27. Hari Berharga [END]

10.9K 759 168
                                    

Sakura terus mengecek ponselnya berulang kali, berharap Sasuke akan menghubungi nya namun pria itu tak kunjung menghubunginya. Kemana pria itu menghilang sebenarnya?Apakah pria itu marah padanya? Terakhir kali mereka bertemu mereka baik-baik saja tapi pesannya tak dibalas sama sekali.

Pesan yang ia kirim satu minggu yang lalu hanya dibaca oleh pria itu tanpa ada balasan sama sekali. Ketika dihubungi ponsel pria itu malah mati.

Kemana pria itu menghilang? Ini sudah satu minggu berlalu dan rasanya Sakura benar-benar khawatir bahkan ia tak bisa tidur dengan nyenyak.

"Sakura?" Panggil Karin yang baru saja masuk kedalam rumah Sakura membuat gadis itu menatapnya.

"Astaga, kenapa kau belum juga mandi? Cepatlah kita harus pergi ke salon dan ke butik" Ucap Karin sambil menarik tangan Sakura yang masih enggan beranjak dari sofa empuk yang ia duduki.

"Aku malas pergi" Jawab Sakura dengan suara tidak bersemangat nya membuat Karin berdecak pelan.

"Ayolah, bagaimana bisa kau tidak datang di acara ulang tahun mu sendiri? Bagaimana bisa agensi merayakan ulang tahun jika orangnya saja tidak ada?" Ucap Karin membuat Sakura terdiam.

Ah, bahkan ia melupakan hari ulang tahunnya sendiri karena terlalu sibuk mengkhawatirkan dan memikirkan Sasuke tapi apa artinya sebuah perayaan jika Sasuke tak ada?

Bagaimana bisa pria itu menghilang disaat dirinya sedang berulang tahun? Apakah dirinya tak berharga bagi pria itu?

"Astaga Sakura kau melamun!" Ucap Karin sedikit berteriak membuat Sakura tersentak kaget.

"Cepatlah!" Ucap Karin kembali menarik tangan Sakura lalu menyeret gadis itu kedalam kamar mandi.

Karin mulai sibuk memilihkan pakaian untuk Sakura sementara Sakura hanya berdiri dibawah shower yang menyala hingga hampir 1 jam gadis itu menyelesaikan mandinya.

"Ku pikir kau mati didalam kamar mandi" Ucap Karin membuat Sakura tersenyum tipis.

"Tunggu aku diluar" Ucap Sakura membuat Karin mengangguk pelan lalu keluar dari kamar gadis itu.

Sakura keluar dari kamarnya dengan balutan pakaian kasual yang nampak manis namun berbanding terbalik dengan wajahnya yang malah terlihat tak bersemangat.

Karin pun membawa Sakura untuk pergi ke salon terlebih dahulu dan menghabiskan waktu berjam-jam lalu pergi ke butik milik Mikoto.

"Sakura sayangggg.... Selamat ulang tahun ya!" Ucap Mikoto sambil memeluk Sakura ketika gadis itu memasuki butiknya.

"Ah ya terimakasih Bibi" Ucap Sakura dengan senyum kecilnya ketika Mikoto melepaskan pelukannya.

"Jangan terus-terusan memanggil Bibi, biasakan memanggil Ibu" Ucap Mikoto dengan senyum manisnya membuat Sakura mengerutkan keningnya.

"Ohh jadi ini Sakura ya, cantik sekali!" Puji Izumi yang datang menghampiri Sakura, Karin dan Mikoto.

"Waw... Besar sekali!" Ucap Sakura kaget ketika melihat perut buncit Izumi.

"Ah ini, sebentar lagi aku akan melahirkan" Ucap Izumi sambil mengusap perut buncitnya membuat Sakura menatapnya.

"Selamat ya semoga bayinya lahir dengan selamat" Ucap Sakura membuat Izumi mengangguk.

"Kau juga, semoga cepat menyusul ya" Ucap Izumi membuat Sakura mengaruk tengkuknya yang tak gatal.

Menyusul apa? Punya anak? Dengan siapa? Sasuke saja hilang ditelan bumi, bagaimana caranya ia bisa punya anak tanpa pria?

"Jadi Sakura kesini untuk baju acara nanti malam ya" Ucap Mikoto membuat Karin mengangguk pelan.

"Tolong ya Nyonya" Ucap Karin sopan membuat Mikoto tersenyum simpul lalu mengangguk.

Descendants Of The Moon Where stories live. Discover now