PEMUJA 6

247 41 2
                                    

Perhatian!

Cerita bersifat fiksi atau karangan saja, jika terdapat kesamaan dalam bentuk apapun-mungkin karena ketidak sengajaan semata.

Jangan lupa vote dan comments diakhir cerita sebagai wujud apresiasi terhadap karya penulis.

Dimaksudkan sebagai hiburan, tidak membenarkan apa lagi mewajarkan suatu tindakan. Harap menjadi pembaca yang bijaksana.

Terima kasih,

selamat membaca.

_________________________

Lemari dan Kembali
_________________________
_______________
_______
_

Lihat! Dia menatapku dengan tatapan yang begitu tajam antara mencoba berani dan takut. Hal ini berhasil membuatku terkekeh.

Aku lantas berdiri.

Sembari mengangkut seperangkat alat makan yang berada tepat didalam nampan lalu meletakkannya diatas permukaan meja nakas.

Tuk~

Terdengar suara halus. Aku berbalik lagi, menantap wajah Eyna dengan seksama sebelum kembali duduk dibibir ranjang.

Eyna tak tampak pucat lagi, oh tentu saja-itu karena dia berhasil membawa beberapa suap makanan kedalam lambungnya; meski harus melewati serentetan peristiwa konyol tak masuk akal.

Setidaknya sekarang ini si manis itu mau bergerak patuh, sesuai perintahku tanpa harus membuat semacam keributan dengan ku.

Cukup tahu kalau aku adalah penculik mu, benar begitu. Iya 'kan Eyna?

Singkat cerita begini, ketika Eyna pertama kali menjumpai rupa ku dia menunjukan ekspresi ketakutan yang luar biasa-manik mata indahnya seolah berkata 'aku akan mati? Apa aku akan mati?!' begitu. Dia cepat sekali dalam menilaiku.

Menarik bukan?

Aku jadi ingin menggodanya lebih jauh lagi. Meski sekarang bukan waktu yang tepat untuk melakukan hal tersebut.

Utamakan rencana mu, Eros!

Selama kau masih berada di Tokyo keberadaan dirimu dan Eyna tak bisa dikatakan aman; cepat atau lambat semuanya akan terungkap. Maka dari itu, mari kendalikan wanita ini supaya rencana milik mu berjalan dengan sempurna.

Dan metode termudah yang bisa aku lakukan sekarang adalah mengancam seseorang.

Tangan ku terangkat, tanpa ku sadari menggapai beberapa helai rambut panjang milik Eyna lalu membawanya cukup dekat dengan wajahku sambil berbisik-

"Jika kau tak ingin mati, patuhi aku."

Deg!

Dia tersentak. Takut.

Ku lihat lututnya gemetar.

Lagi-lagi bajingan didalam diriku terkekeh, senang.

Ku tutup kegiatan hororku dengan sebuah kecupan hangat tepat diatas permukaan surai rambutnya.

Cup~

Manis bukan?

***

Ketakutan adalah naluri utama dan wajar yang dimiliki setiap orang, apa lagi jika itu berkaitan dengan nyawa mereka. Jadi tak heran seseorang bisa dengan mudahnya tiba-tiba berubah jadi penurut yang bodoh demi menjamin keselamatan diri mereka masing-masing, termasuk Eyna.

Dark-RomanceWhere stories live. Discover now