Prilly yang sedang berada di balkon kamarnya kaget melihat mobil ali mengarah kerumahnya. Prilly memperhatikan mobil ali yang sudah terparkir dan terlihat ali turun dengan terburu-buru.

Prilly langsung turun untuk menemui ali.

Terdengar ketukan pintu dari luar. Prilly tau itu ali, ia langsung membuka pintunya.

Tanpa basa basi, ali yang melihat prilly membuka pintu langsung memeluknya. Prilly kaget karna mendapat pelukan mendadak dari ali. "Kamu kenapa?" Tanya prilly sambil sedikit tersenyum. Rasanya ia rindu sekali dengan pelukan ali yang sangat nyaman.

Perlahan ali lepaskan pelukan itu dan mencoba untuk menjelaskan.

"Audrey gak sakit leukimia" ujar ali.

"Maksud kamu? Aku gangerti" tanya prilly terheran heran.

"Aku tadi habis dari rumah audrey. Aku ketemu sama faiz, kakaknya audrey. Aku nanya ke dia karna aku bener-bener bingung gapernah liat audrey minum obat. Trus faiz bilang dia gatau audrey punya penyakit itu. Audrey gapernah masuk rumah sakit apalagi sampe punya leukimia. Jadi audrey cuma bohong sama kamu sayang" jelas ali. Prilly diam dengan pikirannya.

"Ya mungkin bang faiz emang gatau? Kata dokter penyakit leukimia audrey semakin parah kan? Bang faiz emang gatau kali" ujar prilly. "Yaampun sayang. Aku juga udah nanya salsa, katanya dia gapernah dapet kabar audrey sakit leukimia" jelas ali lagi meyakinkan prilly.

"Mungkin salsa juga gatau?" Prilly masih tak semudah itu mengiyakan. Karna mungkin hanya audrey dan dokter yang tau itu.

"Percaya sama aku. Buat bukti, sekarang kita ke rumah sakit dan nanya sama dokter" prilly mengiyakan ajakan ali. Ia langsung mengganti baju dan pergi menuju rumah sakit. Prilly berharap semoga audrey memang bohong padanya. Bukan prilly ingin dibohongi, namun dengan terungkap seperti ini, hubungannya dan ali akan membaik.

Sesampainya di rumah sakit, prilly dan ali langsung mencari dokter ammar. Tanpa sadar, ali dan prilly berjalan bergandengan tangan.

Kebetulan dokter ammar baru saja sampai di rumah sakit, ali langsung meminta waktu dan dokter ammar persilahkan.

"Ada apa ya?" Tanya dokter ammar saat mereka sudah berada di ruang dokter.

"Dok, sebenarnya audrey itu sakit leukimia gak sih?" Dokter ammar terlihat kaget.

"Hmm.. iya, memang kenapa?" Tanya dokter balik.

"Dokter tolong jujur dokter. Saya sudah nanya sama keluarganya dan mereka bilang audrey gapunya penyakit apa-apa" "Keluarganya tidak tau masalah ini" lanjut dokter.

"Gamungkin dok keluarganya gatau. Pasti mereka tau klo audrey punya penyakit. Mereka bilang audrey gapunya penyakit leukimia" ali gemas melihat dokter ammar yang tak kunjung jujur padanya.

"Udah lah li, mungkin kata dokter ammar bener. Keluarganya gatau" ucap prilly.

"Gamungkin sayang" ujar ali lagi. Dokter ammar diam sejenak dan akhirnya membuka suara.

"Iya.. saya minta naaf sebelumnya. Audrey memang tidak punya penyakit apa-apa. Saat itu audrey meminta saya untuk berbohong pada kalian, maafkan saya. Audrey sehat-sehat saja, ia hanya berpura-pura sakit" jelas dokter. "Kenapa dokter mau?" Tanya ali.

"Maaf.. saat itu saya benar-benar tidak berfikir panjang" ucap dokter meminta maaf.

"Yaudah lah sayang, maafin aja. Lagi khilaf" ucap prilly. Ali yang mendengar kata 'sayang' dari prilly langsung menoleh dan tersenyum.

"Apa?" Tanya prilly heran.

"Gapapa.. tadi apa? Sayang?" Ali balik bertanya.

"Iih udah gausah bahas itu disini. Yaudah makasih ya dok atas kejujurannya" prilly dan ali keluar ruangan dan ali mengajak prilly untuk kerumah audrey. Meminta penjelasan langsung pada audrey.

Sesampainya dirumah audrey, ali mengetuk pintunya. Pintu terbuka dan terlihat audrey sudah memakai baju rapih.

"Li, kok baru jemput jam segini sih? Loh kok ada prilly?" Tanya audrey bingung.

"Siapa yang mau jemput, gue mau minta penjelasan dari lo" ujar ali. "Penjelasan apaan?" Tanya audrey.

"Lo bohong kan?! Lo gapunya penyakit leukimia kan?! Itu cuma akal-akalan lo doang drey. Gue tau" jelas ali.

"Apaansih aku gangerti.. maksud kamu apa?" Tabya audrey sok polos.

"Jujur aja deh drey. Lo cuma bohongin prilly doang kan? Mau lo apa sih? Lo udah mutusin gue tiba-tiba waktu SMP tanpa alasan yang jelas. Sekarang lo ngambil gue balik dari prilly. Mau lo apa?" Tanya ali geram tapi tetap dengan nada pelan.

"Gue emang punya penyakit leukimia!!" Teriak audrey.

"Gue punya bukti drey. Gue nanya sama bang faiz, salsa sama dokter. Lo gapunya penyakit apa-apa" ujar ali.

"Mereka gatau!! Penyakit gue ini gue pendem sendirian" jelas audrey geram.

"Dokter udah jelasin semuanya ke gue. Lo gabisa bohong drey" ali benar-benar muak dengan audrey. Apa susahnya audrey jujur pada ali dan prilly?

"Oke! Gue bohong... gue gapunya penyakit leukimia. Gue ngelakuin ini karna gue mau bales dendam sama dia!!" Teriak audrey tepat di depan wajah prilly sambil menunjuk wajah prilly. Prilly yang tak biasa dibentak langsung memeluk tubuh ali. "Prilly pernah salah apa sama lo sih? Kenal dia aja nggak kan lo?!" Ali seakan tidak terima prilly dibentak ia membentak audrey balik.

"Gue kesel li sama dia. Dia selalu ngambil kebahagiaan gue!! Gue muak sama dia li muak gue!! Lo ngambil kebahagiaan gue prill" bentak audrey lagi. Prilly menangis karna dibentak, ia semakin mengeratkan pelukannya.

"Gue pernah ngapain? Maaf mungkin gue gak sadar" ujar prilly lirih.

"Lo tau?! Dulu SMP gue pacaran sama ali. Setelah hampir 1 tahun pacaran gue mutusin dia. Oke emang gue gak kasih alesan, gue tertarik sama iqbal, anak sekolah lain waktu itu. Gue pacaran sama iqbal. Tapi setelah 2 tahun pacaran. Apa yang terjadi??! Waktu udah masuk SMA, iqbal suka sama lo, gue dicuekin sama dia, dia gapeduli lagi sama gue! Gue gapenting bagi dia. Gue gak tahan prill, gue putusin dia dan karna gue tau iqbal satu sekolah sama ali, gue mau balikan sama ali. Gue nyesel li udah mutusin lo buat iqbal, tapi waktu gue mau deketin lo lagi dan berharap lo mau balikan sama gue. Lagi-lagi prilly ngambil kebahagiaan gue, lo pacaran sama dia! Gue muak prill. Kenapa harus lo terus ha?!" Teriak audrey penuh kekesalan.

Ali menenangkan prilly dengan memeluknya erat. Prilly sangat tidak suka dibentak, itu hal paling menyakitkan menurutnya.

***

Can You See Me (Aliando-Prilly)Where stories live. Discover now