29

92K 5.3K 50
                                    

Keano tidak diijinkan melangkah masuk ke dalam kamar Raya, sehingga Keano hanya bisa menunggu wanita itu keluar dari kamarnya dengan penuh kesabaran. Pintu terbuka, padahal baru saja Keano akan mengetuk pintu kamar Raya. "Temanya pesta tepi pantai kan?" tanya Raya. Keano terkesima melihat Raya memakai baju terusan dengan belahan atas rendah. Bagian belakang baju Raya juga sangat rendah memperlihatkan pengait bra berwarna kuning.

"Ssuit ssuit" goda Keano membuat Raya melotot. Ini semua karena Sindy yang menyarankan Raya untuk berpakaian seperti ini. Setidaknya Raya akan terlihat lebih tertutup dibandingkan wanita yang lain, itu yang dikatakan Sindy.

Apalagi Raya sudah bertemu dengan calon mempelai wanita yang dikenalkan Keano, anak konglongmerat yang cukup ramah, Nadin. Awalnya Raya malu karena dia tidak kenal sama sekali dengan calon mempelai wanita itu, tetapi Nadin menyambut Raya dengan hangat, rupanya Nadin salah satu teman kantor Keano, terutama mempelai pria yang bernama Dino adalah teman baiknya Keano. Raya sudah menolak dengan halus untuk ikut dalam pesta lajang Nadin, niat awal Raya adalah dia hanya akan ikut Keano kesana kemari, dikenalkan pada teman-temannya bahwa Keano tidak datang sendirian, tetapi berujung pada keikutsertaannya dalam pesta lajang.

Keano dan Raya berjalan bersama-sama ke pantai yang tak jauh dari hotel tempat mereka menginap. Di sana sudah ada banyak orang. Nadin dan Dino menghampiri mereka. "Akhirnya Raya mau gabung. Udah jauh-jauh datang dari Jakarta juga" kata Nadin yang langsung menggandeng tangan Raya. Keano melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan kepada Raya yang diseret bergabung dengan wanita lainnya.

Dino mendekati Keano dan membisikkan sesuatu. "Raya yang kamu maksud waktu itu?" Keano mengangguk. Dulu sekali, Dino pernah memperkenalkan teman wanitanya kepada Keano. Awalnya Keano biasa saja, dia hanya berpikir bahwa tidak ada niat terselubung. Ternyata Dino ingin mencomblanginya. Apalagi teman wanita Dino itu terang-terangan tertarik pada Keano, wanita bernama Jelita itu menembak Keano di sebuah restoran.

"Keano, jujur aku suka sama kamu. Aku pengen kita menjalin hubungan serius. Kamu mau gak jadi pacar aku?" tanya Jelita. Malam-malam dipaksa temani makan, mau nolak juga gak enak karena Jelita adalah kenalan Dino.

"Maaf, dari awal ketemu aku gak tertarik sama kamu" Jelita seperti tidak percaya dengan perkataan Keano.

"Tapi kamu kasih aku feedback" kata Jelita lagi.

"Aku baik ke semua orang, aku gak enak nolak ajakan-ajakan kamu karena kamu teman Dino. Tolong jangan anggap tindakan aku itu spesial, dan lagi pula ada orang yang aku suka sejak lama" jelas Keano membuat pertemuan mereka berakhir di situ.

"Setelah lima tahun akhirnya kalian jadian lagi? wah, jodoh gak pergi jauh-jauh" oceh Dino. Keano cuma tersenyum menanggapi temannya itu. Keano harap juga begitu, jodohnya adalah Raya.

Raya jarang menghadiri pesta lajang, dia tak tahu mengapa semua wanita sangat excited dengan hal ini. Mereka bermain di dalam kolam renang tepi pantai, saling melempar bola. Hanya Raya dan Sindy yang menikmati panasnya hari itu dengan tiduran di atas kursi. Setelah itu mereka pesta di tempat spa, ini yang paling dinikmati Raya. "Keano, banyak yang ngefans sama dia" kata Nadin di sela-sela menikmati enaknya pijatan. Raya menyetujui hal itu, dari dulu pria itu memang terkenal.

"Tapi gak ada yang berhasil dekatin Keano, gak heran ternyata pacarnya cantik banget" puji Nadin, membuat Raya tersipu. Ada satu yang membuat Raya tersadar, semua orang menganggap Raya adalah pacar Keano.

"Aku bukan pacar Keano" koreksi Raya. Nadin menatap Raya sekilas kemudian tersenyum.

"Tapi Keano bilang kalau kamu itu pacar dia loh" kata Nadin lagi.

Mengapa Harus JumpaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang