Chapter 13

420K 23.2K 1K
                                    

Holaaa im backkk

Happy Reading❤❤❤

Setelah selesai membantu Devan menyelasaikan tugas menggambarnya, kini Alena membantu mami Devan memasak untuk makan malam mereka.

Reni sudah menganggap Alena sebagai anaknya sendiri, sejak pertama kali Devan membawa Alena ke sini dia sudah menyukai Alena dan berharap Alena akan menjadi menantunya.

Alena bahkan sering menginap di rumah Devan dan tidur bersama mami Devan, mereka sudah akrab satu sama lain mengingat hubungannya dan Devan sudah lama. Reni pun memaksa Alena untuk memanggilnya mami bukan tante.

"Mami kok cuman masak makanan kesukaan Alena?" Protes Devan yang baru saja turun.

Alena dan maminya kompak menoleh "Karena hari ini Alena spesial buat mami,"

Devan mencibir "Anak mami Devan apa Alena sih,"

"Dua-duanya dong,"

Alena tertawa kecil, memang di meja makan adalah menu favoritnya semua. Ada udang, cumi saos tiram, ayam geprek. Sementara makanan kesukaan Devan hanyalah tempe dan tahu sederhana kan ?

"Mami bercanda, nih aku udah buatin menu favorit kamu," ucap Alena membawa piring berisi tempe kecap dan tumis tahu lalu duduk di dekat Devan.

"Liat tuh calon mantu mami, perhatian banget sama kamu," ucap Reni tapi masih berada di depan dapur.

"Yaiyalah, pacar Devan gitu loh," jawab Devan.

"Iyain aku mah apa atuh,"

"Mih masak apa sih di situ?" Tanya Devan.

"Masak aer," ucap Reni.

"Biar matang," lanjut Devan.

"Cakep,"

Alena tertawa mendengar percakapan keduanya, inilah yang di sukai Alena ketika berkunjung di sini, mami Devan yang humoris.

"Nih mami udah buatin menu kamu juga," ucap Reni ikut bergabung dan meletakkan sayur asam kesukaan Devan.

"Ademnya liat dua orang yang gue cintai bisa ada di tengah-tengah gue," batin Devan.

"Selamat makan!!!"


●●●

Setelah selesai makan malam dan membereskan sisa makanan. Kini Devan dan Alena duduk di balkon, sementara mami Devan kembali ke ruang kerjanya untuk mengerjakan tugas kantor dan beberapa kerjaan perusahaan.

Kadang-kadang Devan juga sering mengikuti meeting perusahaan bersama maminya, karena Devan penerus maminya.

Alena menyandarkan kepalanya di bahu Devan, dan Devan mengelus rambut Alena dari belakang.

"Kamu ingat gak saat pertama kali kita bertemu?" Tanya Devan.

"Iya pas aku gangguin kamu yang lagi tidur,"

Devan menggeleng "Sebenarnya pertemuan pertama kita bukan di situ,"

Alena mengangkat kepalanya lalu menatap Devan. "Maksudnya?"

Lilin [TELAH TERBIT & DISERIESKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang