PART 32

1.7K 394 164
                                    


One sip, bad for me.

One hit, bad for me.

One kiss, bad for me.

But I give in so easily.

And 'no, thank you', is how it should've gone
I should stay strong.

But I'm weak, and what's wrong with that?

( Ajr - Weak )

🥀

Masih pukul sembilan pagi ketika Jiyong mendengar pintu ruangannya terbuka. Pria dengan usia berkepala tiga itu mendongak dari majalah yang ia baca dan melempar pandangannya ke seberang ruang.

"Aaah, akhirnya...," Jiyong menutup rapat majalahnya. "Mengesankan."

Diseberang ruang, tepat kearah Jiyong memandang, Park Chanyeol berdiri dengan garangnya.

"Jangan berlebihan." sinis Chanyeol. "Bukankah kau yang memanggilku."

"Heeh, hanya saja aku tidak mengira kau akan menuruti kemauanku."

"Aku tidak menuruti kemauanmu." Chanyeol melenggang masuk. "Pada akhirnya kita memang harus bicara, kan."

"Mmm, anak pintar." Jiyong mengangguk sumringah. Tingkahnya yang kekanakan tersebut membuat Chanyeol muak setengah mati.

Uh, mau muntah!

"Jadi..."

"Sebelum itu, apa saja yang sudah kau bicarakan dengan Tori." Chanyeol mengungkit terlebih dulu hal yang paling mengganjal pikirannya. "Kenapa kau berbicara dengannya? Kau tidak menggodanya, kan?"

"Oi, oi, oi. Ada apa dengan serangan beruntun itu?" Jiyong terpana. "Aku tidak melakukan apapun, kok. Tanya saja dia."

"Kau tidak mengatakan apapun?"

"Yah, aku bicara beberapa hal...," Jiyong mengusap hidungnya seraya memamerkan cengiran polos. "Tapi tenang saja, aku tidak mengungkit apa-apa mengenai pacarmu kok. Juga mengenai pembicaraan kita hari ini."

"Apa aku bisa mempercayaimu?" Chanyeol bimbang.

Sebenarnya, ketika ia mendengar cerita singkat dari Tori mengenai Jiyong, jantung Chanyeol nyaris copot saking paniknya. Chanyeol juga merasa kesal setengah mati saat mengetahui Tori-nya berbicara kepada si womanizer ini, Chanyeol khawatir akan keselamatan Tori. Jiyong itukan tipe pria yang asal caplok saja.

"Tenang saja, tenang saja. Aku tidak berniat menggoda temanmu, kok. Lagipula, perempuan itu sangat jauh dari idamanku."

"Haaah? Apa maksudmu!!!" Chanyeol sangsi.

"Yah, kau tau perempuan yang aktif menggunakan otaknya sangat sulit didekati. Aku sih lebih suka perempuan yang imut dan penur--"

"Idiot, maksudmu?"

"Jangan mengatai pacarmu sendiri." Jiyong tersenyum miring. "Nah, omong-omong..., mengenai pacarmu...,"

RESONATE (PCY)Where stories live. Discover now