04- Acara dadakan

7.1K 783 14
                                    

____

Hanya cowok banci yang berani main tangan sama cewek.

-ALEA

-ALEA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

^¤^

"Gue mau putus."

Seketika suasana jadi hening, menunggu bagaimana reaksi selanjutnya dari kedua pemeran utama petunjukkan.

"Dela nggak mau, Kak Dafa." Dela menggelengkan kepala sembari menggenggam tangan Dafa.

Baru saja kemarin Dafa bersikap manis kepadanya, tapi sekarang cowok itu malah mengajaknya putus. Yang benar saja! Tentu saja dirinya tidak mau. Belum lagi mereka masih beberapa hari jadian. Tidal lucu kalau putus.

Dafa mengempaskan tangan Dela hingga membuat cewek itu terjatuh dengan keadaan tak cantik sama sekali. "Gue nggak butuh pendapat lo."

Bukannya kasihan, semua murid yang masih menyaksikannya malah bertepuk tangan, tertawa keras, seakan-akan pertunjukan yang dilihatnya begitu seru dan dinanti-nanti.

Dela memejamkan matanya sambil menahan sakit dan malu. Dafa sudah membuatnya malu setengah mati, meski dari awal dirinya juga tahu Dafa akan mengajaknya putus, tapi ia tak pernah menyangka akan dipermalukan separah ini. Rasanya saat ini Dela ingin menghilang saja.

Saat membuja mata, Dela tak sengaja melihat sosok Dilla—sahabatnya. Bukannya tatapan kasihan yang dilihatnya, tapi cewek itu malah tersenyum licik, seakan-akan mengejek dirinya yang sudah menjadi bahan permainan seorang Dafa.

"Kak Dafa ...." Dela kembali meraih lengan Dafa, hanya sedetik saja, lagi-lagi Dafa menghempaskan tangannya. Dela meringis menahan sakit ditangannya karena perlakuan Dafa.

"Jangan sentuh gue lagi, lo udah nggak punya hak!"

Cukup sudah! Sedari tadi Alea sudah menahan amarahnya saat cowok yang dipanggil Dafa itu dengan seenak jidad memperlakukan perempuan seperti sampah yang setelah digunakan langsung dibuang begitu saja.

Alea berdiri menghampiri tempat kejadian, ia tak peduli panggilan dari Gita maupun Siska. Alea tidak peduli lagi dengan larangan Gita untuk tidak berurusan dengan Dafa, dirinya tidak sanggup jika kaumnya diperlakukan seperti itu.

Plakkk

Hening.

Semua orang yang melihat kejadian yang tak terduga tersebut seketika diam. Alea, murid baru, tiba-tiba saja datang lalu menampar pipi kanan Dafa. Wow! Baru kali ini ada orang yang berani menampar Dafa, mempermalukannya di depan umum.

Alea menatap tajam Dafa yang masih memegangi pipinya. "Hanya cowok banci yang berani main tangan sama cewek!"

Alea menatap Dela. "Lo nggak apa-apa?" tanya Alea membantu Dela untuk berdiri. Dela hanya mengangguk.

After You (TERBIT) Where stories live. Discover now