3. Pergi Bersama

8.6K 778 21
                                    

Sasuke melepaskan semua peralatannya diatas kasur dengan tubuh yang penuh dengan keringat begitu pula yang dilakukan oleh anggota Tim Delta lainnya.

"Ini sangat melelahkan" Keluh Naruto sambil melempar tubuhnya keatas ranjang miliknya.

"Ah setidaknya mandilah terlebih dahulu" Tegur Neji namun Naruto nampak begitu acuh dan tak peduli, tubuhnya benar-benar lelah.

"Setidaknya kita sudah menangkap orang-orang itu" Ucap Shikamaru sambil sedikit menguap.

"Bukankan akan lebih baik jika kita menanyai mereka terlebih dahulu, mereka benar-benar mengacau" Ucap Sai membuat gerakan tangan Sasuke yang hendak membuka lokernya terhenti.

"Sersan Sai!" Ucap Sasuke dengan suara datar nya membuat Sai buru-buru berdiri tegap.

"Sersan Shimurai Sai!!" Ucap Sai menyebutkan pangkat dan nama lengkapnya.

"Keliling lapangan 20 putaran" Ucap Sasuke datar sambil menatap Sai dengan ekspresi yang tak kalah datarnya.

"Siap Kapten!" Ucap Sai tegas dan segera pergi untuk melakukan lari keliling lapangan sebanyak 20 putaran.

"Kalian sudah kembali?" Tanya Tenten yang baru saja tiba membuat semua orang menoleh kearah.

"Sersan Mayor Mitashi Tenten" Panggil Sasuke membuat Tenten segera menghadap kearah nya dengan tubuh tegap.

"Siap kapten!!" Sahut Tenten dengan suara lantang dan tubuh tegap nya.

"Kita perlu bicara" Ucap Sasuke yang kemudian berjalan melewati Tenten keluar dari kamar yang ia huni bersama para tentara lainnya itu.

Tenten nampak bingung karena tak biasanya Sasuke memanggil nya seorang diri membuat gadis itu menatap Neji yang hanya mengangguk pelan.

Tenten pun pada akhirnya keluar dan melihat Sasuke duduk di salah satu reruntuhan batuan membuat gadis itu menghampiri nya.

"Duduklah" Ucap Sasuke sambil melirik kearah kanan seolah menyuruh Tenten agar duduk disana.

"Ada apa Kapten?" Tanya Tenten sembari mendudukan dirinya tak jauh dari tempat Sasuke duduk.

"Bagaimana keadaan Nona Sakura?" Tanya Sasuke membuat Tenten menatapnya penuh tanya.

"Nampaknya ia baik-baik saja Kapten tapi kenapa Anda bertanya? Tak biasanya Anda peduli" Ucap Tenten sedikit memberi komentar nya.

"Mereka sekarang menjadi tanggung jawab ku" Ucap Sasuke dengan gaya yang mulai santai membuat Tenten mengangguk mengerti.

"Pasti sulit bagi mereka berada di sini lebih lama, kudengar masa penugasan kita akan di perpanjang karena kondisi yang belum kondusif" Ucap Tenten membuat Sasuke mengangguk pelan.

"Aku akan pergi ke Corps Komandan" Ucap Sasuke singkat membuat Tenten mengangguk pelan.

"Karena tadi kau menanyakan keadaan Nona Sakura sepertinya kau harus tahu, dia phobia pada darah" Celetuk Tenten membuat Sasuke menatapnya sejenak.

"Kenapa?" Tanya Sasuke yang mempertanyakan penyebab phobia Sakura pada Tenten.

"Entahlah, mereka tidak memberi tahu ku. Ku pikir itu wajar, aku tidak mungkin memaksa karena itu bersifat privasi" Jelas Tenten yang memang tidak tahu apa-apa sementara Sasuke hanya terdiam.

"Jadi apa sekarang aku boleh menemui kekasih ku Kapten? Kami tidak bertemu semalaman dan aku merindukannya" Ucap Tenten membuat Sasuke menatapnya setengah jijik.

"Pergilah" Titah Sasuke pelan membuat Tenten tersenyum lebar lalu buru-buru pergi.

Sementara itu para personil Oxy dan Karin nampak tengah menikmati pemandangan tubuh berotot para tentara yang tengah lari pagi tanpa atasan.

"Ahh.... Selama ini aku hanya bisa melihat ini di drama-drama, melihat nya secara langsung ternyata sangat nikmat" Ucap Ino sambil menyekat air liurnya yang hendak keluar dari sudut bibirnya.

"Ohh tuhan ini sangat menggoda" Ucap Temari menatap kearah para tentara itu tanpa berkedip.

"Benar-benar sexy" Tambah Karin sambil memeluk pagar dengan mata yang nampak memancarkan bentuk hati.

"Ini benar-benar gawat" Ucap Kakashi yang berdiri dibelakang mereka membuat mereka pun menoleh kearah pria itu.

"Gawat kenapa?" Tanya Sakura dengan satu alis yang terangkat sambil menatap Kakashi dengan ekspresi bingung.

"Bagaimana cara ku menjelaskan pada Agensi nanti?" Ucap Kakashi kebingungan membuat Ino tertawa.

"Habislah kau Manajer, kau yang memaksa kami mengambil job disini. CEO mungkin akan memenggal kepala mu!" Ucap Ino menakut-nakuti Kakashi.

"Ino jangan menakut-nakuti Manajer" Ucap Hinata sambil menyikut lengan Ino yang nampak tak peduli.

"Siapa yang akan dipengal?" Celetuk Naruto membuat semua orang kini menatapnya.

"Ah Sersan Naruto apakah masih belum ada sinyal?" Tanya Kakashi membuat Naruto menatapnya.

"Belum dan perlu di garis bawahi pangkat ku adalah Sersan Mayor" Ucap Naruto membuat satu alis Ino terangkat.

"Memangnya apa bedanya?" Tanya Ino membuat Naruto mendengus pelan.

"Pangkat ku lebih tinggi di bandingkan Sersan" Jelas Naruto membuat semuanya ber'oh' ria kecuali Kakashi.

"Bagaimana cara ku menghubungi Agensi kalau begini?" Ucap Kakashi penuh tanya dan sedikit frustasi.

"Kau bisa menumpang dengan Kapten Sasuke ke kota kebetulan ia akan pergi ke Corps Komandan hari ini" Ucap Naruto membuat Kakashi bernafas lega.

Sasuke pun melintas membuat Naruto memanggil nya dan Sasuke pun menghampiri mereka dengan ekspresi datar.

"Kakashi ingin menumpang ke Kota, dia harus menghubungi Agensinya" Ucap Naruto membuat Sasuke menatap Kakashi.

"Bukankah sebaiknya Sakura saja yang pergi?" Celetuk Temari memberikan usul membuat Sakura menunjuk dirinya sendiri.

"Ah Temari benar, akan lebih baik jika Sakura yang bicara. Jika Manajer yang bicara, ia pasti akan di marahi" Ucap Hinata membenarkan ucapan Temari.

"Aku setuju dengan itu" Ucap Karin yang ikutan menyetujui ucapan Temari.

"Hmm... Baiklah" Ucap Sakura mengambil keputusan untuk menyetujui saran para rekannya itu.

"Sersan Mayor Uzumaki Naruto awasi Sersan Hiroki Suigetsu" Ucap Sasuke membuat Naruto mengangguk pelan.

"Perintah diterima, Hormat" Ucap Naruto dengan tubuh tegap nya sembari memberikan hormat.

Sasuke menerima hormat dari Naruto dan ikut memberikan hormatnya walau sebentar lalu menurunkan nya membuat Naruto juga menurunkan tangannya.

"Ayo pergi Nona Sakura" Ucap Sasuke membuat Sakura mengangguk pelan lalu menghampiri Sasuke.

Sasuke dan Sakura pun pergi menaiki mobil hitam kesayangan Sasuke keluar dari lingkungan markas meninggalkan markas itu.

"Kalau begitu Saya permisi!" Ucap Naruto berpamitan dan segera pergi meninggalkan Hinata dan kawan-kawan.

Naruto berjalan menghampiri Suigetsu yang tengah berjongkok lantaran lelah berlari sambil membawa tasnya.

"Ku pikir Kapten menghukum mu berlari bukan berjongkok" Ucap Naruto membuat Suigetsu berdecak kesal.

"Tunggu sebentar, aku lelah. Biarkan aku mengambil nyawaku terlebih dahulu" Ucap Suigetsu setengah kesal.

"Tidak ada istirahat, berdirilah atau hukuman mu akan ditambah" Ucap Naruto hingga Suigetsu berdiri walau setengah hati.

"Bukankah ini terlalu kejam? Kenapa aku harus dihukum?" Ucap Suigetsu yang nampaknya masih belum terima pada hukuman yang Sasuke berikan kepadanya.

"Karena bergosip bukanlah sifat seorang tentara" Ucap Naruto dengan senyum manis nya yang malah membuat Suigetsu jijik.

"Baiklah aku akan kembali berlari!" Ucap Suigetsu setengah hati dan kembali berlari.

Descendants Of The Moon Where stories live. Discover now