PART 13

1.8K 359 76
                                    


🥀 Melangkah di garis yang terpisah 🥀

Yuqi telah menyelesaikan naskahnya empat hari lebih awal sebelum deadline. Hal tersebut cukup menakjubkan Tori dan membuatnya merasa lega. Setidaknya tekanan yang ia hadapi berkurang. Sekarang tinggal gilirannya merevisi naskah itu dan voila, menyerahkannya ke Sehun.

Satu tugasnya akan selesai, akan tetapi ia tak merasakan euforia kemenangan maupun kesenangan dalam keberhasilan itu.

"Ada apa dengan tampang mirip keset kaki itu?" suara pria yang berdiri dibalik kubikelnya membuat Tori mendongak.

Itu Baekhyun, seniornya di tempat kerja pula di kampus dulu. Pria manis yang merupakan jembatan penghubungnya dan Chanyeol pertama kali. Pria manis yang telah berbaik hati memperkenalkan Chanyeol kepadanya.

Chanyeol, kah...

Mengingat sosok itu membuat raut Tori semakin muram.

Apa yang telah Chanyeol ucapkan pagi itu bukanlah sesuatu yang dapat hilang dan tersapu begitu saja dari benak Tori. Ucapan Chanyeol tertanam dalam di benaknya seperti kutukan. Tori berjalan dan melewati harinya dengan ucapan pria itu menggema di kepalanya. Mengejeknya, mempermalukannya secara berulang.

Menyedihkan!

Perasaan cintanya di mata Park Chanyeol, tak lebih dan tak kurang, hanyalah sebuah perasaan yang menyedihkan.

"Aaah, kau tidak memintaku ke mejamu hanya untuk melihatmu merenung seperti cewek tolol, kan?" Baekhyun menoyor dahi Tori. Membangunkan gadis itu yang tenggelam dalam planet pikirannya.

"Sadar idiot, melamun di jam kerja bisa mendapat teguran loh. Terlebih kalau Oh-Satan-Hun melihatmu."

"Jika aku mendapat teguran, maka kau sudah pasti akan mendapat hukuman, Baek." Tori memutar mata jengah. "Duduklah, aku ingin berkonsultasi tentang naskah Yuqi."

"Konsultasi? Aku tidak tau seorang pro sepertimu butuh bantuanku.." Baekhyun menyeringai menggoda, tapi tetap menuruti Tori. Ia menarik satu bangku kosong mendekat dan duduk di atasnya sambil bersilang kaki.

"Kalau begitu, apa yang mau kau diskusikan?"

Tori membalik lembaran naskah di tangannya ke bagian paragraf yang telah ditandai dengan stabilo dan menunjukkannya ke Baekhyun, "Karena novel remaja adalah spesialismu, aku ingin tau bagaimana pendapatmu mengenai bagian ini..., ini..., juga ini..."

Baekhyun memperhatikan paragraf berstabilo orange tersebut. Membacanya sembari mendengar penjelasan Tori.

"Entahlah, aku tidak begitu mengerti tentang permasalahan remaja..., jadi aku merasa bagian ini terlalu kekanakan dan tidak masuk akal. Penyelesaiannya juga..., apakah menurutmu ini sudah pas?"

Mengingat pekerjaan Tori sebelumnya, selama ini ia selalu berurusan dengan novel romantis yang jenjang konfliknya lebih dalam dan serius. Karena itu, ketika Tori dihadapkan dengan Yuqi, seorang penulis yang genre bukunya bukanlah cakupan Tori, Tori merasa cukup kesulitan memahaminya.

"Menurutku ini cukup bagus..." Baekhyun mendongak setelah lama menekuni naskah tersebut.

"Tentunya beberapa konflik terasa begitu kekanakan, karena begitulah kebanyakan novel remaja. Beberapa hal kecil yang kita anggap sepele, bagi anak remaja dapat ber-impact luar biasa. Perceraian, misalnya. Kebohongan kecil, aku merebut pacarmu, pacarku punya pacar lain, si anak baru terlalu mencolok, ibuku pulang larut malam, aku kurang perhatian, kurang uang saku..., dan sebagainya."

RESONATE (PCY)Where stories live. Discover now