29

6.5K 648 163
                                    

Jika bisa Sasuke ingin tidak pernah terbangun dari tidurnya, setidaknya sampai hari pernikahan Sakura. Dia tak akan pernah sanggup datang, membayangkannya saja sudah membuat dadanya nyeri. 

Tapi sinar matahari menyilaukan matanya, mau tak mau dia membuka matanya dengan kesal.

"Sampai kapan kau akan tidur huh?" Bentak Karin dia menarik lepas selimut Sasuke. 

"Brengsek! tutup tirainya." 

"Kau tidur selama seminggu-pun tidak akan mengubah apapun asal kau tau saja." Kini Karin berkacak pinggang, tidak jarang dia melihat Sasuke setengah telanjang, tapi pagi itu Sasuke terlihat sangat sexy. Lengan kekarnya menutupi matanya dadanya naik turun tenang. "SASUKE!!!" Karin berteriak di telinga Sasuke. 

Karena kesal Sasuke menangkap Karin dan membantingnya ke kasur, lalu menindihnya. Lengannya menekan leher Karin. Karin tidak mau kalah dia mengangkat kakinya dan memiting kepala Sasuke hingga bisa memutar balik keadaan. 

"Aku akan lebih suka melakukannya di Ring, tapi tempat empuk tidak buruk juga." 

Sasuke memukul rahang Karin cukup keras, membuat pitingan Karin melemah. Sasuke menarik tangan Karin, karena itulah yang bisa dia gapai saat Karin melepaskan pitingannya dan hendak menghindar. Sasuke memutar tangan itu membuat tubuh karin terbalik, kini Karin telungkup di ranjang, Sasuke di atasnya masih memegang kuat tangan Karin, menekan bahu dari tangan Karin yang masih bebas agar Karin tidak bisa bergerak lagi. 

"Di manapun kau tetap kalah Karin."

"Oke-oke lepaskan!" 

Sasuke melepasnya, Karin langsung berbalik. Sasuke masih di posisinya berdiri dengan lututnya di atas ranjang, lututnya masih menghampit tubuh Karin. 

"Aku harap kau ingat kalau aku normal Sasuke, aku bisa saja menerkammu sekarang, jika kau masih dalam posisi seperti ini."

"Ohh, benarkah?" Sasuke menundukkan badannya, membunuh jarak antara dia dan Karin. "Kau bisa melakukannya." 

"Kau gila!!"

"Ya aku sudah sangat gila sekarang ini, bagaimana kau mau gila-gilaan denganku?"

"Lakukan jika kau tidak akan menyesal setelahnya."

Sasuke tertawa dan beranjak, menyandarkan tubuhnya di tumpukan bantal, sambil menatap wajah Karin yang memerah. Wanita itu terlalu baik untuk dipermainkan. "Pergilah aku mau tidur lagi." Sasuke merebahkan tubuhnya lagi dan mulai memejamkan mata lagi. Dia sengaja pergi ke hotel miliknya yang terletak dekat dengan pantai untuk menenangkan diri, dia mempercayakan rumah sakit pada Karin, lagi pula sebenarnya dia tidak perlu datang setiap hari ke rumah sakit. Dari tempat ini pun dia bisa melakukan pekerjaannya. 

Karin melempar kunci motor pada Sasuke, membuat lelaki itu mendengus kesal.

"Kau butuh itu kan ? Aku tunggu di depan!! Berhenti tidur seperti mayat Sasuke!" Karin pergi dan membanting pintu kamar hotel Sasuke. 

Setelah menghabiskan waktu bermotor satu harian penuh membuatnya sedikit lebih tenang dari sebelumnya. Karin benar kalau dia memang butuh kegiatan untuk dapat melupakan masalahnya. Tapi di samping itu dia justru mengingat bagaimana Sakura mendekapnya erat saat diboncengnya. Kenangan bersama Sakura seolah keluar semua dan memenuhi otaknya selama bermotor tadi, meski medan yang dia tempuh begitu berat. Beberapa kali dia hampir jatuh karena tidak konsentrasi dengan jalanan, dia terlalu sibuk mengenang masa-masa bermotor bersama Sakura. 

"Bagaimana?" 

Sasuke terkejut saat pipinya terasa dingin karena minuman kaleng yang Karin sengaja tempelkan di pipi Sasuke. Dia melihat Sasuke melamun lagi sambil menatap jauh ke arah laut. 

Comeback [SasuSaku Fanfiction] CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang