Part 22❦︎𝐊𝐞𝐭𝐚𝐤𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐂𝐞𝐲𝐚

46 3 0
                                    


"Kok baju Kei gak ada dilemari?" tanya Ceya saat dirinya ingin berganti pakaian, tapi saat ia membuka lemari disana ia tidak melihat pakaian suaminya.

detik itu juga napasnya memburu.

"Gak mungkin kan? Kei pergi gitu aja tanpa pamitan dulu sama Ceya?" walau begitu Ceya berusaha untuk tetap berpikir positif.

masih dengan seragam sekolahnya, Ceya keluar dari kamar kemudian pergi ke ruang tamu untuk bertanya.

dan kebetulan ia melihat ada Tina salah satu asisten rumah tangganya.

"Bik liat Kei?" tanya Ceya dengan tatapan penuh harap.

"Tuan Kei beberapa menit yang lalu sudah pergi, katanya lagi ada perjalanan bisnis ...," ujar Tina memberitahu.

"Dan pergi gitu aja tanpa pamit sama Ceya?" sela Ceya dengan eskpresi tidak percaya.

menggeleng pelan Tina yang memang tidak tau masalah itu pun berkata.

"Soal itu bibik gak tau," ujarnya dengan tatapan teduh.

"Makasih bik," ucap Ceya kemudian pergi beberapa langkah ke depan, mengambil ponselnya yang ada disaku seragam sekolah dan kembali menelpon suaminya.

tapi lagi-lagi.

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, silahkan ...

"Kok Kei jahat sih?" Ceya merasakan sesak yang amat dalam dihatinya.

"Beneran ninggalin Ceya?" lalu sepasang matanya mulai memanas. Detik itu juga airmatanya mengalir tanpa diperintah.

"Kok Ceya nangis?" dan itu menjadi garis besar yang saat ini Ceya pertanyakan. Bahkan alasannya menangis karena Kei ia tidak tau.

"Hiks!" meremas ponselnya Caya semakin menguatkan suara tangisnya.

"Gak, mungkin aja kan Kei lagi prank Ceya!" kata Ceya berusaha untuk membuat hati dan pikirannya tenang.

lalu tak lama kemudian ia mengingat Ratna, yang kebetulan baru saja pulang. Ceya dapat mengenali suara mobil biasa dipakai oleh Ratna untuk berpergian.

menepis airmatanya kasar.

Ceya berlari menuju pintu utama. Ia akan menemui Ratna untuk bertanya, dan semoga saja omahnya itu tau dimana keberadaan Kei saat ini.

"Omah," panggil Ceya, dengan napas memburu ia menyentuh kedua tangan Ratna.

melihat mata sembab serta wajah memucat, wanita tua itu pun segera bertanya.

"Kenapa Ceya?" tanyanya khawatir.

"Lalu mata kamu kenapa sembab?"

menggeleng pelan, Ceya tersenyum dipaksakan.

"Omah tau Kei lagi pergi?" Ceya mengerlingkan matanya menatap Ratna dengan tatapan penuh harap.

menatap Ceya lama, Ratna sepertinya sudah tau.

sejak kemarin, patsuri baru ini sedang bertengkar.

Ratna bisa merasakannya, karena umurnya yang sudah tua. Ia sudah banyak belajar dari waktu.

"Iya omah Tau," kata wanita itu.

dan itu membuat Ceya senang bukan main.

"Tapi setau omah, berangkatnya pukul 5 sore. Dan ini masih jam 4 kan?" lanjut Ratna sambil melirik jam tangan dipergelangan tangannya.

"Mungkin Kei lagi siap-sial ngurus berkas dikantor,"

mendengar itu, Ceya yang hanya memiliki waktu satu jam lagi. Ingin segera pergi.

M𝐚𝐫𝐫𝐲 𝐀 𝐒𝐭𝐮𝐩𝐢𝐝 𝐖𝐢𝐟𝐞Where stories live. Discover now