17 | Night Club

1.4K 54 0
                                    

Yocelyn POV
​"You're out of your mind, fuck!"

Aku mendengar seruan seorang perempuan yang mengumpat pada seorang laki-laki yang tidak bisa kulihat dengan jelas siapa itu. Kemudian aku kembali terfokus pada minumanku sambil menunggu Alliane yang entah kapan akan datang. Sudah hampir 1 jam aku disini, tapi ia tak kunjung datang, padahal dia sudah memintaku datang sejam yang lalu.

"Tolong berikan aku bir lagi," ucapku pada bartender laki-laki di depanku yang terlihat masih muda dan juga tampan. Tak lama kemudian, ia memberikan pesananku dan aku langsung meminumnya cairan itu hingga tandas.

"Omong-omong, ada apa disana tadi?" tanyaku pada bartender itu sambil menunjuk pada tempat dimana seorang perempuan yang tadi mengumpat kasar.

"Ah, itu sudah biasa. Tapi itu kesalahan laki-lakinya. Mereka tengah berciuman panas, tapi laki-laki itu justru menyebut nama perempuan lain," timpal bartender itu.

Aku mengangguk ber-o ria. "Tentu saja perempuan itu akan marah. Kalau aku jadi dia, aku juga pasti begitu. He must be out of his mind," ucapku.

"Hei, Yocelyn. Maaf aku terlambat," ucap seseorang yang tiba-tiba duduk di kursi bar samping kananku.

"Cepat sekali datangnya," ucapku menyindir.

Alliane hanya cengingisan. "Maafkan aku, Nona Yocelyn. Aku harus memilih pakaian dulu," ujar Alliane seperti tanpa ada rasa salah.

"Jadi, kenapa kau mengajakku kesini? Kau tahu kalau aku benci club, kan? Aku juga sudah 2 tahun lamanya tidak pernah kesini lagi. Ada apa?" tanyaku.

Alliane mengendikkan bahunya cepat. "Temani aku," ucapnya.

"Apa?" tanyaku setengah memekik menatap Alliane tak percaya.

"Malam ini aku sedang mengincar seorang laki-laki hot. Jadi aku butuh ada yang menemaniku," ucap Alliane.

"Aku pergi," ucapku yang langsung turun dari kursi bar yang tinggi itu sambil menenteng tas LV-ku.

"Tunggu, Yocelyn! Jangan pergi dulu!" seru Alliane menahanku pergi. "Tunggu dulu sampai aku berhasil, oke?" pintanya.

"Tidak, aku harus keluar dari sini," ucapku yang hendak pergi dari sini.

"Come on, Yocelyn!" seru Alliane yang masih membujukku untuk tinggal.

"Dengar, ya, Alliane. Aku sungguh tidak ada waktu untuk bermain-main disini. Aku juga benci tinggal ditempat yang banyak bau asap rokok, alkohol, dan perempuan-perempuan yang berbalut dress mini dan menjajakan tubuh mereka seenaknya. Jadi, aku permisi dulu," ucapku yang masih bersikeras untuk pergi dari sana.

"Yocelyn?" Tiba-tiba kudengar seseorang memanggil namaku saat aku hendak keluar meninggalkan Alliane yang memilih untuk tetap tinggal.

Aku terkejut saat mendapati seorang laki-laki tinggi yang tampan berdiri di depanku. "Luke?"

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Luke berbasa-basi.

"Aku baru saja akan pergi, bagaimana denganmu?" tanyaku balik.

"Ah, aku harus menjemput orang yang menyusahkan di dalam. Katanya dia sudah mabuk tak tertolong lagi," timpal Luke.

Aku terkekeh kecil. "Kalau begitu aku pergi dulu. Bye!" seruku yang langsung melenggang pergi dari sana, padahal aku jelas tahu dan sadar kalau Luke seperti ingin berbicara lagi. Tapi aku tak peduli. Karena yang terpenting aku pergi dari tempat itu.

***

Author POV
​"Devian! Bangun! Hey, Bro!" seru seorang laki-laki yang sudah semenjak 10 menit lalu berteriak kencang di ranjang Devian, masih setia untuk membangunkan Devian yang tak kunjung membuka matanya.

First Love - Bachelor Love Story #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang