8

7.1K 728 59
                                    

Di saat orang-orang sedang menikmati liburan natal, Sakura masih harus bekerja lembur. Ya, itu memang tanggung jawabnya, lagi pula dia tidak sendiri Sasori masih setia menunggunya. Walau dia sudah mengatakan pada Sasori untuk tidak perlu menunggu tapi lelaki itu masih tetap menunggu dan seperti biasa mengantar sampai di  halaman rumahnya. 

"Besok pagi kau off kan?" Tanya Sasori setelah membukakan pintu mobil untuk Sakura. 

"Ya."

"Kalau begitu besok malam aku jemput." Yang, dimaksud Sasori adalah untuk pergi ke acara malam natal di panti asuhan. 

"Oh baik sekali, tapi tidak perlu mungkin aku sejak siang sudah ada di sana. Kau bisa langsung kesana saja, lagi pula rumahku dan panti hanya beberapa langkah, jangan berlebihan."

"Hehehe Oke." Tiba-tiba Sasori memeluk Sakura. 

"Hei, kenapa?"

"Aku hanya ingin memelukmu sebentar saja." Sakura diam dan membalas pelukan itu.

Sasori meregangkan pelukannya dan dengan gerakan cepat mendaratkan bibirnya pada bibir Sakura. Sakura terdiam sejenak untuk memberi waktu keterkejutannya, lalu setelah berpikir kalau tidak akan ada yang melihat dia membalas ciuman Sasori.

"Aku pulang dulu." Ucap Sasori setelah melakukan kecupan terakhir untuk mengakhiri ciuman mereka. Jika sedikit lebih lama lagi, dia akan menarik Sakura kembali ke mobilnya dan membawanya ke tempat yang hanya ada mereka berdua saja. 

"Iya hati-hati." Jawab Sakura.

Sasori kembali masuk ke mobilnya dan melesat pergi. Sakura mengusap pelan bibirnya, masih terasa sekali sisa dari sapuan lidah dan bibir Sasori di sana. Hatinya tergelitik untuk membandingkan dengan ciuman Sasuke, mereka punya gaya sendiri dalam mencium. Sasori lebih membuat Sakura nyaman dalam setiap ciumannya. Sedangkan ciuman Sasuke selalu membuatnya lemah tidak berdaya, Sasuke lebih hebat memang dalam hal itu yang mampu membuat Sakura tidak bisa berbuat apapun selain mencoba untuk mengimbangi tapi tidak pernah imbang. Berbeda dari ciuman Sasori yang membuatnya ingin berlama-lama merasakannya,  sedangkan ciuman Sasuke akan membuatnya ingin lebih dan lebih. Bahkan ciuman itu tidak jarang membuatnya menjadi liar dan meminta hal lain dari Sasuke. 

"Hanya sekedar saran, jika memang ingin berciuman sepanas itu, lebih baik tetap berada di dalam mobil." 

Sakura terkejut saat melihat Sasuke yang duduk di teras rumahnya. Lampu teras sudah dimatikan tapi lelaki itu duduk di sana tanpa menghidupkan lampu, sambil menyandar pada pilar kayu berbentuk balok besar. 

"Sejak kapan kau di situ?"

"Aku sudah di sini menghabiskan dua batang rokok sebelum kalian datang." Dan yang bertengger di sela jari telunjuk dan tengahnya adalah rokok ke tiga, masih panjang seolah baru saja dia hidupkan. 

Sebenarnya setelah menghabiskan dua rokok dia akan kembali masuk, namun melihat ada mobil yang masuk ke halaman rumah Sakura membuatnya tidak jadi bergerak. Tetap di kegelapan, menikmati pemandangan romantis di sana. 

"Oh, ya terimakasih sarannya." Sebenarnya Sakura merasa tidak enak sudah tertangkap basah seperti itu.

"Ciuman yang menarik." Ucap Sasuke sambil menghembuskan asap rokok ke udara. 

"Ya, dia hebat dalam hal itu." 

Andai saja Sakura tau kalau Sasuke berbohong, dia tidak tau seberapa menariknya ciuman mereka, karena dia segera memalingkan muka saat melihat Sasori pertama kali mencium Sakura. Tidak mungkin dia tidak merasa cemburu, karena dulu bibir itu hanya miliknya, dan seakan hanya dia yang boleh menyentuhnya. Lalu sekarang bibir itu tersentuh oleh laki-laki lain, dan sialnya Sakura menyukainya. 

Comeback [SasuSaku Fanfiction] CompletedDonde viven las historias. Descúbrelo ahora