48 | I Love You, I Want You and I Need You

1.5K 78 0
                                    

(Media played : Miley Cyrus - Adore You)

PERHATIAN!! 🔞
Part ini mulai untuk adegan dewasa. Kalian yang belum cukup umur, skip aja gapapa yaa. Secara keseluruhan nggak bakal ngaruh terlalu besar ke cerita, jadi dilewatin pun nggak masalah hehe😊 Istilahnya, ini cuma bumbu. Terutama, kalo ada yang nggak nyaman sama part ini, bisa lewati juga ya. Aku udah ingetin yaa buat kalian😊❤️
————————————————————————

Devian mengatur napasnya beberapa kali. Kini ia sudah berdiri di depan pintu kayu dimana Yocelyn ada di dalamnya. Sebelum membukanya, ia mengetuknya terlebih dahulu. Setelah terdengar ada suara lirih yang mempersilakannya masuk, iapun membukanya dan masuk.

"Yoce." Devian memanggil sambil berjalan lebih masuk dimana ada sebuah kamar dengan pintu balkon yang terbuka. Ia yakin kalau sekarang Yocelyn pasti ada disitu dan iapun segera kesana.

Benar saja. Devian mendapati Yocelyn yang sedang duduk di kursi menghadap pemandangan kota New York. Selain itu, yang menjadi fokus Devian sekarang adalah Yocelyn yang hanya mengenakan bathrobe saja, entah perempuan itu memakai dalam saja atau tidak.

"Kau tidak kedinginan?" tanya Devian dari belakang.

Yocelyn menoleh ke belakang. Tepat saat itulah Devian dapat melihat wajah Yocelyn yang terlihat sedikit sembab.

"Apa kau tidak apa-apa?" tanya Devian sambil menghampiri Yocelyn. Sementara itu, cepat-cepat Yocelyn menyembunyikan wajahnya.

"Ada apa kemari?" tanya Yocelyn tepat saat Devian sudah ada di depannya.

"Memeriksamu saja. Aku takut kalau-kalau kau melakukan hal aneh atau kabur sendiri ke London dan meninggalkanku disini," jawab Devian asal. Sementara Yocelyn memutar kedua bola matanya tak percaya.

"Kau sudah mandi?" tanya Devian.

"Ya. Tadi Grace sempat kesini dan cukup menenangkanku. Setelah itu aku mandi, berpikir mungkin air hangat akan membuatku lebih rileks," jawab Yocelyn.

"Yah, aku terlambat. Tadinya aku ingin mengajakmu mandi bersama," ucap Devian asal sambil berlagat benar-benar menyesal.

"Dev!" seru Yocelyn tak percaya. Devian hanya terkikik geli melihat ekspresi Yocelyn.

"Ayo, berdiri dulu!" Tiba-tiba Devian menarik lengan Yocelyn pelan, membuat Yocelyn berdiri dari kursinya dengan penasaran.

"Kenapa—" Tanpa Yocelyn bisa menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba saja Devian duduk di kursi yang ia tempati tadi dan menarik Yocelyn ke pangkuannya. "Devian, apa yang kau lakukan?"

"Nah, begini lebih hangat, kan?" ucap Devian sambil memeluk Yocelyn erat-erat. "Kita sama-sama hangat, bukan?" ucapnya lagi dan kemudian ia memejamkan matanya menikmati kehangatan di malam itu.

Ya Tuhan. Yocelyn butuh alat bantu kejut jantung sekarang. Rasanya seperti ia sudah tidak bisa merasakan degup jantungnya lagi karena sudah terlalu cepat berdetak. Bagaimana tidak? Merasakan hangatnya tubuh Devian dengan jarak yang sangat dekat sekaligus merasakan wangi Devian yang khas.

"Devian," panggil Yocelyn sambil menatap lekat-lekat mata Devian yang kemudian terbuka.

"Apa?" balas Devian.

First Love - Bachelor Love Story #2Onde as histórias ganham vida. Descobre agora