Part 12 : Best Idol

2.1K 136 4
                                    

Tak terasa liburan musim panas telah terlalui. dengan malas aku segera menuju ke kamar mandi untuk membasahi tubuhku dengan air hangat. Setelah hampir 15 menit aku bersemedi di dalam kamar mandi akhirnya aku keluar dari tempat persembunyianku. Segera ku memakai seragam sekolahku, memoleskan bedak tipis dan lipgross (eh apa bener begini tulisannya?) dan keperluan lainnya . Setelah selesai aku segera pergi ke lantai bawah untuk breakfast bersama mom and dad. Ya walaupun mereka super duper sibuk, tapi kebiasaan untuk makan bersama tak boleh terlewatkan. Oh yeah mereka sudah pulang sejak empat hari yang lalu, jadi ya aku tidak sendirian lagi. Otomatis sih, ah bodoh.

"Mom, dad aku berangkat dulu ya. bye" Ucapku pada mereka setelah menjabat tangan mereka dan setelah mereka menyelesaikan ritual mereka. Apalagi kalau bukan mencium keningku? hahaha. Kan aku sudah bilang, itu sudah kebiasaan mereka yang tak pernah hilang walau sampai aku mempunyai anak nanti-mungkin. Aku segera mengambil tasku yang kuletakkan di sofa tadi, dengan sedikit berlari aku menuju ke pintu depan, ya karena jarak antara pintu depan dan ruang makan cukup jauh.

"Ah itukan bukan mobil Luke. Itu mobil sport milik Niall. Ngapain dia disini? Mau digosipkan lagi seperti dulu?" Ucapku dalam hati seletah membuka pintu dan berjalan ke halaman, tapi aku diam mematung setelah melihat mobil Niall. entahlah aku terus bermain-main dengan pikiranku sendiri dan yang pasti jantungku tidak berdetak dengan normal-lagi .

*Flashback*

Silau matahari yang masuk melalui jendela kamarku membuat tidur nyenyakku terganggu, aku menggeliat di atas tempat tidur sambil mengumpulkan nyawaku yang belum terkumpul seutuhnya. Melihat jam di depanku dan Wahhh mataku melotot ketika menyadari jam berapa sekarang. Sial .aku kesiangan. Aku segera melangkahkan kakiku menuju kamar mandi hanya untuk menggosok gigi dan mencuci mukaku. Aku lupa kalau hari ini aku ada janji untuk bermain Tennis bersama Kira. Cepat-cepat aku memakai baju yang telah kusiapkan dari kemarin, sesekali juga aku melihat ke arah jam dinding. Oh my god im so fuckin dead . Aku sudah terlambat 15 menit. Aku langsung berlari keluar rumah dan membuka garasiku, segera aku mengemudikan mobilku dengan kecepatan yang bisa dibilang di atas batas. Wow aku tak menyangka aku berani melaju dengan kecepatan seperti ini, mengingat jalan London yang tak begitu ramai, jadi ya tambah ku cepatkan. Okay ini tidak penting sama sekali. Kenapa pikiranku jadi mengacu pada kecepatan? seharusnya aku memikirkan untuk mencari-cari alasan yang tepat untuk kusiapkan sebelum terkena damprat dari Kira.

Aku tiba di tempat yang telah kita sepakati- tentu saja di lapangan Tennis sekitar 10 menit kemudian. Wow ini rekor terbaru, biasanya aku harus menempuh 20 menit perjalanan. Asal kalian tahu, Kira sedari tadi menelfonku dan mengirimiku sms berkali-kali, tapi tak satupun aku angkat. ahaha jujur aku takut kawan-kawan. Aku segera memarkirkan mobilku di tempat parkir terdekat lapangan Tennis, aku segera melangkahkan kakiku menjahui mobil dan tentu saja aku tak lupa membawa raket Tennisku. Aku berjalan dengan langkah cepat, merasakan iPhoneku bergetar-lagi dan dengan was-was akhirnya aku mengangkatnya dan yah kalian pasti tahu siapa yang menelfonku.

Seperti perkiraanku Kira marah-marah, aku dengan sabar menerimanya karena ini juga salahku, well atau lebih tepatnya iPhoneku kujauhkan dari telingaku,jadi aku tak tahu apa yang dia bicarakan. Sungguh aku pintar sekali. Aku hanya mengatakan bahwa aku sedang berjalan kearahnya lalu mematikan sambungan telfonnya. Baru memasukkan iPhoneku ke tasku aku mendengar suara gadis yang berteriak dan tentunya itu membuatku berhenti seketika, berhenti untuk mencari sumber suara.

"Heyyy guys! Look! That's Olivia Holt" Setidaknya itulah suara teriakan yang kudengar tadi. Aku menemukan siapa yang meneriakkan namaku, gadis berambut blonde yang sedang berjalan dengan teman-temannya. Mereka langsung berlari ke arahku. Wow wow ada apa ini? pikirku dalam hati. Mereka aneh.

"Hey please can we take photo with you?" ujar seorang gadis

"Yeah.. pleasee..pleasee..pleasee" Ucap seseorang lagi dan aku hanya diam membisu tak mengerti

Unpredictable (Niall Horan)Where stories live. Discover now