7. Penasaran

7.2K 725 105
                                    

Sasuke terlalu sibuk dengan lamunannya dan tidak mempedulikan ucapan tak jelas para anggota Tim Delta lainnya.

Sejujurnya pria itu masih penasaran pada sosok pria yang tadi ia dan Sakura temui, pria itu sepertinya mengenal Sakura namun Sakura nampak sangat ketakutan.

Pria tadi tak mengucapkan banyak hal, hanya menyapa lalu pergi meninggalkan Sasuke, Sakura dan anak laki-laki yang mereka antar tadi.

Sasuke masih ingat, pria itu tadi menyebut Sakura dengan sebutan 'Sayangku', apa jangan-jangan pria itu mantan kekasih Sakura atau fans nya?

"Nona Ino benar-benar cantik bukan? Dia seperti barbie hidup!" Celetuk Naruto membuat Sasuke menegakan kepalanya.

"Percuma cantik jika terlalu berisik" Ucap Shikamaru sambil mengusap telinganya.

"Bukankah Nona Hinata lebih cantik?" Celetuk Sai sambil memamerkan senyum tanpa emosinya.

"Tapi Nona Ino lebih cantik!" Sanggah Naruto membuat Shikamaru menguap lebar.

"Aku tidak suka wanita berisik" Ucap Shikamaru dengan ekspresi mengatuknya.

"Kalian ini tidak ada pekerjaan lain selain memikirkan wanita?" Tanya Neji membuat semua orang kecuali Sasuke mendelik.

"Mohon maaf Tuan Hyuga Neji tapi Anda yang paling sering memikirkan wanita" Ucap Naruto sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Kapan?" Tanya Neji dengan gaya yang terkesan menantang membuat Naruto berdehem pelan.

"Siapa yang waktu itu sempat-sempatnya menelpon 'kekasihnya' disaat kita sedang jatuh ke jurang?" Sindir Naruto membuat Neji terdiam.

"Semua orang juga tahu kalau Sersan Neji adalah orang terbucin nomor satu" Ucap Sai sambil memamerkan senyum tanpa emosinya.

"Aku tidak bucin hanya terlalu sayang" Sanggah Neji membuat Naruto pura-pura muntah sementara Sai mengusap punggung Naruto.

"Sudahlah Sersan Neji itu tidak penting yang penting adalah Nona Hinata yang paling cantik!" Ucap Sai kembali pada topik pembicaraan mereka.

"Mata mu sepertinya salah Sersan Sai, kuakui Nona Hinata memang cantik tapi Nona Ino lebih cantik!" Ucap Naruto masih kekeh pada pendiriannya.

"Nona Ino cantik tapi percuma jika..." Ucap Sai menggantungkan kalimatnya membuat Naruto menaikan satu alisnya.

"Jika apa?" Tanya Naruto membuat Sai terdiam dengan ekspresi yang nampak sedih.

"Ah sudah hentikan perdebatan kalian!" Ucap Neji sambil mengibas-ibaskan tangannya sejenak.

"Masalahnya Sersan Mayor Naruto tidak percaya jika Nona Hinata sangat cantik! Ah ya bagaimana jika kau dekati Nona Hinata? Kau pasti akan bilang jika Nona Hinata yang cantik!" Ucap Sai panjang lebar.

"Jika seorang wanita bertemu pria dan dia ketakutan itu tandanya apa?" Guman Sasuke membuat semua orang menatapnya.

"Apa?" Tanya semua orang secara bersamaan dengan satu alis yang terangkat.

Mereka nampaknya cukup kaget karena Sasuke tidak pernah membicarakan masalah wanita, yang pria itu bicarakan hanyalah pekerjaan mereka tanpa pernah membicarakan masalah wanita.

"Sepertinya aku harus membersihkan telingaku" Ucap Shikamaru yang merasa bahwa telinganya tersumbat hingga ia mendengar sesuatu yang tidak mungkin.

Naruto baru saja hendak menjawab pertanyaan Sasuke namun suaranya tak jadi keluar ketika ia melihat Gaara berjalan sambil membawa semangkuk mie pedas.

"Sersan Gaara?!" Panggil Naruto membuat Gaara menoleh lalu menghampiri meja yang diduduki Tim Delta.

"Apa itu?" Tanya Naruto sambil menunjuk kearah mangkuk yang Gaara bawa.

"Ohh ini mie pedas untuk Sakura" Jelas Gaara membuat Sasuke segera menatap Gaara dengan tatapan tajam setajam silet.

"Untuk Nona Sakura? Kenapa?" Tanya Naruto yang nampak bingung karena rasanya aneh jika Gaara tiba-tiba memberikan mie apalagi mienya pedas.

"Ku lihat Sakura nampak murung, biasanya saat suasana hatinya sedang buruk ia suka makan-makanan pedas" Jelas Gaara membuat Naruto ber'oh' ria.

"Ehemmmm....!"

Sasuke berdehem pelan membuat semua orang menatapnya dengan satu alis yang terangkat.

"Sersan Gaara, apakah Anda sudah menyelesaikan laporan senjata yang masuk minggu ini?" Tanya Sasuke dengan suara datar nya.

"Belum Kapten, bukankah laporan nya 1 minggu lagi?" Ucap Gaara dengan ekspresi bingung nya.

"Kumpulkan hari ini juga!" Ucap Sasuke dengan tatapan tajam nya kearah Gaara.

Gaara melongo mendengar perintah Sasuke sementara Sasuke segera beranjak menuju dapur sementara para Tim Delta lainnya segera mengusap punggung Gaara secara bergantian, mengkasihani nasib pria panda itu.

Sementara itu Sakura dan rekan-rekannya juga tengah berkumpul dengan Sakura yang terus saja terdiam.

Jujur, Sakura masih memikirkan pertemuan nya tadi dengan pria 'itu'. Sekarang rasanya pikiran nya lumayan kacau dan ia rasanya ketakutan.

"Ah Kapten Sasuke?!" Panggil Temari membuat Sakura tersentak lalu menoleh kearah belakang tubuhnya.

Sakura pun melihat Sasuke yang tengah membawa semangkuk mie pedas ditangannya.

"Ah sepertinya kita harus keramas!" Ucap Karin sambil menyeret rekan-rekan nya membuat Ino gelagapan.

"Eh apa ini waktunya keramas?!" Ucap Ino dengan kaget nya ketika Karin tiba-tiba menyeret nya.

Semua orang pun pergi menyisahkan Sasuke dan Sakura disana hanya berdua, sepertinya Karin sengaja memberikan ruang untuk mereka berdua.

"Kapten?" Ucap Sakura cukup kaget dan segera berdiri membuat wajahnya berhadapan dengan Sasuke.

Sasuke tersenyum tipis lalu meletakan semangkuk mie diatas meja dan duduk disamping Sakura membuat Sakura menatapnya.

"Makanlah, ku bawakan mie" Ucap Sasuke menunjuk mie diatas meja hingga Sakura pun mendudukkan dirinya.

"Bagaimana kau tahu aku suka makan-makanan pedas?" Ucap Sakura penuh tanya sambil menatap Sasuke.

Sasuke hanya terdiam lalu mengambil sumpit dan mengaduk mie pedas itu, ia menyumpitkan mienya lalu mengarahkan sumpitnya ke mulut Sakura membuat Sakura menatap Sasuke dengan satu alis yang terangkat.

Sakura membuka mulutnya lalu melahap mie pedas itu dan merasakan rasa pedas yang amat ia sukai.

"Wahh... Ini enak!" Ucap Sakura dengan decak kagum nya lalu merebut sumpit dari tangan Sasuke.

Sakura pun memakan mie pedas itu dengan lahapnya membuat Sasuke tersenyum tipis lalu mendengus geli.

Sasuke menopang dagu nya lalu menatap Sakura yang menurutnya sangat menarik saat sedang asik memakan mie pedas itu dengan lahap.

"Sudah lebih baik?" Tanya Sasuke membuat Sakura menatapnya setelah gadis itu menghabiskan mienya.

"Hm... Kau tak ingin tahu dia siapa?" Tanya Sakura sementara Sasuke hanya terdiam hingga Sakura mengusap lengannya secara perlahan.

"Dia Otsutsuki Toneri" Ucap Sakura begitu pelan sambil menundukkan kepalanya.

Sasuke terdiam menyadari bahwa Sakura nampaknya masih enggan untuk menceritakan siapa sosok pria bernama Otsutsuki Toneri itu.

"Akhh...."

Sasuke meringis lalu menyentuh leher bagian belakangnya membuat Sakura segera menegakan kepalanya, menatap Sasuke khawatir.

"Ada apa Kapten? Kau baik-baik saja?" Tanya Sakura yang nampak sangat khawatir.

"Sepertinya ada sesuatu di belakang leher ku" Ucap Sasuke dengan ekspresi yang nampak menahan rasa sakit.

"Biar ku lihat" Ucap Sakura mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Sasuke.

Ketika tubuh keduanya dekat dan Sakura baru saja ingin melihat kearah belakang leher Sasuke, Sasuke tiba-tiba memeluknya membuat Sakura tersentak kaget.

"Tenanglah, semua akan baik-baik saja" Ucap Sasuke pelan membuat Sakura terdiam lalu tersenyum lebar.

Descendants Of The Moon Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz