Part 21❦︎ 𝐇𝐚𝐫𝐢 𝐃𝐢𝐚𝐛𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧.

42 2 0
                                    


"Loh Kei dimana? Kalian tadi bukannya keluar bareng?" tanya Dewi begitu melihat Ceya anaknya itu datang seorang diri.

"Ceya pikir Kie udah balik ke sini?" kata Ceya sambil mencari keberadaan suaminya tapi tidak ada.

"Udahlah, mungkin Kei lagi ada urusan mendadak." sela Ratna berujar.

"Tapi Ceya lihat mobilnya masih ada diparkiran," raut wajah Ceya menjadi cemas.

"Masak?" tanya Ratna dengan alis bertautan.

"Kalau gitu Ceya cari dulu!" seru gadis itu, tanpa mendenger persetujuan orangtuanya, Ceya langsung pergi begitu saja untuk mencari sang suami yang tiba-tiba menghilang.

"Apa Kei marah?" tanya Ceya kepada diri sendiri.

"lagian sih masak nyapa aja gak dibolehi? Toh Ceya sama Saka gaada hubungan apa-apa," lanjutnya dengan ekspresi kesal. Gadis itu bahkan masih tidak percaya, jika Kei beneran marah hanya karena dirinya menyapa adik Saka.

Ceya hanya peduli sesama manusia. Apa itu salah? Kei berlebihan. Seperti Saka pernah merusak barang milik Kei saja sampai membuatnya semarah ini kepada Saka.

Saat ia sampai diparkiran rumah sakit, gadis itu melihat Kei dan juga Tera.

"Loh itu kan?" Ceya menyipitkan matanya, untuk memperjelas pengeliatanya.

dan setelah yakin kalau Kei ada disana. Ceya merasa aneh dengan dirinya.

"Kok bisa bareng mbak cantik?" lalu pertanyaan itu keluar dari mulutnya. Tak lama kemudian ia melihat ada Rin juga, mama Kei.

"Terus Tente Rin juga ada?" dan yang paling mengejutkannya adalah, Kei yang menggendong Tera dengan alah bridal style.

entah kenapa hatinya menjadi berdenyut nyeri.

ia melihat Kei dan Tera bersama menuju ke arahnya.

memaksakan untuk tersenyum, Ceya berlari mendekati Kei.

"Kei, ternyata kamu disi-" tadinya, saat ucapannya menggantung kala melihat Kei seperti orang asing yang melintasinya begitu saja.

"Hati-hati," kata Kei sambil memasukan Tera ke dalam mobilnya.

melihat pemandangan itu, kedua tangannya terkepal.

"Terima kasih Kei," ucap Tera.

lalu setelah itu, Kei beralih menatap Ceya yang hanya mematung sambil menatapnya.

Menarik napasnya dalam-dalam, pria itu berjalan mendekati Ceya.

"Bilang sama omah, saya pulang duluan!" ujar Kei memerintah, berbicara dengan istrinya dengan nada dingin.

mengedipkan matanya dua kali, Ceya berusaha untuk tetap tersenyum di depan Kei.

gadis itu mendekati suaminya lalu menyentuh lengan berotot Kei kemudian berkata.

"Tapi Kei kok buru-buru, apalagi sam ...," ucapan Ceya menggantung lagi saat tangannya ditepis lalu Kei pergi begitu saja dan meninggalkannya.

"Ceya diabaikan, baiklah." sepasang mata gadis itu mulai memanas.

menyentuh dadanya, Ceya akhirnya menangis juga.

"Okey! Tapi kok agak nyebelin!" ucapnya sambil meratapi kepergian Kei bersama Tera.

****

"Kei kamu marah?" sejak tadi sengaja diabaikan, Ceya merasa benar-benar  sedih.

"Jangan ganggu, saya lagi sibuk." lagi-lagi nada dingin itu sangat menganggu Ceya.

sebelumnya ia tidak pernah melihat versi Kei yang dingin.

M𝐚𝐫𝐫𝐲 𝐀 𝐒𝐭𝐮𝐩𝐢𝐝 𝐖𝐢𝐟𝐞Where stories live. Discover now