Mama hanya mengangguk dan memelukku.

"Semoga gak akan terjadi apa-apa ya. Semoga kamu sama ali lancar-lancar aja" ucap mama. Kemudian mama pergi meninggalkanku, aku kembali menulis dan mencoret kertas didepanku. Tanpa ku pikirkan lagi maslaah rino, aku memutuskan untuk mandi.

Selesai mandi, aku turun untuk berkumpul bersama keluargaku. Ada seseorang yang bertamu malam ini, aku berjalan membukakan pintu.

"Kaia" ucapku saat melihat siapa yang datang.

"Hai prill"

"Masuk kak" kufikir hanya kaia yang datang, tak taunya ada tante resi dan ali juga.

"Eh mba resi" mama langsung menghampiri tante resi dan memeluknya singkat.

Kami berkumpul di ruang tamu dan berbicara tentang pernikahan kaia esok. Acara akan dimulai jam 7 malam tapi aku harus sudah berada di lokasi jam 5 sore, kaia memberi dresscode untuk kupakai esok. Baju bernuansa ungu untuk wanita dan jas hitam untuk laki-laki.

Besok aku akan jalan berdampingan dengan ali.

Aku mengajak ali dan kaia ke halaman belakang karna mama dan papa harus berbicara serius dengan tante resi.

"Gimana kak besok? Udah siap belum?" Tanyaku penasaran dengan perasaan orang yang akan menikah.

"Deg degan banget prill. Gak kuat haha.. nanti lo juga ngerasain kok klo udah mau nikah sama ali" jelas kaia, aku tertawa mendengar ucapan kaia.

"Lebay lo kak" sahut ali dengan memasang muka meledek.

"Lo juga nanti ngerasain keles li. Sampe lo biasa-biasa aja gue apain lo" aku tertawa mendegar percakapan mereka. Percakapan antara kakak adik yang jarang sekali akur, namun berantem dengan cara yang unik, mampu membuat siapapun tertawa.

"Oiya kak, calon suami kaia siapa namanya? Aku lupa" tanyaku pada kaia. Kaia langsung berhenti tertawa dan kembali fokus padaku.

"Regan"

"Oiya regan haha" aku kembali melanjutkan perbincangan tentang persiapan kaia. Ali duduk disebelahku dan merangkul pinggangku, aku menaruh kepalaku di pundaknya.

"Gausah romantis-romantisan gitu dong.. ada orang nih" ucap kaia yang membuat ali jadi meledeknya.

"Yaelah kak, lo besok juga udah nikah kali" ledek ali yang membuat kaia tersipu malu. "Ali, kaia ayo pulang udah malem, besok kalian pasti capek" panggil tante resi yang menghampiri kami.

Ali dan kaia pun pamit untuk pulang, aku mengantar mereka sampai depan gerbang.

Setelah mobil ali sudah tak terlihat, aku merasakan kantuk yang mulai menyerangku. Aku langsung menuju ke kamar dan membaringkan tubuhku berusaha untuk tidur.

Esok aku harus bangun pagi untuk datang ke acara ijab qabul kaia. Aku pun tertidur.

"Sayang..."

"Prilly, bangun udah pagi"

"Kita berangkat ke akat nikah kaia"

"Prilly sayang bangun ayo.. itu ali udah nunggu didepan"

Mata yang tadinya sulit untuk terbuka, telinga yang tadinya malas untuk mendengar seketika berubah setelah mendengar kata 'ali udah nunggu didepan' mata dan telingaku otomatis terbuka perlahan.

"Hmmm?? Jam berapa emang?" Tanyaku sedikit malas.

"Ini udah jam setengah 8, jam 9 udah harus sampe lokasi loh" ucap mama sambil mengguncangkan tubuhku.

Aku berusaha duduk dan diam untuk mengumpulkan nyawaku sebentar. Setelah kurasa mampu untuk berjalan ke kamar mandi, aku berdiri dan meraih handuk yang terpampang di balkon kamar.

Selesai mandi aku memilih baju untuk kupakai di acara akat nikah kaia. Kupilih baju bernuansa biru selutut namun berlengan panjang. Tak perlu terlihat sangat menarik, saat acara resepsi nanti malam baru aku akan berdandan semaksimal mungkin agar terlihat cantik namun tak berlebihan.

Ku turuni tangga perlahan, mama, papa dan raja sudah siap dengan kostum nya masing-masing. Aku meraih cepat roti yang ada di meja dan kubawa keluar rumah.

"Hai" sapa ali saat aku sudah sampai dihadapannya.

"Hai" balasku tersenyum. Hari ini ali terlihat sangat tampan, memakai jas hitam dan rambut yang tertata rapih.

"Kok bawa-bawa roti?" Tanya ali yang mungkin sedikit terganggu dengan roti yang kupegang.

"Hehe aku belum sarapan. Baru bangun tadi kesiangan, maaf ya" jelasku pada ali agar ia mengerti.

"Ooh yaampun yaudah yuk masuk, nanti telat" ali membukakan pintu untukku dan ia berjalan ke arah kemudi.

Didalam mobil aku memakan sarapanku, ali terus melajukan mobilnya cukup cepat agar tidak telat.

Sebenarnya aku malas untuk sarapan kalau sudah berdandan rapih seperti ini, namun apa boleh buat, bisa-bisa maag ku kambuh.

"Kamu cantik banget hari ini, tambah cantik" ucap ali tiba-tiba tanpa menoleh ke arahku, matanya masih fokus pada jalanan. Aku tertawa mendengar ucapannya yang tiba-tiba.

***

Can You See Me (Aliando-Prilly)Where stories live. Discover now