Chapter 38

9.4K 890 65
                                    

Jungkook mengerjapkan kedua matanya ia menatap sekeliling. Ekspresi terkejut bercampur bingung hinggap diwajahnya terlihat dari keningnya yang mengerut.

"Aku— dimana?" Ucapnya bingung.

Sejauh mata memandang hanya warna putih yang ada didepannya. Seperti sebuah ruangan persegi tetapi memiliki ruang yang luas. Semuanya putih.

Jungkook mengingat - ngingat apa yang terjadi. Setelah ingat ia tersentak.

"Aku tadi dihutan? Pingsan? Tapi ini dimana?" Gumamnya lagi bingung. Tangannya memagang pinggangnya lalu kembali terkejut. Ia segera menyingkap bajunya yang berubah menjadi putih keatas.

"Tak ada luka? Bahkan bajuku berubah?" Entah kenapa Jungkook merasa merinding. Sampai satu pikiran terlintas di pikirannya.

"Apa— aku sudah mati?" Gumam Jungkook ketakutan ia lalu berlari mengelilingi tempat dengan warna putih secara keseluruhan.

Jungkook POV

Aku berkeliling dengan mengelilingi tempat aneh ini tapi tak menemukan apapun bahkan aku seperti berputar - putar saja. Keringat menetes dari keningku. Kekesalan ku muncul.

"Aghh sebenarnya ini dimana?" Tanyaku kesal.

"Apa aku sudah mati sebenarnya?" Lanjutku lagi. Tapi tentu saja tak akan ada yang menjawab karena aku sendiri. Aku menghela nafasku. Tapi tiba - tiba ada suara muncul membuatku terkejut setengah mati.

"Kau belum mati Kookie" sebuah suara menyahut.

Aku memperhatikan sekeliling tapi tak menemukan apapun. Lalu suara siapa itu?. Pikirku bingung. Dapat ku rasakan keringat dingin menetes dari punggungku.

"SI-SIAPA KAU?" tanyaku nyaring. Aku menatap waspada sekeliling ku. Tiba - tiba suara tertawa terdengar. Aku seketika merinding.

"Bwahahaha kau lucu sekali bocah" ucap suara itu lagi.

Aku bersiap mengeluarkan death sword tapi anehnya ia tak bisa muncul.

"Agh kenapa tak bisa" pekik ku kesal.

Seketika suara tertawa kembali terdengar

"Kekuatan apapun tak akan mempan disini kookie-a"

diikuti cahaya biru yang berpendar.

Aku sontak menutup mataku melihat cahayanya terlalu silau menembus kemataku. Setelah merasa cahaya itu mulai berkurang aku membuka mataku.

Dari cahaya itu aku melihat siluet seorang kakek - kakek dengan jubah putih birunya dan sebuah tongkat emas seperti trisula. Aku terkejut melihat posisinya. Ia melayang. Sekali lagi aku tekankan ia MELAYANG.

aku menatap terkejut sampai mematung.

"Bagaimana ia bisa melayang?" Tanyaku spontan karena terkejut.

Harabeoji itu hanya tertawa.

"Kau lucu sekali eoh cucuku" ucap Abeoji itu tertawa.

Aku menatap aneh kakek didepanku. Tak lagi waspada. Dari auranya aku merasakan ia bukanlah orang yang berbahaya.

"Apanya yang lucu?" heran ku.

Rasanya baru sekali aku berkedip lalu mengapa abeoji itu tiba - tiba dibelakang ku. Aku terjengkang sampai terduduk karena terkejut. Sakit sekali. Pikirku sambil mengusap tubuh bagian belakangku.

Elemental : Dark Magic [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon