2

8.5K 855 36
                                    

Sakura ingat kalau dirinya masih mencoba untuk tidur beberapa saat lalu, tapi kini dia tengah berlari terbirit-birit setelah turun dari taxi, dia tau bahwa semua sudah terlambat tapi dia tetap berlari seolah dia bisa mencegah kecelakaan itu terjadi jika dia berlari sekencang mungkin. Terus berlari, sampai dia tidak menyadari bahwa sejak tadi dia menembus tubuh-tubuh banyak orang yang lewat di depannya. Ah dia tidak peduli itu semua, dia harus segera menemui anaknya. 

Di ujung lorong terlihat suaminya berkacak pinggang dan berjalan mondar-mandir, terlihat betapa gelisahnya wajah itu. Di sana juga ada mertuanya dan kakak ipar suaminya yang saling berpelukan dan menangis. Dia terhenti beberapa langkah sebelum sampai pada tempat mereka berdiri, tepat saat Sasuke menatap tajam kearahnya. Tatapan itu, baru hari itu dia melihatnya, selama mereka bersama tidak pernah Sasuke menatapnya dengan cara seperti itu., sekalipun dia melakukan sebuah kesalahan yang membuat Sasuke marah. 

"Dari mana Kau?" Suara itu keras dan tegas. Sakura terpaku dia mulai ketakutan, air mata yang sedari tadi mengalir terhenti sejenak. "Aku bertanya dari mana kau?

"Aku mengikuti test masuk pergur_"

"Test? hoh dan meninggalkan anakmu di rumah sendirian?" Saat itu mereka tinggal sendiri, setelah kematian ayah Sasuke, Mikoto meminta untuk keluar dari rumah itu karena tidak ingin teringat terus pada Fugaku, akhrinya Mikoto memilih untuk tinggal di apartement Itachi sementara waktu. "Cerdas sekali." Lanjut Sasuke.

"Aku tidak meninggalkannya sendiri, aku sudah menyewa pengasuh untuknya, dan aku hanya meninggalkannya selama 3 Jam. "

"Pengasuh? Kau tau aku tidak percaya dengan mereka. Dan kenapa kau tidak mendiskusikannya denganku dulu?"

"Sudah, dan aku sudah meneleponmu kemarin, kau bilang iya lalukan apa yang aku mau. "

"Tapi kau tidak pernah mengatakan tentang pengasuh, dan Ya Tuhan aku sedang rapat kemarin Sakura dan kau mengeluhkan tentang hal sepele. Apa yang kau harapkan dari jawaban tidak sepenuhnya fokus itu? Aku kira kau cukup cerdas untuk mengerti situasinya."

"Impianku bukan hal sepele Sasuke!"

"Dan kau mengatakan bahwa Sarada hal sepele yang bisa kau tinggal sendiri di rumah?"

"Aku tidak meninggalkannya sendiri, sekali lagi aku kataka_"

"TAPI DIA AKU TEMUKAN DI LANTAI SENDIRI, dengan pergelangan tangan yang membengkak, kau tau kenapa itu terjadi? karena dia berusaha turun dari ranjangnya." Bentakan Sasuke membuat Sakura mundur beberapa langkah, air matanya tidak bisa terbendung lagi. 

"Aku tidak meninggalkannya sendiri, aku tidak begitu Sasuke, aku menyayangi anak kita."

"Jika kau menyayanginya kau tidak akan meninggalkannya pada seorang pengasuh Sakura."

"Tapi aku harus pergi tadi atau tidak aku akan ketinggalan beasiswa kedokteran itu."

"Tuhan,,," Sasuke mengacak rambutnya kasar. "Pesetan dengan beasiswa Sakura, aku bisa membiayamu sekolah ke luar negeri sekalipun, setelah hal ini selesai. Kenapa kau begitu tidak sabar? Oke aku tau sekarang ini untuk biaya sekolah aku tidak mampu, tapi aku sedang memperjuangkannya. Kenapa kau menjadi seperti ini? Kau tidak peduli dengan anakmu lagi?"

"Bagaimana denganmu? kau bahkan jarang pulang, jarang ada waktu untuk kami. Kau tau betapa kesepiannya aku di rumah itu sendiri? Kami juga membutuhkanmu. Jangan mengatakan aku tidak peduli dengan anakku sendiri Sasuke, kau lebih tidak peduli, apa kau ada selama 9 bulan aku mengandungnya? Apa kau ada saat aku melahirkannya? Saat aku kesakitan sendiri di rumah itu, kau tau bagaimana aku ke rumah sakit sendiri saat aku tau aku sudah akan melahirkan? Kau tidak peduli pada kami Sasuke, kau hanya peduli pada pekerjaanmu itu, oh dan ya mungkin kau betah sekali di kantor karena ada wanita itu. Aku lihat dia memang cantik dan Sexy. Apa dia lebih menggairahkan Sasuke_"

Comeback [SasuSaku Fanfiction] CompletedWhere stories live. Discover now