Alena tersentak dan mencari dari mana asal suara itu, Alena menutupi matanya dari silaunya matahari dan terkejut melihat siapa orang itu.

Alena tersentak dan mencari dari mana asal suara itu, Alena menutupi matanya dari silaunya matahari dan terkejut melihat siapa orang itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Lo siapa?"

"Orang yang lo ganggu tidurnya,"

"Maaf," ucap Alena lalu menatap Devan.

Devan terpana dengan kecantikan gadis yang ada di depannya ini.

"Jangan bangunkan gue dari mimpi ini tuhan, bidadarinya cantik banget, siapa yang nyuri selendangnya sih sampai ke sasar di sini?" batin Devan.

Devan tersadar dari lamunannya saat Alena mengusap air matanya lalu berjalan keluar dari rooftop.

"Eh eh tunggu dulu,"

Alena berhenti "Kenapa?"

"Nama lo?"

"Alena Nabila Patriawan panggil aja Alena,"

"A..alena juara olimpiade fisika?"

Alena mengangguk "Iya,"

"Woah," puji Devan tak sadar jika dia bertemu dengan Alena yang hanya dia kenal sebatas nama yang selalu membanggakan sekolahnya.

"Emm nama lo?"

"Devan Ananta Leoni panggil aja Devan,"

Sama halnya dengan Alena, dia tak menyangka jika orang yang baru saja terganggu karena tangisannya adalah seorang kapten basket cuek yang di gemari para siswi SMP-nya.

"Kenapa nangis?" Tanya Devan.

"Gak apa-apa," jawab Alena menggeleng.

"Kalimat itu mempunyai sejuta makna,"

"Bukan urusan lo juga kan?"

"Urusan gue karena lo gangguin tidur gue,"

"Gak ada hubungannya, lagian gue udah minta maaf," decak Alena.

"Gak cukup,"

"Terus lo mau apa?"

Devan bangkit dan menyeringai "Kerjain tugas fisika gue selama sebulan gak ada bantahan ngerti?" Ucap Devan tepat di depan wajah Alena.

Alena mundur saat hidung mereka hampir bersentuhan "Gak mau,"

"Gak.Ada.Bantahan." tegas Devan penuh penekanan.

Mulai dari sana Alena dan Devan saling mengenal, Alena tak habis pikir kata para siswi Devan sosok yang cuek dan dingin tapi saat dia bersama Devan, cowok itu akan nyerocos panjang lebar.

Selama itu pula Devan dan Alena menjadi dekat, hingga di mana keduanya mempunyai perasaan yang sama dan resmi menjadi sepasang kekasih.

Devan menembak Alena saat mereka kelas delapan SMP, tak terasa mereka sudah berada di kelas dua belas SMA. Itu artinya hubungan mereka sudah berjalan tiga tahun menuju empat.

"Lo nangis karena gak di kasih kue yah?"

"Nggak!! jangan sotoy,"

"Kuping gue masih bersih, gue masih bisa dengar dengan jelas omongan lo,"

"Terus gue harus bilang wow gitu?"

"Kalau lo mau kue ayo, gue bisa beliin kue apapun yang lo mau,"

"Gak perlu," ketus Alena.

"Udah jangan malu, gue yang traktir ayo,"

"Gak mau,"

"Lo ultah kan? Harusnya lo beruntung karena lo cewek pertama yang mau gue beliin kue ultah, udah ah gue bakalan rayain ulang tahun lo hari ini,"

"Kita gak saling kenal kenala lo langsung sok akrab?"

"Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cimta, tak cinta maka tak tau, makanya mari kita berkenalan mulai detik ini,"

♡♡♡

Devan sudah sampai di depan pintu gerbang rumah Alena. Selama perjalanan keduanya saling diam, tak ada yang memulai percakapan.

"Makasih," ucap Alena.

"Sama-sama,"

"Dan maaf,"

"Untuk?"

"Kamu pasti tau maksud aku,"

"Gak apa-apa aku selalu setia nunggu kamu cerita, aku gak akan maksa kamu cerita kalau hal itu buat kamu tersakiti, aku gak mau kamu tersakiti Alen," ucap Devan lembut lalu menatap Alena.

Alena bersyukur mempunyai Devan di sisinya, kekasihnya itu tak menuntut banyak darinya, Devan bukan cowok pemaksa dan ingin tahu semua urusan orang.

"Aku mencintaimu," ucap Alena tersenyum hangat pada Devan.

Devan membalas senyum Alena dan memegang pipinya "Tak perlu ku ungkapkan betapa dalamnya aku mencintaimu, yang pasti cintaku lebih besar dari cintamu, aku mencintaimu sangat Alen,"

"Kura-kura memiliki empat kaki, tapi langkahnya sangat lambat, ikan tak memiliki sepasang kaki tapi tiada yang meragukan kemampuannya berenang, karena yang terpenting bukanlah jumlah, tapi percayalah kita semua memiliki anugerah. Tersenyumlah bidadari senyum ceritamu selalu kunanti," lanjut Devan.

"Copy paste kata-katanya dari mana sayang?" Ucap Alena terkekeh.

"Dari lubuk hatiku yang paling dalam,"

"Ck lebay,"

"Sana gih masuk, nice dream Alen sayang," ucap Devan mencium kening Alena.

"Nice dream too Devan sayang, hati-hati,"




Saniyyah Putri Salsabila Said

27 Desember 2019
ig: saniyyahputrisaid

Lilin [TELAH TERBIT & DISERIESKAN]Where stories live. Discover now