01. Si Buaya

10.4K 407 11
                                    

~•°•~

Follow ig:

@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_

***


Pagi hari ini, saat matahari mulai menerobos masuk kedalam kamar melalui celah-celah jendela, yang terus saja mengusik tidur seseorang hingga ia bangun dengan terpaksa. Laki-laki itu dengan malas pergi ke kamar mandi tatkala melihat jam yang menunjukkan pukul tujuh lewat.

Terlihat raut wajahnya yang masam, sambil membenarkan kancing baju sekolahnya, rambut yang masih basah dan berantakan membuat kesan yang berbeda olehnya.

Ponsel kembali berdering setelah beberapa kali ia hiraukan, membuat laki-laki itu mendengus kesal. Terlihat nama Tasya di layar ponsel itu, dengan menahan kesal ia mengangkat panggilan tersebut.

"Halo! Rey, kok kamu belum dateng sih? Katanya mau jemput. " Ucap gadis bernama Tasya lewat ponsel.

Laki-laki yang bernama Rey itu terlihat merotasikan bola matanya malas sambil menghela napas.

"Kamu naik taksi aja ya, aku masih dirumah baru bangun. " Ucapnya dengan nada bicara yang datar.

"Ih! Kamu kok ngomong nya kaya bete gitu? Kan kamu yang kemaren janji bakal jemput hari ini. "

Lagi-lagi Rey menghela napasnya, mencoba sesabar mungkin memenghadapi gadis crewet itu. "Iya, maaf, aku baru bangun kamu mau nungguin? Nanti telat gimana? "

"Yaudah deh! Aku naik taksi aja, tapi nanti pulangnya anterin aku belanja pokoknya! " Katanya mutlak.

Rey menghembuskan napas panjang, memijat pelipisnya frustasi. "Iya iya, udah ya, aku mau siap-siap. "

"Yaudah daah! "

"Iya daah!! "

Rey menghembuskan napas saat panggilan telah terputus, ia sepertinya sangat frustasi memiliki kekasih cerewet seperti Tasya. "Bilang iya aja harus muter-muter dulu lo anying! "

"Baru kali ini gue dapet cewek cerewet nya minta ampun! "

*

Rey tampak menuruni satu persatu anak tangga dengan santai, dengan tampilan yang tidak seperti siswa pada umumnya-baju seragam yang tak dimasukkan, kancing kerah yang di biarkan terbuka dan tak terlihat dasi yang terpasang di sana.

Jangan lupakan rambut panjang yang melarang tata tertib sekolah, juga kaca mata hitam yang di kenakan.

"Pagi Bi! " Sapanya pada wanita setengah baya yang tengah menyiapkan sarapan. "Pagi Den. " Katanya dengan membungkuk sembilan puluh derajat.

Sangat sopan.

Rey melihat menu sarapan pagi ini yang sudah siap di meja makan, sangat menggugah selera. Ia tampaknya tertarik untuk sarapan pagi ini.

Bi Wati dengan cekatan menyiapkan nasi untuk tuan mudanya itu. "Den, maaf, ini udah siang, Den Rey gak takut telat ke sekolah? " Katanya dengan sopan.

"Emang jam berapa sih Bi sekarang? " Tanya Rey dengan atensi yang terfokus pada lauk yang akan ia ambil. Bi Wati tampak melihat jam besar yang ada di dekat nakas panjang dekat tangga, "Jam setengah delapan Den. "

"Gak papa, nanti pasti di bukain kok sama pak satpamnya. " Ucapnya dengan santai lalu memasukkan sesuap nasi ke mulutnya.

"Ya sudah kalo begitu, Bibi ke belakang dulu ya Den. " Kata Bi Wati sambil membungkuk lagi, lalu pergi kembali ke dapur.

Playboy Ketemu Pawangnya!!!Where stories live. Discover now