PART 37

1.7K 401 151
                                    



Apakah ini rasa sakit dari perpisahan?

Menarik napas muram, wanita yang mengenakan gaun hitam itu menatap keluar jendela. Sepasang manik gelapnya menyorot hampa pemandangan kota yang terlihat dari dinding kaca tersebut.

Apa yang dia lakukan sekarang? Bagaimana kabarnya? Ina bertanya-tanya apakah pria itu akan baik-baik saja.

Pastinya, kan! Toh dia sudah punya seseorang yang lebih pantas bersamanya. Ina tersenyum miris. Dahinya dengan lunglai bersandar pada dinginnya kaca jendela.

"Ah, aku ingin menangis."

🌷

| Kesedihan di hari itu dan rasa sakit di hari itu
Aku mencintai segalanya jika bersama denganmu |

🌷



"Mau apa?" adalah tudingan yang terlontar dari bibir Tori seusai ia berhasil membekap bibir Chanyeol dengan telapak tangannya.

Barusan, ketika pria itu berucap aneh, Tori sudah menduga si jangkung ini akan melakukan sesuatu yang aneh lagi. Oleh karena itu, ketika jarak wajah mereka nyaris terputus, Tori bergerak cepat dengan membekap mulut Chanyeol dan mendorong pria itu hingga tak berkutik di bawahnya.

"Mmmpppffffmmmm." Chanyeol bergumam tak jelas. Telapak tangan Tori yang membungkamnya membuat ia kesulitan bernapas. Tidak hanya menutup bibir, telapak tangan mungil itu juga menutup hidungnya.

"Kalau bertindak aneh-aneh lagi kau bakal ku pukul loh." melepaskan bekapannya, Tori akhirnya memberikan ruang untuk Chanyeol mengatur kembali napasnya.

"Wah..." lega Chanyeol, dia yang masih terbaring di ranjang tersebut, menatap Tori yang kini berada di hadapannya, membelakangi cahaya dan wajah yang memerah sempurna. "Siapa yang melakukan hal aneh ke siapa?" Chanyeol meninggikan alisnya jahil.

"Huh?"

"Tori, kau ternyata liar juga." Chanyeol belagak tersipu dengan menutupi sebagian wajahnya dengan punggung tangan. "Apa ini sisi sadis Tori yang tersembunyi?"

"E-eh, apa maksudmu?" Tori melotot kaku. Aku? Memangnya apa yang aku...,

Huh! Tori terbengong saat menyadari di mana ia berada sekarang, atau dapat di katakan bagaimana posisinya sekarang..., duduk di pinggang Chanyeol dan menahan pundak pria itu. Ini rasanya---

----SEPERTI ADEGAN DI KOMIK 18++++++.

"Ma-maaf..., maaf, aku tidak..."

Panas! Tori merasa wajahnya seperti terbakar. Perasaan malu dan gugup yang berbaur di dalam dirinya menciptakan sensasi panas yang membuatnya panik luar biasa. Ini..., apa yang dia pikirkan!

Karena reflek, aku jadi tidak berpikir panjang!!! Aku---

"Mau kemana?"

--Eh?

Chanyeol menahan Tori agar tetap berada di posisinya. Dengan sigap, pergelangan tangan gadis itu ia kunci di depan dada.

RESONATE (PCY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang