percaya.

"Ya bukan gitu juga," ucapan Kei emang benar, cuma. Maksudnya itu, ya keluarga inti Alberta gitu loh.

setelah percakapan gak jelas tersebut mereka pun mulai sarapan. Tadinya, sebelum Ceya tiba-tiba kembali bicara.

"Kei," panggil Ceya.

memanggil suaminya yang makan.

"Kenapa?" alhasil membuat Kei memberhentikan dulu aksi makannya itu untuk mendengarkan ucapan Ceya.

"Tiba-tiba Ceya kangen ketemu sama papa," lirih Ceya dengan ekspresi sedih.

ya sudah hampir sebulan ia tidak mengujungi papanya. Bukan berarti gak pernah telpon gitu, setiap hari Ceya selalu menghubungi papanya sekalian menanyai kabar mamanya.

"Pulang sekolah nanti mau mampir?" ujar Kei sambil tersenyum.

mendengar itu lantas ekspresi Ceya berubah menjadi senang.

"Apa boleh?" tanyanya memastikan.

mengangguk lemah, Kei mengiyahkannya.

"Boleh banget Ceya, kamu jangan ragu kalau pengen sesuatu ...," ujarnya.

Karena sebelum ini selain, sekolah lalu cerai dan gak mau disentuh. Ceya gak pernah minta yang lain.

"Kalau gitu, Ceya pen beli motor metic keluaran terbaru, terus jaket motor sama sepatu boleh kan?" tanya Ceya, ya siapa suruh Kei bilang jangan ragu kalau mau minta sesuatu.

Karena selama ini ia selalu menahan untuk minta ini-itu ke Kei.

"Banyak ya yang kamu pengeni?" Kei menyungging senyum miring.

"Banget Kei," sahut Ceya dengan antusias.

"Boleh gak?" lanjutnya memastikan.

"Boleh kamu tinggal pesan aja, lagian uang saya juga uang kamu kan?" ucap Kei jelas membuat Ceya gak akan menahan diri lagi.

"Kalau gitu nambah, ada beberapa pakaian yang pengen aku beli di Shopee bagus-bagus semua. Apa boleh?"

Ceya mengedipkan matanya dua kali. Menatap Kei dengan tatapan memohon.

Yang ditatap tampak menghela napas lalu berkata.

"Ceya, kamu ini dikasih hati minta jantung!" ucapnya dibarangi gelengan pelan.

"Gak usah jantung, Ceya mau empedu aja kan deket sama hati ...," kata Ceya dengan ekspresi konyol.

"Ini masih pagi loh, saya mau ketawa!" Kei mengucapkan itu sambil manahan tawanya.

"Bagus itu, ketawa itu penting untuk kehidupan. Kalau bisa Kei ketawa terus setiap detik," cetus gadis itu dengan semangat 45.

Kei yang mendengarnya beneran udah gak bisa nahan ketawanya. Ia yang tadinya berusaha menahan agar tidak tertawa karena masih ada beberapa pelayan. Tapi ah sial.

M𝐚𝐫𝐫𝐲 𝐀 𝐒𝐭𝐮𝐩𝐢𝐝 𝐖𝐢𝐟𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang