RAFAEL || 12

101 7 0
                                    

Revisi

Jum'at pagi dengan suasana yang sejuk dan damai, berubah seketika saat perempuan ini berjalan sejajar dengan cowok yang dulunya adalah seorang Sahabat. Rafael berjalan dengan santai seolah ia tidak merasa kalau di sampingnya ada seseorang. Sementara perempuan ini berjalan dengan centil dan senyum yang di buat-buat.

Dulu...! Gak tau kalo sekarang mah... xixi 🤣

Mereka adalah Lisa dan Rafael. Luna melihat dengan kedua matanya yang ia buka lebar-lebar, takut kalo dirinya salah orang.

Dengan aura yang menggebu-gebu, Luna menghampiri mereka yang sedang berjalan beriringan.

"PERMISI PAKET!!" Teriak Luna tepat ditengah-tengah mereka

Akibat Luna yang mendorong Lisa terlalu semangat, alhasil Lisa tersungkur ke lantai.

"Awww.." Lirihnya menahan sakit

Luna tertawa puas dan Rafael pergi tanpa berpamit.

"Bye bye Mrs. Kecentilan.." Luna melambaikan tangannya dan pergi meninggalkan Lisa yang menjadi bahan lelucon.

"Oke. Kali ini Lo pemenang nya!! Tapi... Kita liat nanti!!" Katanya sambil mengusap-usap kedua lututnya.

Pelajaran dimulai seperti biasanya. Tapi tidak dengan kelas Rafael. Jam kosong membuat mereka terasa mengantuk dan bosan.

"Jamkos Mulu herman gue!" Ucap salah seorang siswa

"Mending belajar daripada begini gue!!" Lanjut siswa lain

"Minta tugas geh. Bosen!!" Sahut seorang siswi yang diacungi jempol oleh beberapa murid.

Maklum lah....🙄🤣

Lisa melihat Rafael yang sedang berkutat dengan ponselnya. Ia membuka galeri dan menampilkan sosok yang ia rindukan. Didalam hatinya, ada kesedihan yang mendalam dan ada juga kebencian yang memuncak.

"Brengsek!!" Gumamnya

Merasa penasaran apa yang dikatakan olehnya, Lisa menghampiri Rafael dengan gayanya yang sok anggun.

"Hai calon pacar...." Sapa Lisa yang langsung memeluk lengan Rafael.

Rafael tersentak kaget kemudian kembali menetralkan ekspresi wajahnya.

"Nanti ke kantin bareng ya?" Tanyanya

"Lepasin!" Ucapnya datar

"Gak!! Takut ilang!!" Sahut Lisa yang semakin mempererat pelukannya

Rafael memutar bola matanya malas. Kemudian mendengus kesal.

"Lepas!"

"Nggak!"

"Oke!!"

"Awww!!"

Rafael yang melepas nya secara paksa dan kuat, membuat Lisa terjatuh dari tempat duduknya. Lisa hanya meringis kesakitan sambil mengelus bagian yang sakit.

Satu kelas menertawakan dirinya. Tapi itu semua lenyap mendengar ucapan Aril seperti orang marah.

Lah? 🙄

"Sini gue bantu" Tawarnya dengan memberi uluran tangan yang langsung ditepis oleh Lisa

"Gak usah gue bisa sendiri!!"

Lisa mencoba bangkit namun hasilnya tetap nihil.

"Tinggal nurut susah amat!!"

"Bacot!!"

Rafael [SELESAI]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum