34

84K 5K 18
                                    

"Bilang apa ke Om Ken?" Abel segera lari ke hadapan Keano, menyuruh pria itu untuk sedikit menunduk kemudian mengecup pipi Keano.

"Dadah Om Ken" kata Abel. Keano mengacak rambut Abel dengan gemas.

Pagi ini Keano harus segera berangkat ke kantor karena ada yang harus dia selesaikan. Raya dan Abel mengantar Keano sampai depan Keano, sebelumnya Keano sudah mandi dan sarapan di apartemen Raya.

"Bunda Aya, jam berapa Om Ken pulang kantor?" Tanya Abel.

"Mungkin jam 5 sore, tapi Om Ken sangat sibuk. Paling lambat setelah jam makan malam" jelas Raya. Abel mengerucutkan bibirnya.

"Abel masih pengen main dengan Om Ken" kata Abel. Raya menghela nafas panjang.

"Tapi ayahnya Abel hari ini datang loh, katanya mau ketemu sama Ayah?" Abel menepuk jidatnya seolah-olah dia melupakan sesuatu.

"Oh iya, Abel lupa" kata gadis kecil itu.

Savian tiba dengan penerbangan sore hari. Raya dan Abel menjemput pria itu di bandara. "Bundaaaa kapan Ayah datang?" Tanya Abel untuk kesekian kalinya. Abel sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Ayahnya.

"Bentar lagi kok" jawab Raya.

"Tapi yang lain sudah pada kelual dali pintu, cuma Ayah gak kelual dali pintu" kata Abel sebal. Dari tadi Raya berkata 'sebentar' dan 'sebentar' tetapi Savian tak kunjung keluar dari pintu kedatangan.

"Ayaaaaahhhhhh" Raya saja belum menyadari kehadiran Savian, Abel duluan menyadari pria itu. Abel berlarian ke pelukan Savian.

"Wah anak Ayah tambah berat" komentar Savian saat menyadari berat badan anaknya bertambah.

"Kayaknya gendutan Ayahnya Abel deh, makan apa aja di sana?" Savian tertawa, dia menjelaskan bahwa khursus kilatnya berjalan lancar. Dia juga cocok dengan makanan di sana hingga membuat badannya semakin berisi.

Raya mengantar Savian ke hotel untuk check-in. Abel membuntuti Savian ke mana pun pria itu pergi, meninggalkan Raya duduk sendirian di lobi. Tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri Raya. Dia adalah istri dari bosnya Keano, Gea.

"Loh ketemu Raya di sini" kata Gea. Gea membawa anak perempuannya kalau tidak salah bernama Agata. Anak perempuan yang juga menyukai Keano.

"Mbak Gea apa kabar? Agata juga apa kabar? Makin manis aja" sapa Raya sambil mencubit gemas pipi Agata yang langsung bersembunyi di balik Gea.

"Ada acara apa di sini? Sendirian aja?" Tanya Gea. Raya menunjuk Savian yang sedang berdiri di depan resepsionis.

"Aku abis jemput saudaraku yang baru datang" jelas Raya, Gea ber-oh-ria.

"Aku pengen ajak kamu hangout bareng, Kafka juga pengen ketemu kamu. Kapan-kapan kalau gak sibuk kita jalan sama-sama ya?" Raya mengangguk menyetujui ajakan Gea. Gea masih ingin lama-lama berbicara dengan Raya, sayang sekali sudah ada yang menunggunya sehingga dia harus segera pergi.

"Bundaaaaa lihat deh" Abel menunjukkan sebatang bunga mawar berwarna gold yang didapatnya dari meja resepsionis.

"Katanya hadiah" jelas Abel. Rupanya hari ini adalah ulang tahun hotel sehingga setiap costumer dikasih bunga.

"Raya, tunggu sebentar ya aku mau antar barang ke kamar" kata Savian, tentu saja Abel langsung berlarian ke arah Savian dan membiarkan Raya menunggu di bawah sendiri.

Mengapa Harus JumpaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang