Is it The End of Everything?

1.1K 58 10
                                    

Sebulan lebih telah berlalu sejak malam tahun baru yang kurayakan bersama the girls Dan the boys di New York. Malam dimana aku mendapatkan banyak kebahagian serta pengalaman baru bersama mereka. Itu merupakan akhir terbaik di dalam hidupku untuk saat ini. Aku menjalani hari-hariku seperti biasa, tak ada yang berbeda.Tapi tentu saja perbedaannya terletak pada diriku. Aku mulai dikenal banyak orang karena kedekatanku dengan the boys. Tapi hal tidak enaknya adalah mereka selalu mengorek tentang kehidupanku. Secuil hal buruk pada diriku-pun langsung tersebar di dunia maya. Banyak sekali orang yang menginginkanku untuk mati bunuh diri, atau mengatakan bahwa aku tak pantas hidup. Yeah. Susah-sedih-death treat sudah kulalui selama ini. Namun jujur saja aku masih sedih ketika membaca death treats dari penggemar-atau entah disebut apa- dari the boys. Terkadang aku berfikir apa yang membuat mereka membenciku? Bahkan aku tak melakukan secuil halpun kepada mereka.

Ah yeah aku sekarang sudah memiliki pekerjaan. Well bukan pekerjaan full time juga, Kalian masih ingat bahwa aku masih sekolah bukan? Yeah aku ditawari oleh salah satu perusahaan majalah Holllisticare untuk menjadi salah satu modelnya. Senang? Tentu saja. Ini bahkan sudah menjadi impianku sejak aku kecil. Well thanks to Niall and the other karena mereka, aku jadi lebih dikenal oleh banyak orang. Aku masih sekolah-dan yeah tentu saja-. Aku sekarang berada di kelas senior. Sibuk?? Banget! Oh god this homework and task is killed me. im serious about it. Bagaimana tidak? bahkan hampir setiap hari ada saja tugas yang diberikan oleh guru-guru yang tidak berperikemanusiaan itu. Okay kurasa aku berlebihan, kurasa memang itulah pekerjaan semua guru. Namun disamping itu,aku bersyukur sekali karena pihak perusahaan Hollisticare dapat menghargaiku yang notabennya masih sebagai pelajar. Mom dan Dad tentu saja mengijinkanku untuk bekerja sebagai model asalkan itu adalah pekerjaan yang positif. Yeah they still be the best people in the world.

Kringg!!!!

Bel sekolah telah berbunyi. Hari ini sangat sangat melelahkan. Pelajaran tambahan untuk persiapan final exam sungguh membunuhku. Memang sebagai siswa senior harus selalu melakukan ini ya? Heran sekali. Niall juga semakin sibuk dengan Tournya. Bahkan bisa dikatakan kita jarang bertemu akhir akhir ini. Dia yang sibuk dengan acara keliling dunianya sedangkan aku yang sibuk dengan buku-buku dan tugas yang sudah siap menunggu untuk kuselesaikan. Tapi tentu saja komunikasi antara aku dan Niall masih tetap berjalan dengan baik.

"Happy Valentine Day Olivia!" Ucap Acacia yang sedang berusaha menyamakan langkahnya dengan langkahku. Yah di jam terakhir ini kita tidak berada dalam satu kelas.

"Ugh you too Cia. Gosh you make me got heart attack" Dengusku kesal sambil mengelus dadaku. Ya karena jujur saja, Acacia langsung saja memelukku dari belakang dan berkata dengan suara yang bisa dibilang cukup keras tepat di telinga kananku. Hebat bukan teman satuku ini?

"Hahah sorry. Eh nanti keluar yuk? Aku ingin main nih! Bosen banget" Pintanya sambil menunjukkan puppy facenya. Well karena nanti aku tidak ada acara, Niall juga belum mengajakku untuk nge-date, atau bahkan mungkin dia tidak bisa keluar hari ini karena sibuk mengerjakan lagu terbarunya, akhirnya aku menyetujui permintaan Acacia untuk keluar. Dari pada mati kebosanan di rumah kan?

"Uhm okay. You pick me, okay?" Ucapku sambil tersenyun girang dan terus berjalan ke arah parkiran.

"Yes! okay i'll pick you up at 6pm" Balasnya dengan senyuman yang tak pernah luntur dari wajahnya. Aku hanya menganggukkan kepalaku dan melambai padanya, karena aku sudah sampai di depan mobilku. Dia juga melambai sambil berteriak -see you- lalu kemudian masuk ke dalam mobil hitamnya.

-At Home-

well seperti biasanya. Ketika dirumah pasti aku akan melakukan suatu hal yang selalu dilakukan semua orang jika tak mempunyai pekerjaan apapun. ya apalagi kalau bukan bermalas-malasan?
Hanya menonton TV yang entah sejak tadi menayangkan apa, aku bahkan tidak tahu karena aku hanya fokus pada iPhoneku yang sekarang sedang menampilkan salah satu halaman dari jejaring sosialku yaitu instagram. Well aku bahkan tidak berniat untuk meng-upload foto atau apa, aku hanya ingin melihat-lihat instagram dari semua orang in all the world. Duh bahasa gue (-_-)

Unpredictable (Niall Horan)Where stories live. Discover now