Chapter 38

313K 16.7K 1.4K
                                    


Setelah dua hari tidak bertemu Devan, Alena sudah pulang begitu juga dengan Devan yang dia tau dari Bima. Karena saat itu ada Bima dan Caca yang menjenguk mereka.

Lalu seminggu kemudian mereka kembali beraktifitas seperti biasanya, mereka sudah kembali ke sekolah.

"Devan aku mau ngomong sama kamu," ucap Alena saat Devan selesai bermain basket.

"Kamu gak liat aku baru aja selesai latihan?"

Alena menghela nafas lalu dia menyodorkan minuman yang selalu dia berikan pada Devan seperti biasanya.

"Nih buat kamu,"

Alena menatap ada Tiara yang juga menyodorkan minuman buat Devan. Devan bergantian melihat keduanya.

"Makasih," ucap Devan mengambil minuman Tiara dan meneguknya habis.

Sementara Alena mati-matian agar tak menangis saat ini. Sementara Tiara tersenyum puas.

"Devan," lirih Alena.

Devan menatap Alena dengan tatapan datar. Lalu tangannya beralih meraih pinggang Tiara, memeluk pinggang itu di depan Alena.

"Tiara kamu jadi pacar aku sekarang," ucapnya pada Tiara membuat Tiara terkejut.

"Dan untuk kamu," tunjuk Devan pada Alena. "Kita putus,"

Duarr

Bagai di sambar petir, Alena merasa kakinya tidak siap menopang tubuhnya untuk berdiri.

Alena tertawa "Bercanda kamu gak lucu Devan, kalau kamu cemburu sama dokter Andi bilang, kamu gak perlu kayak gini,"

"Aku serius Alena, K.I.T.A. P.U.T.U.S," ucap Devan menekankan kalimat terakhir.

"Ta..tapi kenapa?" Gagal sudah, air mata Alena sudah turun.

"Aku gak mau dekat sama orang yang bikin aku celaka, kejadian kemarin adalah suatu pelajaran, untung aja lukanya gak dalam, jadi aku bisa selamat, aku gak bisa meneruskan hubungan kita lagi, kamu itu beban Alena, beruntung aku bisa selamat tapi kita gak tau ke depannya gimana kan?aku gak mau kena bahaya,"

"Brengsek!!!! Devan bangsat!!!!" Teriak Caca lalu menendang kaki Devan.

"Apa maksud lo hah!!!"

Devan meringis kesakitan karena tendangan Caca yang cukup kuat. Sebenarnya Caca menyaksikan semuanya saat dia menghampiri Bima.

"Heh cewek bar-bar lo jangan ikut campur deh,"

"Lo cewek pepacor!!!" Teriak Caca hendak menjambak Tiara.

"Jangan sentuh pacar gue," ucap Devan memegang tangan Caca.

"Brengsek!! Lo kenapa Devan hah? Katanya lo janji gak bakalan bikin sepupu gue sakit hati, tapi hari ini lo pengecut!!!"

Devan memalingkan wajahnya "Devan gue gak nyangka sama lo," ucap Bima kecewa pada sahabatnya itu. Cowok itu lebih memilih cara seperti ini memutuskan Alena.

Alena meraih tangan Devan "Devan ngomong yang jujur kamu lagi ngerjain aku kan? Kamu bercanda kan? Kalau kita putus lalu siapa sandaran aku Devan hiks, kamu tau kan aku kuat bertahan hanya karena ada kamu di sisi aku hiks, kalau kamu juga meninggalkan aku lalu aku sama siapa hiks?"

"Ini sudah keputusan aku Alena, kita putus," ucap Devan.

"Aku tau aku salah, jangan kayak gini hiks,"

Caca menarik Alena "Stop Alena!! Lo jangan mengemis ke orang yang udah gak mau sama lo, dia cowok pengecut gak pantas buat lo, dia brengsek," ucap Caca menggebu-gebu.

Lilin [TELAH TERBIT & DISERIESKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang