• IGATT - 26 •

984 191 12
                                    

Lalisa berkaca sekali lagi pada dinding lift yang mengkilap. Sudah berapa lama ya kira-kira dia tidak pernah pergi berdua dengan cowok begini?

Orang terakhir yang pergi dengannya adalah Benua, dan itu tidak bagus. Kalau saja ia tidak menerima ajakannya dan penasaran dengan kalimat perpisahan yang diucapkannya waktu itu, mungkin saja ia tak harus bertemu dengan Radeenka dan merasa dibohongi.

Ah, ngomong-ngomong. Bagaimana kabar keduanya ya? Apakah masih langgeng?

Terutama Benua, kuliah dimana dia? Apa ia sudah terbiasa dengan kepergian Ibunya? Dan yang terpenting, apa ia sudah tobat dan bahagia?

Lalisa tertawa kecil, jangan-jangan di sini yang khawatir hanya dirinya sendiri, sedangkan Benua di sana sedang berbahagia dengan Radeenka tanpa Lalisa.

Ayo move on Lalis, tegurnya pada diri sendiri.

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Save, Jeffrey ganteng

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⨾ gua udah di depan
apart lo nih
⨾ udah ganteng
⨾ turun buruan

iya ⨾

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

Sebenarnya, Jeffrey asik juga. Dia terlihat benar-benar ingin sekedar berteman, sikapnya menyenangkan dan yang tidak berlebihan. Ditambah bumbu candaan-candaannya yang tidak lucu namun asik, Lalisa yang tidak berniat untuk jatuh cinta lagi jadi berpikir kalau untuk menjalin pertemanan, kenapa nggak?

Jeffrey yang sedang bersandar pada sebuah mobil langsung mengambil ancang-ancang untuk menyebrang kala Lalisa datang.

Jeffrey yang sedang bersandar pada sebuah mobil langsung mengambil ancang-ancang untuk menyebrang kala Lalisa datang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Apatuh?"

Menangkap Lalisa tengah menanyakan isi paper bag yang ia bawa, Jeffrey menggaruk tengkuknya kikuk. "Ada gembel yang mau numpang makan bentar, ngga apa-apa?"

"Sia──"

"Wah pri, dia ya yang namanya Lalisa?" Belum sempat Lalisa melengkapi ucapannya, seorang cowok jangkung tiba-tiba menginterupsi. Pintu mobil di bagian belakang terbuka lebar, menampilkan dirinya tengah duduk dan tersenyum lebar-lebar. "Halo, kenalin gua Raventriaf Pratama, panggil aja Raven. Kelebihan gua banyak, kekurangan nggak ada."

"Lalisa manoban, panggil aja Lalis," lalisa membalas jabatan tangan Raven.

Belum ada beberapa detik tangan keduanya terjalin namun Jeffrey buru-buru memisahkan keduanya. "Udah kan kenalannya? Mending kita berangkat sekarang."

Ice Girl And The TroublemakerWhere stories live. Discover now