Part 19 : The Competition Day

1.8K 109 3
                                    

"Oh begitu. Umm ya mungkin kamu benar. Aku besok akan ke Paris sampai 1 minggu ke depan, jadi kemungkinan besar tidak bisa melihat kalian. So wish you guys a lots of luck"

Kata-kata Niall disekolah tadi masih terus berputar di otakku. Aku merasa sangat down sekarang. aku merasa aku tidak mampu untuk mengikuti kompetisi tanpa Niall. Sedih. itulah yang kurasakan sekarang. Kecewa. Ya mungkin itu juga ada. Walaupun tadi aku sangat muak melihat Niall yang seenak jidatnya mencium Kellie di depan mataku, namun aku lebih sedih dan kecewa ketika mengetahui bahwa dia akan ada di Paris saat kompetisi berlangsung. kompetisi untuk pertama kalinya di negara maju ini. Mood ku berubah drastis dari tadi.

"Hey kamu gak lapar? beli makan yuk!" Ajak Niall yang baru duduk di belakang kemudi dan segera menancapkan gasnya dan secara perlahan mobilnya menjauhi area sekolahku. Aku menghela nafas berat

"Tidak. aku gak lapar" Jawabku jutek. sumpah demi apapun aku sungguh tidak mood untuk melakukan apapun hari ini.

"Tapi aku lapar" ujarnya dengan menunjukkan puppy facenya sekilas namun kemudian fokus menyetir lagi.

"Kamu cari makan saja sendiri. Antarkan aku pulang dulu" Jawabku sekenanya. Dia menatapku dengan mengernyitkan dahinya dan terdapat tatapan kawatir, sedih, bingung entahlah aku tidak bisa membaca tatapan matanya saat ini.

"Whats wrong with you?" Tanyanya mulai serius dengan suasana seperti ini. Aduhh dia ini tidak tahu aku lagi bad mood apa, malah di ajak ngomong terus.

"Nothing" Jawabku dan segera mengalihkan wajahku untuk menatap jalanan luar dan bersandar pada kaca jendela mobil ranger rover Niall.

Setelah jawaban itupun, tidak ada lagi suara yang terdengar di mobil, tidak ada suara manusia, tidak ada suara radio, tidak ada suara TV kecil yang di mobil Niall. Tidak ada suara apapun. Hening. Kelewat hening. Tak berselang lama sampailah aku di depan rumahku. Dengan segera aku melepas seat belt dan beranjak dari tempatku. Tapi kuurungkan niatku karena Niall yang mencengkeram pergelangan tanganku.

"Can i come in?" Tanyanya penuh kehatil-hatian namun tetap menatapku dengan tajamnya.

"Up to you" Jawabku datar. Di melepas seat beltnya dan segera turun dari mobil. Mengekoriku di belakang, aku membuka pintu bercat putih nan megah ini. Satu kalimat yang dapat kudiskripsikan di dalam rumah. sepi . ya aku menghela nafas berat dan mulai menggerutu tidak jelas.

"duduklah. aku ganti pakaian dulu" ujarku pada Niall. Niall hanya mengangguk dan segera mendaratkan bokongnya di sofa depan TV .Aku segera menuju ke lantai 2, lebih tepatnya ke kamarku.

"Hey punya camilan tidak? ambilkan sebentar dong. Aku kan tamu" Ucapnya sambil menatapku. Aku yang mendengarnya langsung menghentikan langkahku menaiki tangga dan menatapnya.

"Punya kaki kan? ambil saja sendiri di kulkas" Jawabku super duper jutek. Parah abis. Aku memperlakukan kekasihku yang baru genap sebulan lebih seperti musuhku. Namun bagaimana lagi? aku kecewa, sedih, moodku turun drastis, marah, dan entahlah aku ingin sekali mengurangi kebiasaanku yang seperti ini, pasti semua orang akan terkena semprot kejamku.

Aku melihatnya tercengang, terkejut, melongo, sedih entahlah dengan perkataanku barusan. Aku segera membalikkan badanku dan berlari menaiki tangga.

***

Setelah mengganti seragamku dengan baju santai, aku segera merebahkan diriku di atas tempat tidur ternyaman di dunia. Pikiranku melayang kemana-mana. Melayang ke kompetisi, melayang ke mom dan dad, melayang ke mantan sahabatku yang sudah merebut kekasihku, melayang ke kehidupanku di masa mendatang, melayang ke Niall. Eh Niall? Setelah kupikir-pikir kenapa aku bersikap begitu terhadap Niall? Toh Kelli juga fansnya jadi ya wajar saja. Dia hanya ingin membuat fansnya bahagia, dan masalah dia akan pergi ke Paris. kan itu memang pekerjaannya. Itulah resikonya apabila mempungai kekasih seorang selebriti dan juga aku otomatis harus banyak berjuang dan tidak boleh egois. Ya egois. Aku sadar aku tadi telah bersikap egois terhadap Niall, sungguh Maafkan aku Niall. Aku memang bodoh telah berbuat seperti ini kepadamu.

Unpredictable (Niall Horan)Where stories live. Discover now