Makan, sebenernya cacing perutku dari tadi siang belum di isi. Tapi gengsiku lagi-lagi menghampiriku.
"Udah kenyang ka, nanti makan di rumah aja" Tolak ku lagi
" Lo orang bandung asli?"
"Iyaa ka"
"Wah, boleh dong nanti Temenin gue jalan-jalan di Bandung"
"Emang kakak bukan orang Bandung ?"
"Gue orang Jakarta"
Ga salah lagi, ternyata dia orang Jakarta, Pantes keren heheh
"Gue kira orang bandung juga heheh"
Sepanjang perjalanan di isi dengan canda tawa, dan sekarang aku tau ka yogi memiliki sisi homor yang sangat anjlok di banding Diva Dan Tia.
"Mampir dulu ka, udah mau magrib sholat di rumah gue aja dulu" ucapku
"Eh, gausah ngerpotin, nanti gue cari mushola aja"
"Gapapa ka, santai aja yuk" ajakku
Akhirnya dia mau juga, aku sangat deg degan takut bang Eza sudah pulang nanti bakal jadi bahan bercandaan.
"Assalamualaikum mamahh, adek pulang" Teriakku masuk ke dalam rumah
"Waalaikumsallam, kebiasaan kalo pulang suka teriak" omel mamah, "Eh ini teh saha atuh, mani kasep pisan" Tanya mamah
(ini tuh siapa, ganteng banget)
"Ini kakak tingkat adek mah"
"Assalamualaikum tante, saya Yogi" Sapa ka yogi memperkenalkan diri
"Waalaikumsallam, hayu atuh masuk sok duduk dulu"
"Adek sana ganti baju dulu" titah mamah
"Bentar ya ka, gue ganti baju dulu" yang di balas anggukan semata
Aku langsung pergi ke kamar, untuk mandi dan berganti pakaian rumahan
'Tok tok'
"Bentar"
"Cie udah berani euy bawa pacar ke rumah" Ejek bang Eza
Ternyata dugaanku seratus persen benar, bang Eza pulang dan mengejek ku. Nasib nasib punya abang nyebelin.
"Temen bang temen" Kataku malas
"Cepet kebawah solat, katanya dia yang mau ngimamin tuh"
Mataku seolah ingin copot, aku langsung bergegas ke mushola keluarga untuk menunaikan solat berjama'ah
"Assalamualaikum warahmatullah"
Setelah selesai solat, mamah menyuruh Ka Yogi agar tidak pulang dulu. Makan sebelum pulang.
"Sok atuh di tambah A lauknya, ini mamah yang masak tau" celetuk mamah
"oh iya tante, masakannya enak banget" Puji nya. Setelah acara makan selesai kami sempat ngobrol-ngobrol sedikit, terutama mamah yang banyak mengobrol. Mamahku sangat antusias dengan kedatangan ka Yogi, seperti mendapatkan arisan mamah tak henti-hentinya bercerita tentang kegiatannya.
"Makasih ya udah mau di repotin gue, pamit pulang dulu" pamitnya, akhirnya ka Yogi memutuskan untuk pulang, setelah ditahan 2 jam di rumah oleh mamah.
"Eh iya ka, sama-sama. Hati-hati"
"Tante makasih ya atas makan malamnya, maaf ngerepotin" ucapnya pada mamah
"Sama-sama A, jangan bosen-bosen nya nanti main sini lagi"
Aku mengantarkannya sampai pintu depan, mobilnya semakin lama semakin menjauh. Perasaanku hari ini sangat senang sekali, "Khemmmm, seret nih tenggorokan, saking senengnya ya neng" suara itu membuatku kaget, siapa lagi kalau bukan bang Eza.
YOU ARE READING
INSECURE
Teen Fiction"Dia itu terlalu perfect buat lo, jadi jangan berharap ketinggian lo bukan level dia" langsung baca aja yuk! Copy by kelabukata2020
PART 4
Start from the beginning
