12. Mati Bersama

6.7K 651 117
                                    

Sasuke mendudukan dirinya dimeja makan lalu mengambil roti diatas piring Naruto membuat pria itu mendelik seketika sementara Sasuke malah melahap roti itu dengan tidak berdosa nya.

"Pagi sayang!" Sapa Tenten yang baru saja datang dan segera mengecup pipi Neji yang duduk disamping Sasuke.

"Pagi sayang!" Sapa balik Neji sementara Tenten mendudukan dirinya disamping pria itu.

"Bisakah kalian tidak pacaran didepan kami? Itu membuat iri" Protes Naruto namun Neji hanya mengangkat bahunya acuh.

"Ohh ya Kapten, apakah sudah ada surat perintah dari Komandan?" Tanya Shikamaru namun Sasuke malah menggeleng.

"Ah padahal sudah hampir dua minggu lamanya" Ucap Sai dengan dengusan kecewanya.

Ya, hampir dua minggu berlalu dan semuanya kini terasa ambyar bagi Sasuke. Hubungan nya dengan Sakura semakin berjarak entah siapa yang memulai duluan dalam membuat jarak itu.

"Eh ku dengar Nona Sakura melakukan terapi untuk phobianya dengan mu Sersan Mayor Tenten" Ucap Naruto membuat Sasuke menatap Tenten.

"Ya dia melakukan nya, dia berkembang cukup cepat" Jawab Tenten sambil mengoleskan selai dirotinya.

"Apa dia benar-benar akan sembuh?" Tanya Naruto dengan satu alis yang terangkat.

"Hei, jangan meragukan ku dan lagipula ia sepertinya punya keinginan yang kuat untuk sembuh" Ucap Tenten sambil menatap Naruto.

"Pasti sangat menyiksa rasanya punya phobia" Celetuk Sai membuat Naruto mengangguk.

"Tapi menurut ku Nona Sakura gadis yang tangguh, ia berani untuk melawan rasa takutnya" Ucap Neji membuat Tenten mengangguk.

"Bukankah dia memang sangat tangguh, dia tangguh menghadapi keganasan Kapten Sasuke" Ucap Naruto membuat Tenten tersedak rotinya.

"Hei?! Kalimat mu itu ambigu!" Teriak Tenten sambil terbatuk-batuk sementara Neji buru-buru memberinya minum.

"Kau seolah mengatakan mereka sedang ehemmm..!" Sahut Shikamaru dengan dehemannya.

"Aku tidak tahu jika aku ganas" Sahut Sasuke dengan gaya acuhnya membuat Naruto mendelik.

"Aku jadi curiga" Ucap Sai sambil melempar senyum tanpa emosinya kearah Naruto.

"Jangan-jangan Sersan Naruto sudah pernah mencoba 'keganasan Kapten Sasuke'" Celetuk Neji membuat Naruto melotot.

"Bisa saja dia melakukan nya saat aku tertidur" Sahut Sasuke membuat Naruto melotot.

"Hei apa-apaan ini?! Percakapan macam apa ini? Mengelikan, aku jijik!" Ucap Naruto sambil memeluk dirinya sendiri.

"Sudahlah aku harus pergi menemani tentara lainnya lari pagi" Ucap Sai beranjak dari duduknya lalu pergi.

Sementara itu Sakura sedang berjalan sambil menendang kerikil hingga ia mendengar suara terompet dan segera mendongakkan kepalanya kearah sebuah bangunan yang paling tinggi.

Semua tentara menghentikan kegiatan mereka hingga lagu kebangsaan jepang diputar membuat Sakura hormat kearah bendara yang mulai naik secara perlahan pada tiang  dibangunan tertinggi itu seirama dengan lagu yang diputar hingga bendara itu sampai diatas dan akhirnya Sakura menurunkan tangannya.

Sakura kembali melanjutkan jalannya, kali ini ia hendak berbelok namun ia menghentikan langkah kakinya ketika ia melihat Sai tengah memeluk Ino dari belakang.

Ino nampak menangis tersedu-sedu membuat Sakura buru-buru bersembunyi karena penasaran dengan hubungan Sai dan Ino.

Ino nampak berbalik dan menghadap kearah Sai, menatap wajah Sai dengan air mata yang memenuhi wajahnya.

Descendants Of The Moon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang