Part 15 : Believe it

3.9K 111 14
                                    

Warning** This story is contain sexual scene, If you under 17+ please jangan baca dari pada nanti malah nge judge tapi kalau masih baca ya dosa tanggung sendiri :-) Be wise ;-)

"Maaf Niall--" Ucapku dengan lirih masih terus menunduk, aku menatapnya sekilas dan dia meneteskan air matanya , dia menangis? pegangan tangannya menjadi melemah..

Aku hanya tertawa kecil melihatnya, dia langsung terlihat murung tidak mau menatap mataku sama sekali.

"Maaf Niall aku-" belum sempat aku menyelesaikannya, Niall sudah memotongku "Ya i know. thats fine" Ucapnya sambil tersenyum tapi dengan tatapan sendu, aku hanya tersenyum kecil menanggapinya.

"Maafkan aku.. Aku sudah masuk di pikiranmu dan mengganggu fikiranmu dan maafkan aku juga karena setelah ini aku akan selalu masuk ke fikiranmu dan selalu ada di setiap harimu dan kegiatanmu dan selalu mendukungmu apapun pilihanmu" Ucapku penuh arti. Niall yang sedari tadi menunduk kini menatapku dengan intensnya. dia hanya menatapku sambil terdiam tidak bersuara ataupun bergerak sedikitpun.

"uhm yes i would to be your girlfriend" Ucapku lagi. Mungkin dia tidak mengerti tentang kata-kataku tadi. Ya hanya sekedar memperjelas saja.Niall hanya terdiam selama beberapa detik lalu..

"OH MY GOD!!!! THANK YOU SO MUCHH!!! AHHH I LOVE YOU SO MUCH LIVV" Teriaknya dan segera berdiri lalu memelukku dengan sangat erat. Aku tertawa mendengar teriakannya. Apa dia selemot ini? hahaha

"Kau lemot sekali Ni" Ucapku sambil terkekeh, dia melepaskan pelukannya

"Hey aku tidak lemot. Aku hanya terlalu syok dan tidak mengerti dengan kata-katamu" Ucapnya dengan polosnya dan berlalu duduk disebelahku.

"Hahah sama saja babe" Jawabku dan kulihat mukanya yang sedang Blushing..

"ciee si baby irish blushing eh?" Godaku dan dia menatapku dengan jahil.

"Ehh sudah berani menggoda ya? sini kau" ucapnya sambil memeluk pinggangku erat dan aku hanya menaruh kepalaku dipundaknya.

"makasih ya.. aku senang banget, aku kira kamu tadi tidak mau menerimaku. Hahah bodohnya aku. Aku janji aku tidak akan mengecewakanmu dan selalu ada disampingmu babe" Ucapnya sambil membelai lembut rambutku dan mentap ke arah danau.

Aku yang terbawa suasana akhirnya memeluknya dengan erat dengan sangat erat. dalam hati aku hanya tidak menyangka ini semua akan terjadi. Maksudmu coba kau bayangkan apabila kalian semua memiliki crush yang terpendam selama 3 tahun dan pada akhirnya si crushmu itu menyatakan perasaannya padamu? bagaimana rasanya? begitupun juga yang kurasakan pada Niall. Aku yang hanya gadis biasa yang awalnya mengidolakan Niall, pindah ke London dan bertemu dengan Niall di bandara dengan pertemuan yang sangat buruk namun berkesan, dan akhirnya dia sekarang milikku. sungguh aku tidak mau waktu berjalan sekarang juga, aku ingin menikmati malam ini lebih lama lagi bersama Niall- Kekasih baruku.

"Oh...Liv...i Can...can't.. Bre..ath...." Ucap Niall dengan kata-kata yang terbata-bata karena kesulitan bernafas.

"Opss sorry. Aku terlalu bahagia" dustaku pada Niall sambil melepas pelukanku.

"Oh yeah? jadi kau senang dong kalau aku menyatakan perasaanku padamu?" Kata Niall sambil memberikan senyuman yang membuat kupu-kupu di perutku ini berterbangan.

"Tentu saja. Bagaimana tidak? aku sekarang mempunyai pacar seorang artis terkenal" Ucapku padanya dan kulihat pancaran air mukanya berubah,tidak tersenyum lagi. Apa aku mengatakan hal yang salah?

"Jadi kau menerimaku karena aku famous?" Gumamnya lirih sambil menunduk. Ahh aku hanya tersenyum menanggapinya dan memalingkan wajah dan badanku untuk menghadap sepenuhnya ke arahnya.

Unpredictable (Niall Horan)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz