Part 22 : The Lie

1.7K 115 5
                                    

Lima hari telah berlalu, yang kurasa sejak saat itu hariki telah berubah sepenuhnya, untuk selamanya atau hanya untuk sementara..Entahlah aku tidak tahu

*Niall Pov*

"WE FINALLY HOMEEEE!!!"Teriak Louis dalam kamar sembari memasukkan bajunya ke dalam koper besar. Kurasa dia sangat merindukan London, ah atau mungkin merindukan Eleanor? ya itu kemungkinan yang paling besar kurasa.

"Vas Hapning lads??" Teriak Zayn ketika baru saja masuk ke dalam kamarku, Louis dan Harry.

Sebenarnya aku tidur sendiri, Zayn dengan Liam dan Harry dengan Louis. Entahlah kenapa aku selalu menyendiri di group ini, ini membuat fans selalu membuatku untuk mencari partner lain. Haha ini lucu memang apabila aku mendapatkan mention seperti itu. Kemarin malam entah apa yang terjadi TV di kamar hotelku rusak, aku kesepian dan kalian semua tahu kalau aku takut akan gelap dan ruang sempit. Well memang kamar hotelku tidak sempit dan tidak juga gelap, hanya saja aku merasa kesepian, jadi aku tidur di kamar Harry dan Louis. Sebenarnya aku kemarin ingin tidur di kamar Zayn dan Liam tapi ketika aku mengetuk kamar hotelnya tak ada respon sama sekali. Pasti mereka sudah tidur jadi aku tidur di kamar Harry dan Louis.

"WE HOME!!!WE HOME!! WE FINALLY HOMEEEE!!" Teriakku tepat di samping telinga kanan Zayn.

"Oh my gosh! what was that? dont scream in my ear you motherfucker" Ucap Zayn sambil mendorong tubuhku untuk menjahuinya.

"Hahah sorry im just too excited" Ucapku padanya sambil tertawa lebar

"Ya ya ya.. he is excited to meet Olivia" Ucap Harry yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi. Jadi sedari tadi dia mendengarkanku? uh dasar penguping. aku hanya tersenyum sambil nge wink ke mereka dan mereka hanya tertawa sambil mengacak-ngacak rambutku.

"Why you here by the way?" Tanya Zayn ketika dia baru saja menempelkan pantatnya di sofa hotel kamar kita.
"As usuall Zayn" Sambar Louis untuk menjawab pertanyaan Zayn. Aku hanya menunjukkan puppy faceku kepadanya sambil tersenyum penuh makna.
"Go shower Niall or we will not going home soon" Suruh Harry sambil mengacak-acak rambutku. uhh my brand new hair style.
"Ya ya ya okay!" Jawabku padanya sambil berlalu meninggalkan mereka keluar dari kamar mereka dan berjalan kekamarku. Umm setelah aku sampai didepan pintu kamarku aku mulai berfikir sejenak. Aku takut untuk mandi sendiri, sebenarnya. Jadi akhirnya kuputuskan untuk kembali lagi ke kamar Harry dan Louis.

"Umm??" Aku bedehem saat membuka pintu kamar Harry dan Louis sebagaian, kepalaku memasuki kamar mereka tapi badanku masih di luar kamar.
"What?" Tanya Zayn kepadaku. Sekarang Harry, Louis dan Zayn memusatkan perhatiannya padaku.
"Let me guess. You scared didnt you?" Tebak Harry sambil mengacungkan jarinya. Aku hanya nyengir tidak jelas penuh arti kepada mereka. Haha mereka memang benar-benar tahu kekuranganku
"You can take a shower here Niall" Tawar Harry padaku. Aku langsung masuk ke dalam kamar mandi tidak lupa aku berterima kasih pada Harry. Tiba-tiba Louis mencegahku.

"I will showet first!! yhoooo" Cegah Louis
'Noooo im first!!!" Bentakku akhirnya kamipun saling dorong-dorongan untuk masuk ke dalam kamar mandi.

"Whats going on lads?" Tanya Liam yang baru saja masuk ke dalam kamar kita. Aku menoleh ke arah Liam, namun tiba-tiba Louis mendorong tubuhku sehingga membuatku melangkah menjauh dari kamar mandi, dan sial! Dia berhasil masuk ke kamar mandi. Dia menjulurkan lidahnya padaku, lalu menutup pintunya dan kemudian tertawa terbahak-bahak di dalam kamar mandi.

"Ugh! Ini gara-gata kamu Liam. Sekarang aku mandi paling akhir" Ujarku kesal pada Liam.

"Kenapa tidak mandi di kamar sendiri Ni?" Tanya Liam dengan tenang
"Kau seperti tidak tahu Niall saja Li" Jawab Harry yang sedang berada di dapur dengan tertawa mengejek.
"Huft" Aku menghela nafas panjang dengan kesal dan memanyunkan bibirku sambil bersedekap.
"Ohh well Zayn. Temani Niall untuk ke kamarnya" Perintah Liam dengan bijaksananya. Ohh my daddy
"Ugh why me? aku sedang menonton TV. dikamar Niall TVnya sedang rusak" Jawab Zayn cuek dan tidak mengalihkan pandangannya dari TV sedikitpun.

Unpredictable (Niall Horan)Where stories live. Discover now