London!! i'm Coming!!

6.6K 196 12
                                    

Pagi ini adalah pagi yang sangat cerah. Ya cerah untukku karena di luar rumah sedang hujan yang semakin lama semakin deras. Aku terbangun dengan senyuman besar yang mengembang di bibirku. Aku pergi ke kamar Mom and Dad, dan segera aku langsung melompat kearah mereka yang sedang tertidur pulas.

"Mom!! Dad!! Wake up!!" Teriakku pada mereka sambil menguncangkan tubuh merek dengan sedikit keras

"Ugh whats wrong sweety? Why you look so happy?" Ucap Dadku masih dengan mata tertutup dan mengucek matanya sekilas

"Dad are you really forget?? Ini tanggal 5 April dad!! Kita akan pindah ke London!" Ucapku dengan penuh rasa semangat. Akhirnya Dad tersadar dan langsung membuka matanya dengan lebar. Well ini susah juha sebenarnya ninggalin kota kelahiranku di Tennesse,US karena aku sudah mempunyai banyak teman atau bahkan sahabat. Dan tentu juga kekasihku, Justin (tenang...tenang.. bukan Justin Bieber kok. Xixix)

Detikan jam berjalan dengan sangat cepat, hari ini adalah hari terakhir aku di US. Aku pasti akan merindukan tempat tercinta ini. Jam sudah menunjukkan pukul 3pm, Aku, Mom, dan Dad juga sudah mempersiapkan segala sesuatunya dan sekarang kita sedang bersiap siap untuk pergi ke Airport. Aku excited banget.... gimana enggak?? Aku akan tinggal di London!!! Tempat dimana idolaku dilahirkan dan menetap. YES!! Aku adalaha penggemar berat dari Onde Direction. Aku punya banysk foto foto mereka dikamarku, handphoneku ataupun Laptopku. Tidak lupa aku mengabari Justin kalau aku akan segera berangkat

To : Baby

Babe, i will go to the Airport now. I'll miss you babe! :* :)

-send-

Ya aku memang sudah memberitahu Justin kalau aku akan pindah ke UK. Awalnya ada

perdebatan panjang diantara kita, tapi untungnya Justin adalah tipe laki laki yang sangat mengerti wanita. Dan tak lama kemudian iPhoneku berbunyi pertanda ada pesan masuk. Tertera nama ''baby" di kontak dan dengan cepat aku segera membukanya

From : Baby

Wait me babe x aku akan mengantarmu ke Airport.

Aku senyam senyum sendiri membaca pesan balasan dari Justin, sungguh aku sangat mencintai laki laki ini. Dad menyuruhku untuk segera masuk mobil, tapi aku menolaknya. Aku mengatakan kepada mereka bahwa Justin yang akan mengantarku, ya mereka memang sudah tahu hubunganku dengan Justin. Mom and Dad berangkt duluan, aku memandangi mobil yang ditumpanginya semakin lama semakin menjauh dan hilang dari pandanganku,lalu aku mendengar suara klakson mobil, aku menghadap ke arah sumber suara. Mobol Ronger Rover berwarna hitam yang sudah berhenti tepat didepanku. Aku tersenyum melihat sosok lelaki yang sedang duduk di belakang kursi kemudi. Laki laki yang bermata coklat,berambut brown dark dan ada jambulnya, bibir yang tipis dan menawan, berdada bidang, dia juga sedang tersenyum kepadaku.

"Hey" ucapku sambil masuk ke mobilnya

"Hey babe!" Jawabnya dengan nada sumringah sambil menancap gas mobilnya untuk menuju bandara. Dia terlihat fokus menyetir.

"Kapan kamu akan kembali kesini? Kamu rela ninggalin aku sendirian? Terus kalau aku sedang bosan siapa yang nemanin? Siapa yang akan nemanin aku ketika aku sedang ingin makan dengan seseorang? siapa yang akan menyoraiku waktu aku sedang tanding basket? Aku pasti butuh penyesuaian tentang itu" ucapnya Panjang X lebar yang terus memberiku bertubi tubi pertanyaan yang tentu saja membuatku bingung harus menjawab yang mana.

"Hey calm babe. Satu satu kalau nanya. Aku jadi bingung harus jawab yang mana terlebih dahulu" ucapku sambil melihat kearahnya yang masih sedang fokus menyetir, tapi terpancar kemurungan dalam wajahnya, berbeda saat dia baru menjemputku tadi.

"Okay um aku tidak tahu aku akan kembali kapan, tapi aku berusaha untuk mengunjugimu ketika aku ada waktu, mungkin dimusim panas. Dan kamu kan bisa mengajak Gracie? Aku yakin dia pasti mau menemanimu, tapi ingat jangan nakal kamu sama dia ( ucapku sambil mengacungkan jari telunjukku dan mendapat anggukan darinya). Dan umm untuk basket, ya mungkin kamu akan butuh penyesuain tentang itu. Maaf" jawabku panjang lebar kepada Justin, dia sesekali melihat kearahku.

Setelah menempuh berjalanan selama berpuluh puluh menit, akhirnya kita sampai di bandara LAX. Aku sudah ditunggu mom and dad di tempat tunggu area keberangkatan kami. Justin terus menggandeng tanganku selayaknya aku tidak boleh lepas darinya, sampai akhirnya aku bertemu Mom and Dadku. Aku duduk disebelah Justin sambil menyenderkan kepalaku dibahunya, dan perlu diingat,, tangan kami bahkan tidak terlepas sedikitpun. Setelah 20 menit kita menunggu, akhirnya aku mendengar suara panggilan kalau pesawat yang akan kutumpangi akan segera berangkat. Aku berdiri dan melambaikan tangan ke Mom and Dad yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam pesawat. Aku menghadap ke arah Justin yang masih tetap terduduk dan tersirat kesedihan dalam wajahnya tapi bagaimanapun ekspressi wajahnya, dia masih terlihat tampan pakai banget. Tak salah dia merupakan cowok yang populer di sekolah.

"Justin aku akan pergi. Jaga dirimu baik baik" ujatku sambil menarik tangannya, mengisyaratkan tubuhnya untuk mengikutiku berdiri. Justin langsung memelukku dengan lembut dan semaki lama semakin erat pelukannya. Aku merasakan dadanya yang bidang, aku tentunya ingin menangis. Ingin kutahan air mata ini, tapi tidak bisa. Alhasil aku terisak dipelukan Justin, aku menangis dipelukannya, kurasa Justin merasakan itu.

"Hey dont cry babe" ucap Justin sambil melepas pelukannya dan menghapus air mataku dengan kedua ibu jarinya. Aku menatap wajahnya, menatap mata coklatnya dalam, matanya memerah. Kurasa dia juga menangis.

"I promise i will visit you when tbere is nothing to be finish in here. Im absolutelly will be miss you so bad Olivia, aku janji aku akan selalu setia disini, aku selalu menunggumu. Aku mencintaimu Olivia" ucap Justin panjang lebar dan hanya kujawab dengan anggukan dan kembali memeluk tubuhnya yang tidak terlalu tinggi tapi lebih tinggi dariku. Aku mendengar panggilan yang kedua dan pertanda bahwa inilah panggilan terakhirku, yang meminta penumpang untuk tujuan ke Inggris segera masuk kedalam karena pesawat akan seger take off. Aku melepas pelukanku

"Aku janji akan menghubungimu ketika aku sampai di London. Kamu harus janji tidak akan bermacam macam disini. Dan kita juga harus selalu berkomunikasi agar hubungan kita tetap membaik" ucapku dan disertai anggukan darinya

"Ya aku janji babe. Sudah sana masuk, kalau kamu ketinggalan pesawat, maka aku tidak mengijinkan kamu untuk terbang dengan pesawat kedua" ucapnya dengan senyuman dan mengacak acak rambutku.

"I love you Justin" ucapku sambil berusaha untuk tersenyum dan mengusap air mataku yang telah jatuh mengenai pipiku,. Dia menatapku... arghh tatapan itu... tatapan yang membuat seluruh gadis disekolah mencintainya.. beruntung hanya aku yang dicintainya.. tatapan itu membuat semua kupu kupu di dunia sekarang berterbangan di perutku. Dia mendekatka wajahnya padaku, sampai aku bisa merasakan hembusan nafasnya, mencium bau aroma parfum dari tubuhnya. Aku merasakan sesuatu yang mendarat dibibirku. Aku merasakan ciuman Justin yang di bibirku, aku menciumnya balik. He kiss me softly and passionately. Disela sela ciuman kami dia berkata bahwa dia juga mencintaiku dan berjanji bahwa dia akan selalu menungguku.

Bersambung.....
Yeyyy akhirnya part 1 selesai juga. Gimana guys FFnya? Bagus gak? Atau kurang menarik? Maaf ya maklum ini adalah FF pertama buatku. Xixi
Maaf juga kalau ada banyah typo nya, aku nulisnya di handphone soalnya :)
Oh ya part selanjutnya akan lebih panjang.
Jangan lupa leave comment, vote and folloew me on twitter guys @noviatika5 . Kalian bisa tanya atau beri saran aku apa saja.. :) cukup sekian pidatonya.. :)
-Atika-

Unpredictable (Niall Horan)Where stories live. Discover now