Part 18 : MissUnderstanding

1.6K 109 11
                                    

Satu belan telah berlalu, sejak kepergian Luke aku lebih cenderung untuk diam di sekolah. sudah kubilang bukan kalau kehidupanku akan berubah apabila tidak ada Luke. Tidak ada lagi yang menghiburku, menyemangatiku, memberikanku contekan, tapi masih banyak yang menggodaku. Dulu saja saat ada Luke, tak ada satu orang laki-laki pun yang berani menggodaku, tapi sekarang?

tapi beruntung aku masih memiliki satu teman, perempuan. Namanya Acacia. Aku juga heran kenapa dia mau berteman denganku, pasalnya dia adalah gadis yang populer, cantik? tidak diragukan lagi, pintar? malah dia terkenal di bidang akademiknya. Aku juga menyadari kalau aku termasuk seperti Acacia, tapi hanya satu kekuranganku, aku kurang suka dengan orang baru. Oleh sebab itu sejak Luke pindah, temanku hanya Acacia. i mean my real friends

Satu bulan juga telah aku lalui hubunganku dengan Niall. Hubungan kita sampai sekarang masih dibilang baik-baik saja, dan kuharap seterusnya akan seperti itu. Dan satu hal yang perlu diingat bahwa hubunganku dan Niall belum diresmikan secara publik. Ya hanya orang-orang terdekat saja yang tahu, bahkan Acacia saja belum tahu tentang hubunganku. Memang banyak sekali papz yang mengatakan bahwa kita berpacaran, namun aku dan Niall tidak mengkonfirmasi hal itu. Sebenarnya Niall ingin sekali mengatakan ke publik bahwa aku adalah kekasihnya, namun aku selalu menolak. dengan alasan aku takut pamor Niall akan turun, dan aku akan mendapat banyak Hate. Ini saja belum di resmikan aku sudah banyak mendapat death treat, dan aku juga belum siap untuk diketahui oleh seluruh dunia.

"Hey Livv, ayo kita harus segera berlatih" Ajak Acacia dan tentu saja segera membuyarkan lamunanku. Aku sekarang sedang berada di ruang ganti. Sejak 2 minggu yang lalu, Acacia mengajakku untuk bergabung dengan team Cheerleader di sekolahku. Ya sekalian untuk mengembangkan hobiku untuk menari, sebenarnya di sekolah lamaku aku adalah ketua cheers namun di Inggris aku seperti malas untuk melakukan hal itu. Itu hanya mengingatkanku dengan Justin. banyak sekali sejarahnya dan aku tidak mau bercerita karena itu terlalu menyakitkan walaupun aku sudah tidak mencintai Justin, namun Justin adalah orang yang pernah bersinggah di hatiku.

Aku segera melangkahkan kakiku menuju ke tempat latihan. 2 hari lagi kita akan mengikuti perlombaan antar SMA se-London. Tentu ini adalah pengalaman pertamaku untuk mengikuti kompetisi cheerleader di London dan adrenalinku terpacu untuk mengikutinya.

"Kurasa persiapan kita sudah lebih dari matang" Ucapku pada anggota team cheerleader yang lain sambil mengambil tempat duduk yang telah tersedia di pinggir lapangan sambil meneguk air putih yang telah kusiapkan.

"Ya itu pasti. Aku tidak sabar untuk mengalahkan mereka semua. Hahahha" Ujar Kelli, ketua Cheerleader dan gadis paling populer di sekolah ini dengan PD nya sambil tertawa lepas. Semua temanku hanya menganggukkan kepala pertanda setuju dengan ucapannya dan tidak lupa diselingi dengan suara tawa mereka. Aku juga ikut tertawa lepas karena melihat ekspressi Kelli yang sangat menggemaskan.

Bipp

Aku mendengar iPhoneku berbunyi, dan dengan segera aku memgambilnya dari dalam tasku. Ada 1 unread message from Baby Blue Eyes. Ya kalian pasti tahu siapa dia kan? Betul sekali dia adalah Niall Horan everybody! Hahaha

From : Baby Blue Eyes :-*
Hey babe, aku otw menjemputmu. see ya :-) love you :-*

Aku tersenyun sendiri membaca pesannya. Entahlah kurasa aku sudah bisa dibilang orang gila karena hanya dengan membaca pesan di handphone saja aku sudah sering tersenyum-senyum sendiri.

"Ciee... dari baby blue eyes nya nih guys!!! lihat!!!" Ucap Acacia dengan hebohnya sambil merebut iPhoneku untuk ditujukan kepada semua teman-temanku yang disini. Ya tentu saja mereka semua anggota cheerleader.

"Apaan sih. Kembalikan!!!" Ujarku sambil sedikit berteriak dan mengejar Acacia. Bukannya dia mengembalikan iPhoneku, malah dia memberikannya ke yang lain. Okay aku sekarang menjadi seperti orang yang sedang di bully. Aku masih berusaha untuk mengambil iPhoneku dari mereka, mereka malah terus menertawaiku.

Unpredictable (Niall Horan)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum