Chapter 19

10.4K 898 29
                                    

Happy Reading!

Bruk....

Taehyung menghempaskan tubuhnya ke sofa.

" Akhh... Gara - gara penyerangan itu kookie mengusir ku " gerutu Taehyung kesal. Bangtan menggelengkan kepalanya melihat tingkah Taehyung.

" Yakk kau itu sudah besar kenapa tingkah mu seperti anak kecil. Bahkan Jungkook sedikit dewasa darimu " seru Jimin heran. Taehyung mendelik kesal pada salah satu hyungnya.

" Yakk Hyung aku juga dewasa " ucap Taehyung kesal. Jimin hanya mengangkat bahunya tak peduli lalu pergi ke kursinya sendiri.

Taehyung merebahkan tubuhnya di sofa ia memejamkan matanya.

Pukk....

Pulpen terlempar menghantam kepala Taehyung.

" Aww yakk siapa yang melempar pulpen eoh, ini sakit bodoh " maki Taehyung. Baru saja ia ingin terlelap tiba - tiba pulpen terbang menghantam kepalanya. Bangtan hanya diam mendengar perkataan Taehyung.

" Hyung kau yang melemparnya? " Tanya Taehyung kesal kearah Seokjin. Seokjin menggeleng.

" Kau Hyung? " Tanya Taehyung lagi menatap Hoseok.

" Bukan " jawab Hoseok. Matanya sedikit - sedikit menatap Yoongi. Taehyung yang melihat gelagat Hoseok menatap kearah yang Hoseok lihat. Mati kau Tae. Batin Taehyung.

" Apa? Kau bilang Hyung apa tadi? " Tanya Yoongi menatap Taehyung datar.

Taehyung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

" Aniya Hyung aku tak bilang apa - apa " ucap Taehyung.

" Kembali ke mejamu selesaikan tugasmu, kau ingin bertemu Jungkook bukan " ucap Yoongi yang melanjutkan pekerjaannya tanpa mempedulikan Taehyung lagi.

Taehyung mengangguk. Ia berlari menuju mejanya. Tapi tiba - tiba bunyi ledakan menghentikan langkah Taehyung.

Namjoon segera berteleportasi menuju suara ledakan. Lalu kembali ke ruangan Bangtan.

" Joon apa yang terjadi? " tanya Hoseok cepat.

" Dark magic menyerang kajja kita kesana " ucap Namjoon. Bangtan membelalakkan matanya lalu mengangguk. Mereka menghilang dalam sekejap.

Mereka tepat dibelakang sekolah hutan terbakar bahkan tanah hancur karena ledakan. Prof. Lee bertarung dengan pemimpin yang membuat penyerangan. Sedangkan mereka bertarung dengan pengikut sang pemimpin.

Taehyung menyerang dengan cepat. Hingga sebuah aura pedang yang tak asing membuatnya menoleh. Taehyung membulatkan matanya terkejut.

" Jungkook " gumam Taehyung terkejut.

" Hyung itu kookie kenapa ia keluar sekarang eoh dasar bocah nakal " gerutu Taehyung pada Hyung - hyungnya. Ia berjanji setelah penyerangan ini selesai ia akan segera mengikat tubuh gempal Jungkook.

Taehyung terkejut melihat kecepatan Jungkook dalam memusnahkan pengikut dark magic. Bahkan setengah dari pengikut dark magic jungkook mengalahkannya seorang diri.

Taehyung tak ingin kalah dari deongsaeng kesayangannya ia juga menggunakan senjatanya lalu bertarung melawan pengikut dark magic. Bangtan heran melihat Taehyung tiba - tiba bersemangat. Tapi tak ambil pusing mereka juga menyerang sisa - sisa dark magic.

Taehyung menoleh mendengar pedang beradu. Ia membulatkan matanya terkejut melihat Jungkook melawan Yang Shin Heob. Ia ingin berlari menuju Jungkook tapi ditahan Hoseok.

" Kau yang akan terluka jika pergi kesana Taehyung-ah, sebaiknya kita kalahkan dulu para pengikut dark magic ini " ucap Hoseok.

Taehyung mengangguk. Benar apa yang dikatakan hyungnya lebih baik ia cepat - cepat menghancurkan sisa dark magic. Bayang - bayang hitam itu sedikit demi sedikit mulai berkurang hingga habis tak bersisa karena kekuatan Bangtan. Elemental lainnya terkagum melihat kehebatan Bangtan.

Elemental : Dark Magic [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang