Chapter 27

318K 17.2K 3.2K
                                    

Alena merasa heran dengan Devan yang sedari tadi hanya diam setelah keluar dari ruang kerja dan berbicara dengan papinya.

Alena juga penasaran bagaimana rupa papi Devan yang selama ini belum pernah di lihatnya. Selalu saja ada gangguan jika ingin melihat rupanya.

"Papi kamu udah pulang?" Tanya Alena.

Devan menggeleng "Belum,"

"Terus dia di mana?"

"Di ruang kerja sama mami,"

Melihat jawaban Devan yang terkesan  dingin membuat Alena berhenti untuk bertanya meskipun banyak hal yang ingin di tanyakan olehnya.

"Kamu mau pulang?" Tanya Devan.

"Emm iya," jawab Alena terpaksa meskipun dirinya masih mau berada di sini.

"Ayo,"

Selama perjalanan hingga sampai dirumah  pun Devan hanya diam membuat Alena semakin penasaran apa yang terjadi dengan pacarnya itu.

"Kamu kenapa sih?" Tanya Alena.

"Aku gak apa-apa," jawab Devan.

"Ya udah, aku masuk dulu,"

Devan hanya mengangguk, Alena turun dari mobil lalu Devan segera melanjutkan perjalanannya tanpa mengucapkan kata-kata yang manis seperti biasanya pada Alena.

Pikiran Alena berkecamuk, dia hanya memandangi mobil Devan hingga menghilang dari lorong rumahnya.

"Kamu kenapa sih Dev?" Gumam Alena.

●●●

Sementara di sisi lain, mami Devan sedang berhadapan dengan mantan suaminya di ruang kerja tanpa mengetahui jika Alena sudah pulang.

"Apa yang kamu bicarakan dengan Devan? Kenapa dia kelihatan marah?" Tanya Reni.

"Aku hanya mengatakan apa yang pantas di katakan,"

"Pasti kamu mengatakan hal yang tidak di sukainya kan?"

Papi Devan menghela nafas "Aku menyuruhnya memutuskan pacarnya,"

"Kamu menyuruhnya memutuskan Alena?" Tanya Reni shock.

"Hmm,"

"Tapi kenapa? Kamu harusnya tidak melakukan itu, Alena anak yang baik dan mereka sudah lama berpacaran, aku juga menyukai gadis itu, aku tidak keberatan jika Alena akan menjadi menantuku di masa depan,"

"Tapi aku keberatan,"

"Tapi kenapa? Masalahnya apa?"

"Mereka tak seharusnya berpacaran!!!" Tegas papi Devan.

Reni terdiam melihat reaksi mantan suaminya yang sangat kekeuh menentang hubungan Alena dan Devan.

"Apa jangan-jangan Alena itu-"

"Iya, dia putriku,"

Reni membekap mulutnya tak percaya dengan penuturan mantan suaminya mengenai identitas Alena sebenarnya.

"Ba...bagaimana bisa? Bukannya putrimu masih berusia tujuh tahun?"

Lilin [TELAH TERBIT & DISERIESKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang