11. Keraguan

6.4K 604 30
                                    

Sakura sedang jalan-jalan pagi hingga ia berpapasan dengan Sasuke namun keduanya malah hanya saling melewati tanpa senyuman ataupun sapaan.

Sakura terus berjalan sambil berusaha keras untuk tidak menoleh hingga ketika dirasa lumayan jauh, Sakura menoleh menatap punggung Sasuke menjauh dan tak menoleh kearahnya.

"Nona Sakura, ada apa?" Tanya Tenten sambil menepuk pelan bahu Sakura membuat gadis itu tersentak kaget.

"Ah tidak, mau bicara?" Tawar Sakura menatap Tenten yang segera mengangguk.

Mereka pun kembali ketempat mereka berbincang-bincang pada hari itu dengan Sakura yang nampak sedikit aneh.

"Bagaimana keadaan Sersan Neji?" Tanya Sakura membuat Tenten tersenyum lalu mengangguk pelan.

"Kapten Sasuke menjaganya dengan baik" Jawab Tenten menimbulkan kerutan di kening Sakura.

"Kenapa kau berkata bahwa Kapten menjaganya?" Tanya Sakura bingung membuat Tenten lagi-lagi tersenyum.

"Kapten selalu memastikan orang-orang yang bekerja bersama dengannya baik-baik saja" Jelas Tenten membuat Sakura terdiam.

"Ah aku masih mengingatnya, waktu itu ada kebakaran dan Kapten menyelamatkan seorang Tamtama. Hari itu kami hanya punya satu alat bantu pernapasan, aku ingin memberikan nya kepada Kapten tapi dia menolaknya dan menyuruhku memberikannya kepada Tamtama itu" Cerita Tenten membuat Sakura terdiam.

"Kapten selalu mendahulukan orang lain dibandingkan dirinya sendiri sekalipun ia sangat butuh" Ucap Tenten dengan senyum diwajahnya.

"Aku sangat kagum pada Kapten, dia Kapten yang luar biasa meskipun ia dingin tapi kami semua mencintai nya" Lanjut Tenten menatap Sakura dengan senyumnya.

Suasana pun menghening, Sakura sibuk dengan lamunannya dan Tenten  sibuk dengan semilir angin yang menerpa wajahnya.

"Apakah kehidupan tentara selalu dihantui kematian?" Tanya Sakura membuat Tenten menatapnya.

"Tentu saja, kami tidak pernah tahu kapan kami mati. Apakah kami akan di kubur dengan layak atau kami di kubur ditempat asing dengan seragam kami sebagai pakaian terakhir kami" Jawab Tenten membuat Sakura meremas ujung bajunya.

"Apakah Kapten juga?" Tanya Sakura dengan suara bergetar nya membuat Tenten menatapnya.

"Sejujurnya aku ingin mengatakan tidak tapi sayangnya iya" Jawab Tenten pelan menatap Sakura sedikit iba.

"Tapi Nona Sakura, semua manusia kan memang akan mati" Ucap Tenten menyentuh lengan Sakura.

Sakura terdiam lalu menurunkan tangan Tenten dari lengan nya lalu beranjak dan pergi meninggalkan Tenten.

Sakura berjalan pelan hingga Ino mengandeng tangannya dengan senyum lebarnya kearah Sakura.

"Hari yang cerah bukan?!" Ucap Ino dengan semangatnya sementara Sakura tersenyum tak bersemangat.

"Ah kenapa dengan wajahmu itu?" Tanya Ino sambil menusuk pelan pipi Sakura berulang kali.

Sakura menarik nafas panjang lalu duduk diatas bebatuan membuat Ino mengikutinya dan duduk disamping Sakura.

"Kenapa? Apa kau ada masalah?" Tanya Ino cukup perhatian membuat Sakura mengangguk pelan.

"Bagaimana jika pacarmu seorang Tentara?" Tanya Sakura membuat Ino terdiam cukup lama.

Pertanyaan Sakura membuat Ino mengingat seseorang, seseorang yang sangat ingin ia lupakan tapi hingga detik ini ia masih mencintai nya.

"Kenapa kau bertanya?" Tanya balik Ino dengan suara yang terdengar begitu pelan.

Descendants Of The Moon Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora