27

5.2K 575 118
                                    

Dari tempat yang indah samar-samar dia melihat seorang lelaki berjalan ke arahnya. Sedikit menyilaukan matanya karena tepat di belakang lelaki itu ada seberkas cahaya yang terlalu terang. 

"Itu Papa." Lalu sebuah suara kecil seolah membuat matanya lebih tajam hingga dia bisa melihat jelas wajah tampan Sasuke. Dan dia menatap gadis di sampingnya, yang sedang menggenggam tangannya, dia tersenyum lebar. Sesaat setelahnya anak itu berlari meninggalkannya ke arah Sasuke. 

"Sarada tunggu." Teriaknya, namun suaranya sama sekali tidak keluar. Sekeras dia mencoba berteriak yang ada hanya bisikan lirih keluar dari mulutnya. Akhirnya dia ikut berlari mengejarnya, berlari sekuat tenaga, tapi tidak pernah mencapai mereka. Rasanya mereka berdua begitu jauh, mereka tidak pergi di ujung sana mereka berdiri bergandengan menunggunya. Tapi dia tidak bisa berlari menghampirinya, rasanya semakin dia kencang berlari semakin jauh pula jarak mereka. 

"Tunggu mama akan berusaha." Ucap Sakura lirih, dia terus berjalan. 

"Cukup Sakura kau tidak bisa meninggalkan mereka." Sasuke menunjuk ke arah belakang Sakura, membuat Sakura menoleh dan di hadapannya ada Sasori dan seorang bayi dalam gendongannya. Sakura mundur beberapa langkah, melihat Sasori tersenyum padanya dan seolah akan menyerahkan bayi itu ke tangannya, dia menolak. 

"Ini anak kita Sakura." Ucap Sasori. 

Sakura memalingkan wajahnya dan kembali lagi melihat Sasuke dan Sarada yang sudah berjalan semakin menjauh. 

"TUNGGU!!!" Kini dia bisa berteriak sekeras-kerasnya. Dan membuatnya terbangun, sepertinya dia berteriak sungguhan sekarang. Sampai membangunkan Sasori yang tidur di sampingnya. 

"Hei! Kau baik-baik saja?" 

"Ya, hanya mimpi buruk." Sakura mengusap wajahnya kasar untuk membuat dirinya sadar sepenuhnya, lalu Sasori mengusap keringat di keningnya.

"Kau masih sering mimpi buruk?" Sakura mengangguk. "Tidurlah lagi, aku akan menjagamu."

" Tidak akan membuat mimpi itu pergi." Jawab Sakura, dia ingat selama bersama Sasuke dia tidak pernah sekalipun mimpi buruk, lelaki itu seolah mempunyai kekuatan untuk menghalau mimpi buruknya. Kenapa lelaki ini tidak bisa? 

"Ya aku tau, tapi setidaknya saat kau terbangun lagi, ada seseorang di sampingmu. Atau aku tidak akan tidur, aku akan mencegah kalau mimpi itu datang lagi."

Sakura merebahkan dirinya lagi, membiarkan tangannya digenggam oleh Sasori. Mimpi itu begitu menyakitkan untuk Sakura, hingga rasanya dia ingin berlari saat itu juga untuk mendatangi Sasuke dan Sarada memeluk mereka seerat mungkin agar mereka tidak bisa pergi seperti dalam mimpinya. 

Nyatanya bukan mereka yang akan pergi melainkan dirinya. Dia ingat tadi sebelum Sasuke pergi dia mengatakan kalau mereka telah selesai,  Sasori mungkin mengira pembicaraan mereka lah yang selesai. Tapi Sakura tau itu adalah kalimat untuk memutuskan segala hubungannya dengan Sasuke. Sasuke sudah menyelesaikannya, tapi sampai malam itu dia masih mengharap kalau kata itu tidak pernah terucapkan. 

*****

Hari ini dia tidak perlu lagi menyibukkan diri hanya untuk menghindari Sasuke, karena lelaki itu tidak akan pernah muncul di depannya lagi. Selamanya, dia bisa menjamin itu. Sasuke terlalu marah dia tidak akan mau bertemu dengan dirinya. 

Tapi dia salah Sasuke masih datang ke rumah sakit, dengan Asistennya. Dan penampilannya pun masih sama seperti biasanya, segar dan penuh karisma. 

"Anda tidak ikut nyonya?" Tanya Karin yang sudah ada di dalam lift. 

Sedangkan Sakura yang berdiri di depan pintu, dia masih berpikir haruskah dia masuk dan berada dalam satu ruang bersama Sasuke setelah kejadian semalam. 

Comeback [SasuSaku Fanfiction] CompletedHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin