Jeon Jungkook

11.2K 1K 38
                                    

Ting

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ting.....tong.....

" Permisi ahjussi aku ingin mengantar susu " pemuda itu membunyikan bel lalu menunggu dengan sabar. Tak lam pintu pun terbuka.

" Mianhae jungkook-sii tadi aku sedang sedang sibuk " ucap pemilik rumah.

Jungkook mengangguk tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya. " Gwaencana anjussi, ini pesanan susunya ahjussi " sambil menyerahkan susu kepada ahjussi pemilik rumah.

Jungkook kemudian melangkahkan kakinya pergi untuk mengantar ke tempat lain.

Inilah Jungkook, bekerja sebagai pengantar susu untuk menyambung hidupnya setelah sang eomma dan appa pergi tanpa kabar hilang entah mereka meninggal atau hilang Jungkook tak tau.

Setelah mengantarkan semua pesanan susu Jungkook kembali ke tempatnya bekerja.

" Sajangnim semuanya sudah kuantar ne " ucap Jungkook pada sajangnim.

Sajangnim mengangguk lalu memberi upah, " nde jungkook-a ini upahmu hari ini gomawo ne "

Jungkook menerima dengan senang, " ne sajangnim sama - sama, aku pamit dulu sajangnim annyeong "

Jungkook pulang ke rumahnya, ia merasa sangat lelah sekarang.

" Seandainya ada eomma dan Appa pasti tidak akan kesepian seperti ini " gumam Jungkook sedih.

Jungkook berdiri menuju dapur, " ahh aku makan nasi goreng saja eoh " gumam Jungkook.

Saat ingin merebus air tiba - tiba air membeku saat bersentuhan dengan jari Jungkook. Jungkook membulatkan matanya.

" M-mwo bagaimana bisa? " panik Jungkook kesana kemari.

Jungkook berlari kekamar mandi, ditatapnya air dalam bak. Diangkatnya tangannya lalu Jungkook sentuh air didalam bak, seketika air membeku hawa dingin keluar dari kamar mandi. Jungkook panik ia bingung mengapa bisa begini. Ada apa dengan tangannya.

" O-ommo ba-bagaimana ini, hiks..... Eomma kookie takut hiks.... " Air mata menetes dari mata bulatnya. Ia ketakutan dengan kejadian yang baru saja terjadi. Tiba - tiba kenangan masa lalu orang tuanya terlintas.

" Yeobo bagaimana ini hiks..... dark magic ingin mengambil hiks..... kookie aku tak bisa yeobo " nyonya jeon menangis ketakutan. Direngkuhnya pundak sang istri.

" kita titipkan kookie kepada imo saja dulu chagia, kita harus melawan mereka nee ini untuk kookie " ucap appa jeon tegas.

Nyonya jeon mengangguk mereka menitipkan Jungkook pada imonya di Busan. Lalu pergi ke negeri Atphiar.

Latar berubah Jungkook melihat perang dimana - mana, ia melihat orang tuanya bertarung bersama teman - temannya. Jungkook membelalakkan matanya terkejut. Bukan perang yang membuatnya kaget tapi sihir elemen semuanya memakai kekuatan.

" Ba-bagaimana? " Jungkook shock. Ia melihat sekitar dan menemukan eomma dan Appanya bertarung menggunakan kekuatan juga. Eommanya mengeluarkan elemen ice dan air, sedangkan Appanya mengeluarkan elemen api.

Mereka bertarung habis - habisan. Jungkook melihat kekuatan hitam dari belakang ingin mengenai eommanya. Jungkook seketika berteriak.

" EOMMA ANDWAE "

Jungkook terduduk menatap wajah Appanya. Bukan eommanya yang terkena serangan karena Appanya melindung sang eomma. Eomma menangis memeluk Appanya.

Jungkook membuka matanya, ia melihat sekeliling. masih di kamar mandi. Pikir Jungkook

" Apa itu tadi masa lalu, aku ke masa lalu. Apa benar? Hiks.... Eomma Appa bagaimana dengan mereka hiks..... " Jungkook menangis mengingat Appanya yang sekarat.

Jungkook berdiri ia berlari menuju kamar eomma dan Appanya. Jungkook membongkar kamar eomma dan Appanya tapi tak menemukan petunjuk apapun. Jungkook duduk dipinggir kasur yang dingin terbukti berapa lamanya kasur itu tak dipakai.

Jungkook memejamkan matanya, ia merasakan kekuatan mengalir. Kekuatan itu di suatu tempat, sambil merasakan ia berdiri mengikuti kekuatan itu berada. Jungkook berjalan ketempat lemari baju eomma Appanya. Tangannya meraba pinggir - pinggir lemari. Jungkook membuka mata saat tangannya menyentuh sesuatu.

Cklek......
Sebuah kotak keluar. Jungkook mengambil kotak itu. Ia membukanya dan menemukan diary eomma nya. Jungkook baca diary eommanya, Jungkook membulatkan matanya yang sembab.

" Ternyata a-aku seorang elemental " ucap Jungkook terkejut. Ia membaca diary eommanya sampai habis.

Jungkook berpaling mengambil kotak kecil lainnya. Eomma nya mengatakan pakai sesuatu yang ada di dalam kotak kecil itu. Kalung dengan bandul bulan sabit dengan sebuah batu melingkar berlambang semua zodiak.

 Kalung dengan bandul bulan sabit dengan sebuah batu melingkar berlambang semua zodiak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Kalung ini cantik sekali eoh " gumam Jungkook.

Jungkook memakai kalung itu, ia menatap cermin.

" Gomawo eomma Appa " ucap Jungkook menatap cermin.

Jungkook menutup kotak itu dan meletakkan kembali ke dalam ruang rahasia dalam lemari. Tak lupa mengambil secarik kertas.

Jungkook berlari menuju kemarnya, " aku harus bersiap - siap menuju negeri  Atphiar dan sekolah di tempat itu " ucap Jungkook.

Jungkook menatap keluar. Sudah malam ternyata. Tapi ia tak peduli ia ingin pergi malam ini juga. Jungkook membawa tasnya. Jungkook menatap sekeliling kamarnya lalu keluar ia ingin mengenang segala hal yang ada di rumah ini, meski dari lahir ia tak bersama orangtuanya tapi ia merasa eomma Appa selalu ada di sampingnya.

Jungkook berhenti di ruang tengah, ia tatap kertas itu, sebuah mantra untuk berpindah ke sekolahnya. Utopia Magic School.

Jungkook tersenyum menatap seisi ruangan sebelum menghilang dalam sekejap meninggalkan serbuk - serbuk ice bertebaran di lantai.

Duflix Elflomis Apparete

At Negeri Atphiar

Utopia Magic School

Itu yang Jungkook lihat sebelum kegelapan menerpanya.

" Eomma Appa aku sudah disini "

Elemental : Dark Magic [END]Where stories live. Discover now