Promise | 17

4.7K 442 59
                                    

JANTUNG Frans berdetak kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANTUNG Frans berdetak kencang. Sejak tadi Andin, kakaknya terus menelepon. Dia tahu apa yang ingin dikatakan kakaknya itu sehingga ia memilih tidak menerima panggilannya. Dia takut yang dia dengar hanyalah berita buruk, sungguh dia tidak ingin mendengar apa pun yang buruk tentang ibunya.

Mungkin semua orang tahu bahwa Frans sangat membenci ibunya, namun dia tetaplah seorang anak yang punya kenangan bersama orang tuanya, dan meskipun hanya sesaat Frans bisa merasakan kasih sayang dari ibunya, bagaimanapun juga perempuan itu tetap orang yang melahirkannya di dunia ini.

Kemacetan membuat perasaan Frans memburuk, masih cukup jauh rumah sakit yang dia tuju, dan dia takut sesuatu terjadi pada ibunya itu. Mungkin ini ujian yang diberi Tuhan padanya, karena semenjak ibunya itu masuk rumah sakit setahun yang lalu, dia tidak pernah menjenguknya. Hanya sesekali di hari ulang tahun ibunya setiap tahun, ia akan mengiriminya kado dengan perantara pos. Tidak ada nama, hanya kado. Tapi rasanya ibunya tahu jika itu darinya.
Bahkan sebelum ibunya itu sakit, tepat saat usianya masih berusia 17 tahun, dia berhenti menemui mamanya. Jadi dia sudah hampir 10 tahun tidak bertemu mamanya. Dia hanya bisa melihat rupa ibunya dari Andin yang terus saja megiriminya foto.

Bahkan saat mendengar kabar jika ibunya menderita kanker payudara sejak 3 tahun lalu, namun semakin parah di satu tahun terakhir. Jujur, itu adalah saat terburuk bagi Frans. Ingin sekali dia menjenguk ibunya, memeluknya erat, dan meminta maaf akan semua kesalahannya. Namun, egonya terlalu besar untuk melakukan itu.

Akhir-akhir ini memang Andin semakin sering memintanya menemui ibunya dengan alasan kondiri ibu memburuk, namun Frans memilih acuh dan menjalani hidup seperti tidak ada yang terjadi. Tapi kadang kala, dia ingin menyudahi keadaan ini semua, namun dia tidak mampu. Rasa bencinya yang tertanama semenjak umur 12 tahun sudah terlalu besar dan sulit untuk diabaikan.

Sering kali dia iri dengan Andin, kakaknya itu, karena Andin begitu dewasa dalam menghadapi kejadian yang terjadi 15 tahun lalu. Kakaknya itu sangat hebat berjuang melawan rasa bencinya, dan setelah mencoba memaafkan ibu dalam waktu yang lama, Andin akhirnya berhasil memaafkannya.

Setelah pergelutan yang panjang dengan hati dan pikirannya, Frans sampai di rumah sakit yang dimaksud Andin. Dia segera meminta Andin memberitahu keberadaan ibu dan bergegas pergi di sana.

Saat sampai di kamar yang diberitahu oleh Andin, Frans langsung disapa oleh seorang remaja perempuan, yang terlihat mirip dengan ibunya dan tentunya Andi, suami ibunya. Frans tidak pernah menganggap Andi sebagai ayah tiri ataupun perempuan yang merupakan anak dari pernikahan keduanya sebagai saudara tirinya. Tidak, tidak pernah sama sekali. Karena semenjak ibu pergi meninggalkannya dan Andin, Frans merasa bahwa hubungan kekeluargaan antara mereka berdua telah putus, sehingga selama ini Frans tidak pernah peduli dengan keluarga ibunya sekarang. Hanya Andin yang sering bertemu dengan mereka, bahkan sebelum Andin menikah, mereka pernah berlibur bersama.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang