• IGATT - 20 •

1.4K 211 33
                                    

Happy reading!

••••

'kita' menghadapi sebuah perpisahan, tanpa ada yang pernah dimulai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

'kita' menghadapi sebuah perpisahan, tanpa ada yang pernah dimulai.

••••

Perpisahan.

Meskipun satu kata yang baru saja terdengar itu cukup mengandung ambiguitas, namun Lalisa mendadak kehilangan kemampuannya untuk berbicara. Speechless.

April mop sudah lewat kan? Jikalau Benua sedang melucu, demi apapun itu tidak lucu sama sekali. Apalagi ditambah raut wajah Benua yang benar-benar mendukung.

Lalisa terkejut, tentu saja. Tapi wajahnya terlihat biasa saja, atau bahkan cenderung tidak peduli——meski hatinya tengah dugeun-dugeun.

"Prank lo nggak mempan untuk membujuk gue," pada akhirnya, Lalisa bersuara sambil kembali menyendok gelato tanpa minat.

Benua mengulum bibirnya sendiri. "Gue tau gue nggak berhak, tapi gue rasa kita perlu bicara."

Kali ini Benua menatap Lalisa dengan tatapan seriusnya──bukan tatapan jahil menyebalkan seperti biasa ataupun seperti beberapa saat yang lalu.

Lalisa terdiam lamat-lamat. Berpikir. Lalu seperti terhipnotis untuk patuh, ia tanpa sepatah katapun bangkit dari duduknya sambil menjinjing tas saat gelato dalam cup-nya ternyata sudah habis. "Mobil lo masih yang dulu 'kan?"

Gadis itu berlalu pergi mendahului dengan perasaan was-was.

••••

Satuhal yang Lalisa sendiri tidak tahu tentang dirinya. Sebenarnya apasih yang ia inginkan?

Ajakan Alfa untuk tinggal di Kanada saja belum ia jawab, dan kini ia sudah bersama dengan Benua──lagi.

Lalisa merasa benar-benar jahat karena sebuah alasan yang dirinya sendiri tidak tahu, apakah ia tengah menggantungkan perasaan dua orang cowok sekaligus sekarang ini?

Orang-orang berlalu lalang dengan ramai, berhubung sedang hari libur panjang. Beberapa orang bahkan melirik kearah keduanya yang duduk bersebelahan namun berbicara dalam pikirannya masing-masing. Orang-orang mungkin berpikir jika mereka adalah sepasang kekasih yang sedang bertengkar. Oke, kejauhan.

Kalau boleh jujur, Lalisa sebenarnya bertanya-tanya kenapa Benua seolah mengetahui semua tentangnya——dan malah masih mengingatnya?

Ice Girl And The TroublemakerWhere stories live. Discover now