Part 5❦︎ 𝐃𝐢𝐩𝐚𝐤𝐬𝐚 𝐍𝐢𝐤𝐚𝐡.

116 35 0
                                    

"Pa," setelah mendapatkan ide tersebut, Ceya memutuskan untuk menemui papanya.

"Apalagi Ceya?" tanya Arfan, sedang fokus bekerja.

Sang anak terlihat begitu mencurigakan.

pasti sesuatu telah direncanakan.

"Punya nomor telponnya Kei gak?" nah benar, lihat sekarang dengan ekspresi sok menggemaskan. Pasti dibalik itu ada sesuatu yang disembuyikan.

"Kenapa?" tanya Arfan, mengalihkan atensinya dan menatap Ceya yang sedang nyengir-nyengir gak jelas.

"Enggak, pen nelpon aja."

Melihat tingkah laku Ceya yang seperti ini, sebagai orangtua yang mengetahui luar dalam anaknya. akan paham.

"Pasti kamu mau buat masalah?"

Mendengar pertanyaan yang lebih cocok seperti tuduhan

Ceya tidak suka.

"Ih gak baik loh nuduh anak sendiri begitu," ucap Ceya dengan ekspresi sedih.

menggeleng sekali Arfan kembali berkata.

"Kamu ini Ceya, papa gak bisa percaya!"

memanyukan bibirnya ke samping, Ceya gadis itu terlihat sedikit kesal.

"Ya tinggal ngasih aja loh, janji Deh gak buat masalah!" ucapnya menyakinkan.

Walau Arfan tau ucapan putrinya barusan adalah sebuah kebohongan. Tapi tetap saja, pria itu tidak tega.

"Awas aja kamu kalau buat masalah!" katanya memperingati.

mendengar rencana membujuk papanya sukses, Ceya terlihat begitu senang. Hingga jika bisa ia melomoat sekarang juga. Tapi berhubung ada papanya.

ya kali?

"Enggak akan papa ganteng," ucapnya sambil memeluk papanya.

"Udah papa kirim dari Line," ujar Arfan setelah mengirimkan kontak line milik menantunya.

mendengar itu, Ceya semakin mengeratkan pelukannya.

"Ah papa Aqu baik banget deh,"

menghela napas pelan. Arfan hanya bisa tersenyum melihat tingkah putrinya.

"Makasih papa tercinta!"

Berhubung karena Ceya termasuk langkah memeluk atau memujinya tampan.

Pasti, anaknya itu serius ingin melakukan sesuatu yang memalukan.

Setelah berhasil mendapatkan line Keiro. Ceya pun bergegas buruan pergi meninggalkan papanya.

"Pasti beneran mau buat masalah!" batin Arfan, dibarengi helaab napas.

Dan sesampainya Ceya dikamar.

Gadis itu mondar-mandir ditempat.

"Ehem, latihan vokal dulu sebelum nelpon!" katanya yang mulai gugup.

"Halo, hei, ya, yo, yosh!" setelah merasa kalau dirinya bisa melukannya.

detik itu juga Ceya langsung menghubungi Kei.

"Hm, hem," Ceya tersenyum penuh rencana.

"Halo," ucap Ceya begitu panggilan tersambung.

"Ini siapa?"

"Ceyana, gadis aneh yang mau Kei nikahi!"

"Oh Ceya? ada apa?"

"Hem, hem, Ceya mau ngomong sesuatu,"

M𝐚𝐫𝐫𝐲 𝐀 𝐒𝐭𝐮𝐩𝐢𝐝 𝐖𝐢𝐟𝐞Where stories live. Discover now