"Ih mama apaansih, dateng-dateng ngagetin trus mantu mantu lagi".

Papa hanya menanggapi dengan tawanya.

"Ya gapapa dong, ya kan pa? Bentar lagi juga jadi mantu mama sama papa" ali hanya tersenyum mendengar ucapan mama, sedangkan aku hanya tertawa untuk menutupi kegugupan ku. Setelah obrolan antara mama, ali dan papa selesai, papa mengajak ali ke halaman belakang.

"Ali, ikut om yuk kebelakang sebentar, ada yang mau om omongin" tanpa basa basi, ali langsung mengikuti langkah papa. Aku mengangkat sebelah alisku tak mengerti.

"Papa mau ngapain ma?" Tanyaku heran.

"Gatau deh mama. Urusan laki-laki mungkin. Ada urusan jantan haha" tawa pun pecah diantara mama dan aku. Sambil menunggu papa, mama sempat bertanya tentang bagaimana kelanjutan hubungan ku dengan ali, mengingat umurku yang sudah menuju 24 tahun, sudah seharusnya aku menikah. Semua tergantung ali, aku tak mau minta terlalu banyak padanya.

Papa datang dengan senyum yang mengembang diwajahnya, tak tau apa yang mereka bicarakan aku hanya ikut tersenyum. Tak lama ali pamit karna sudah malam, besok ia ingin mengajakku pergi, belum ia jelaskan kemana tapi aku sudah tak sabar. Aku mandi dan tidur dengan perasaan bahagia. Saat berusaha memejamkan mataku, ponselku berbunyi, incoming call "Ali Syarief".

"Assalamualaikum" ucap ya di seberang sana.

"Waalaikumussalam, kenapa telfon? Kangen ya? Cieee".

"Ih geer, gak kangen kok haha bercanda sayang" terdengar suara tawa nya yang khas disana, tawa yang sudah lama tak kudengar.

"Baru berapa menit.. aku juga kangen kok".

Sekitar 1 jam aku bertelefon dengan ali, ia akhirnya mengakhiri telfon tersebut.

"Udah ya sayang, pasti udah ngantuk deh. Udah jam 11, tidur ya. Have a nice dream, don't forget to dream about me and be my wife someday. I love you" ucapnya lembut di seberang. Aku tersenyum dan semburat merah di pipiku terlihat jelas.

"I will and I wish sayang. Allah will give the best for us. For you and for me, be forever. Aamiin. Love you too" ku tutup telfonku dan kembali memejamkan mataku.

Pagi yang cerah menyapaku, aku sudah bangun dari jam 5 dan sedang berdiam diri di balkon kamar menikmati indahnya sinar matahari yang muncul. Melihat langit pagi ini aku jadi teringat dengan sahabat tersayangku, gritte. Ia sedang pergi ke belanda dengan suami nya, arif.

Kira-kira sedang apa ia disana, pastinya sedang menikmati belanda yang tak diragukan keindahannya. Tiba-tiba ponselku berbunyi, incoming call "Gritte Agatha". Baru saja aku memikirkannya, sepertinya ia bisa membaca firanku haha.

"Halo itteee" sapa ku saat mengangkat telfon.

"Hai sayaang, lagi ngapain?" Tanyanya di seberang sana.

"Lagi liatin langit aja. Gimana disana? Pasti keren" tanyaku sangat antusias mendengar ceritanya.

"Iya, arif emang tau apa yang gue mau dari dulu" gritte terdengar sangat bahagia, diujung sana ia pasti sedang tersenyum.

"Alhamdulillah, arif pengertian ya. Udah diajak kemana aja sama arif?"

"Banyak sih, ini juga bentar lagi mau pergi keliling amsterdam. Makanya lo cepetan nyusul gue dong" ucapnya dengan nada bercanda. Bercanda, bercerita dengan gritte tak bisa terlalu lama karna arif akan mengajaknya pergi. Sebelum menutup telfon, arif menitipkan salam untuk ali.

Matahari sudah terlihat diatas sana, cahayanya mulai menyilaukan, aku turun untuk makan karna perut sudah tak bisa dikendalikan.

"Pagi ma. Papa sama raja kemana?" Tanyaku melihat mama duduk sendirian di ruang makan.

"Pagi sayang. Pergi tadi" jawabnya tersenyum. Aku duduk dihadapannya dan melanjutkan percakapan.

"Pergi kemana pagi-pagi begini?" Tanyaku sambil melahap roti yang sudah mama sediakan.

"Main golf" ya papa memang hobby sekali main golf, tapi karna kerjaan papa sedang sibuk-sibuknya ia tak punya waktu untuk bermain golf. Sekarang ia dapat cuti 1 bulan dan sepertinya akan memanfaatkan waktu untuk bermain golf.

Setelah selesai sarapan, aku bersiap karna ali akan menjemputku jam 9. Ia menyuruhku memakai baju rapih karna ada yang mau ia tunjukan padaku. Aku siap dengan baju pink selutut, kado dari raja untukku. Aku menunggunya di halaman rumah.

"Ali, dimana?" Tanyaku lewat whatsapp. Tak lama mobil ali terlihat di depan gerbang. Langsung saja aku menghampiri mobilnya dan ali membukakan pintu untukku.

"Silahkan sayang. Cantik banget sih?" Ucapnya mengelus rambutku.

"Makasih ganteng haha"

***

Can You See Me (Aliando-Prilly)Where stories live. Discover now