"Gapapa kok, prilly baik-baik aja" akhirnya ali angkat bicara, prilly yang masih sedikit takut hanya diam dan terus memeluk tubuh ali.

Ali menyuruh prilly duduk, yang lain menahan pertanyaannya dan akan menanyakannya nanti pada papa rizal. "Mau makan gak sayang? Ku ambilin ya?" Tanya ali lembut sambil melepas pelukan prilly. Prilly menggeleng tanda menolak, ia sedang tidak selera makan, kemudian prilly kembali memeluk tubuh ali.

Papa rizal bisa memaklumi anak perempuannya, itulah sifat prilly, manja, dewasa namun jika sudah ketakutan akan susah untuk menghilangkan rasa takut itu.

Prilly sedang tidak bisa diajak bicara, apalagi kalau ditanyakan tentang kejadian yang dia alami, prilly memilih diam.

Lama prilly bertahan dalam posisi memeluk ali, perlahan ia lepaskan pelukan itu.

"Sayang.... laper" rengek prilly manja.

"Yeee tadi ditawarin gamau gimana haha, yaudah tunggu sini aku ambilin dulu ya"

"Eskrim juga ya sayang" giliran selera makannya kembali, prilly meminta banyak pada ali. Typical Prilly.

Selama ali mengambilkan makan untuknya, prilly sibuk mengobrol dengan gritte, melepas kangen dan menanyakan tentang kandungan gritte.

Namun selama mengobrol gritte maupun arif tidak menanyakan tentang rino karna mereka tau prilly tak akan menjawabnya.

"Hai.. ganggu ya? Sorry haha nih sayang makanannya" kemudian ali duduk disebelah prilly dan memberi makanannya pada prilly.

Karna sudah sangat lapar prilly langsung melahap makanannya dan terakhir memakan eskrimnya.

Sudah pukul 10 malam, para tamu undangan satu persatu lenyap dari gedung ini. Tinggalah mama resi, mama ully, papa rizal, raja, ali, prilly, kaia dan regan.

"Kaia hari ini langsung kerumah baru kalian kan sayang?" Tanya mama resi.

"Iya ma" jawab kaia penuh senyuman.

"Besok kita mampir ya, gapapa kan?" "Gapapa dong ma, dengan senang hati, pintu terbuka ya gak sayang?" Tanya kaia pada regan.

"Ooh jadi udah beli rumah gak bilang-bilang nih bang?" Ali meledek kaia dan regan.

"Dih apaansih lo li hahaha" semuanya tertawa mendengar pertengkaran kecil antara kaia dan ali.

"Ini nih yang bakal gue kangenin dari lo li, rusuh" ucap kaia yang sukses mengundang pukulan kecil dari ali.

Kaia pulang bersama regan, mama ully bersama papa rizal dan raja, prilly bersama ali dan mama resi. Sebelum pulang, ali mengantar prilly terlebih dahulu.

Didalam mobil prilly hanya diam karna kantuk yang ia rasakan. Saat pulang melewati gudang tempat rino membawa prilly, prilly memalingkan wajahnya ke arah jendela dan memandangi gudang tersebut.

"Gausah diliatin sayang" ucap ali yang melihat tingkah prilly.

"Aku takut sayang. Nanti kalau dia nyulik aku lagi gimana?" Tanya prilly penuh khawatir pada dirinya sendiri.

"Dia masih ditahan di kepolisian, besok aku sama om rizal mau liat dia dan mau nanya sama polisi nya" jelas ali. Rasanya prilly ingin menyuruh ali tinggal dirumahnya untuk menjaganya, namun rasanya mustahil.

Setelah sampai dirumah, terlihat mobil papa rizal sudah terparkir di garasi, prilly langsung turun dan pamit pada mama resi.

"Assalamualaikum" ucap prilly saat memasuki rumah.

"Waalaikumussalam sayang.. muka kamu capek banget, langsug mandi trus tidur ya" mama ully yang sedang menonton tv dan sudah berganti baju menyambut prilly.

Prilly langsung menuju kamar dan mandi, selesai mandi ia merebahkan tubuhnya dikasur dan memejamkan matanya.

Prilly terbangun dari tidurnya karna cahaya yang masuk terlalu menyilaukan. Saat membuka mata prilly mendapati sarapan pagi yang sudah tersedia di meja kecil sebelah kasur. Ia pun duduk untuk mengumpulkan nyawa dan segera menyantap makanannya.

Saat hendak turun dari kamar, prilly mendengar klakson mobil yang tak lain adalah mobil ali, prilly langsung berlari menuju pintu.

Ali yang sudah berada di depan pintu rumah prilly langsung menyapanya dengan senyuman.

"Pagi sayang.. baru bangun ya?" Tanya ali lembut dengan senyuman yang selalu prilly rindukan.

Belum menjawab pertanyaan ali, prilly langsung memeluknya seperti saat ia ketakutan.

"Kangen kamu" ucap prilly dalam dekapan ali.

"Aku juga kangen kamu sayang" ucap ali membalas pelukannya.

"Ali, mau berangkat sekarang?" Tanya papa rizal yang tiba-tiba muncul dibelakang prilly.

"Eh om, boleh aku sih tinggal jalan aja" jawab ali. Prilly masih tak mau melepaskan pelukannya walaupun papa rizal berada dibelakangnya.

"Sayang, kamu mau ikut gak?" Tanya ali pada prilly yang sudah melepas pelukannya.

"Liat rino? Gamau aku masih takut. Tapi aku mau sama kamu gimana dong?" Rengek prilly manja.

"Udah ikut aja, biar kamu tau rino kenapa" saran papa rizal.

***

Can You See Me (Aliando-Prilly)Where stories live. Discover now