Bad

1.1K 106 6
                                    

Cerita bersifat fiksi/karangan semata, jika terdapat kesamaan dalam bentuk apapun—mungkin karena ketidak sengajaan semata.

Silakan klik 'vote' juga comment sebagai wujud apresiasi terhadap karya orang lain.

Terima kasih,

Selamat membaca :v

***

Mereka bilang 'dia' ibarat pangeran tampan berkuda putih, membawa segala karisma juga wibawa. Tapi di mata ku dia hanya makhluk cacat yang memiliki jiwa hancur, terjebak pada segala kesempurnaan. Hal mengerikan seumur hidup ku adalah dia.

Setiap melangkah pasti dia memiliki fans yang mengekori. Kalian anggap saja aku ini pembenci—terlebih dirinya.

Mau mendengar kisah? Baik, aku akan mengisahkan segala kehancuran ku akibat dirinya.

_______________________________________

Bad
_______________________________________
__________________________
__________________
_____________
_______
___
_

"Aura!" panggil seseorang pada gadis dengan rambut dicepol asal, Aura Livina namanya. Gadis yang identik berkacamata dan rambut hitam dicepol asal. Dia berbalik mendapati teman sekelasnya.

"Kenapa Gladis?" tanya Aura sekenanya. Dia bukan gadis culun yang mudah ditindas bahkan banyak yang menghormati dirinya karena jabatan wakil ketua osis tercentang disana.

"Kamu dipanggil miss Diva di ruang guru.." terang Gladis. Aura tersenyum kecil seraya mengangguk, dia mengucapkan terima kasih dan pamit dari sana. Aura berjalan dengan tegak bersama langkah yang berirama melalu koridor menuju ruang guru. Ada apa gerangan pikir-pikir Aura sampai dia dipanggil miss Diva, semoga bukan perkara besar yang merepotkan.

Ruangan tertara 'ruang guru' terlihat, Aura masuk kedalam dengan penuh kesopanan yang selalu gadis itu junjung.

"Permisi miss, katanya anda memanggil saya? Kalau boleh tahu ada apa miss?" ucap Aura ketika dia mendapati sosok Diva disana. Selain wanita yang notabe guru juga terdapat seorang lelaki sepantaran dengannya.

"Ah, Aura.. Miss minta tolong antarkan dia kekelas 11 F yah.. Dia murid baru.." terang miss Diva. Aura mengangkat sebelah alisnya seperti bertanya dalam diam 'benarkah?' mengingat sekarang waktu istirahat pertama, bukannya terlambat sekali untuk ukuran siswa baru.

"Dia tadi mengurus beberapa berkas yang belum lengkap Aura makanya agak sedikit terlambat.." lagi miss Diva menerangkan. Aura mengangguk singkat.

"Nah Kenzo, kamu silakan ikut dengan Aura—dia akan mengantar mu.." perintah miss Diva. Lelaki dengan surai begitu pekat juga kantong mata yang menggelap itu mengangguk. Aura berbalik dan lelaki bernama Kenzo mengikutinya dibelakang setelah berpamitan.

Wajah lelaki itu tampan dengan warna kulit yang putih pucat, tinggi sekali bahkan Aura hanya sebatas dadanya. Maniknya berwarna senada rambutnya yang sedikit berantakan.

"Kenzo Gionifa.." tiba-tiba lelaki itu bicara di tengah perjalanannya. Kenzo sedikit melirik dan melihat pemilik surai didepannya yang nampak enggan menyahuti dirinya.

Tiba-tiba Aura berhenti bertepatan bel masuk dan tatapan siswa maupun siswi tertuju pada Kenzo. Gadis itu berbalik dengan wajah datar, dia merasa ada aura aneh disekeliling Kenzo.

Dark-RomanceWhere stories live. Discover now