Kumasukan kembali ponselku karna jalanan didepanku sudah mulai merenggang. Akhirnya aku dapat bebas dari macet tersebut, kulajukan mobilku cepat agar dapat beristirahat dirumah gritte. Jam 5 sore nanti aku harus pergi lagi untuk menemui iqbal di taman dekat kampus. °SKIP°

Malam ini aku tidur satu kamar dengan gritte. Aku membaringkan tubuhku dan memejamkan mataku. Aku menyuruh gritte untuk membangunkan ku jam setengah 5 nanti. Gritte membiarkan ku tertidur di kasurnya karna ia tau aku sangat lelah hari ini.

Aku terbangun saat alarm berbunyi, lagu problem-Ariana Grande. Saat aku membuka mataku, terlihat gritte yang masih sibuk dengan buku-buku didepannya.

"Tte? Lo lagi ngapain sih?" Tanyaku sambil mendudukan diriku dan menyenderkan punggungku di senderan kasur.

"Lagi design baju pernikahan" ya gritte memang suka men-design baju, walaupun tomboy tapi ia suka men-design baju pengantin.

"Liat tte" ucapku menghampiri dirinya. Kulihat kertas-kertas yang tersebar di meja tersebut.

"Iih ini lucu tte.. sederhana tapi elegant. Klo gue nikah gue mau pake baju ini ah" lanjutku sambil menunjukan gambar pada gritte.

"Yaudah ntar gue buatin deh, mau kapan lo nikah?" Tanyanya.

"Insyaallah secepatnya hahaha.. buatin ya tte" ucapku memohon.

"Tinggal nunggu calon suami nya balik ya prill. Buat doi mau kayak gimana?" Tanyanya.

"Yaelah cowo mah jas juga selesai" jawabku.

Setelah melihat beberapa gambar gritte, aku menuju kamar mandi dan bersiap untuk bertemu dengan iqbal. "Tte gue jalan dulu ya, udah ditungguin iqbal" ucapku sambil menuju pintu kamar.

"Iya hati hati ya prill" jawabnya tanpa menoleh kearahku.

Aku melajukan mobil ku menuju taman yang iqbal masuk. Sepi, gelap itu yang terlihat. Aku turun dan mencari keberadaan iqbal.

Saat berjalan menyusuri taman, aku melihat bunga mawar putih berserakan di rumput taman. Percis seperti apa yang pernah ali lakukan dihari ulangtahun ku yang ke 19.

"Iqbaaal.. baal" teriakku mencari sosok iqbal. Terlihat meja yang sudah rapi beserta makanan diatasnya diterangi lampu taman.

"Ini apaan sih" ucapku berbicara sendiri.

"Dar!!" Aku terloncat karna kaget, ku tengokan kepalaku kearah suara tersebut.

"Bal ih ngagetin aja. Ini apaan coba? Mau ngapain?" Tanyaku penasaran.

"Dinner sama gue" jawabnya polos. Aku hanya diam. Untuk apa ia menyiapkan semua ini untukku, usaha nya akan sia-sia. Aku sudah memikrikan kata-kata papa kemarin. Keputusan ku sudah bulat, iqbal tak mampu mematahkan keputusanku begitu saja.

Tiba-tiba iqbal memegang tanganku. Aku spontan langsung melepaskannya.

"Ngapain pake acara dinner segala?" Tanyaku sedikit mengencangkan suaraku.

"Ya emang kenapa? Lo tau kan gue suka sama lo dari SMA? Gue cukup sabar, gue berusaha buat move on. Tapi gabisa prill" ucapnya sambil menatap wajahku. Aku tertunduk, ada rasa tak enak.

"Tapi bal, lo tau dari saat lo suka sama gue, gue juga udah sama ali. Plis bal gausah bahas masalah ini" ucapku yang masih tertunduk.

"Gabisa prill, gue udah terlalu lama nunggu" ucap iqbal mengguncangkan tubuhku.

"Bal, lo pernah bilang sama gue klo lo gabakal bahas masalah ini dan lo udah bisa move on. Kenapa sekarang gini? Jangan bikin gue gaenak sama lo bal" ada rasa kesal dan tak enak yang kurasakan. Iqbal memang mencintaiku sejak kita berada di bangku SMA, disaat itu juga aku menjalin hubungan dengan ali hingga sekarang. Iqbal sempat ingin menghancurkan hubungan ku dengan ali, tapi ia gagal. Iqbal berjanji tak akan pernah membahas tentang ini lagi.

"Prill liat gue" ucap iqbal sambil mengangkat wajahku.

"Gue udah berusaha, tapi gabisa. Apa salah gue cinta sama lo? Gue terlalu sayang sama lo. Awalnya gue rela klo lo bahagia sama ali, tapi kenyataannya? Ali malah bikin lo nangis terus kayak gini. Gue mau lo bahagia prill, bahagia sama gue" mendengar ucapannya aku semakin tertunduk, tak dapat kutahan lagi, tangisan ku pecah.

"Dengerin gue prill, gue cuma mau lo bahagia!!" ucap iqbal sedikit meninggikan nada ucapannya.

"Gue bahagia sama ali!" Ucapku berteriak sambil menangis.

"Gue bahagia sama ali, ada hal yang lo gatau. Dan plis stop! Lo gatau apa-apa, gue bahagia sama ali" teriakku masih dalam tangisan.

"Bahagia apanya? Lo nangis terus prill. Lo gatau kan di amerika ali punya perempuan lagi atau gak? Gue bukannya nakutin lo, tapi lo harus pikir itu baik-baik".

"Gue percaya sama ali, gue percaya sama dia! Jangan patahin kepercayaan gue ke dia, klo lo sayang sama gue, bukan gini caranya. Gue mau pulang, maaf acara lo hancur" ucapku berbalik dan berlari kecil menuju mobil.

Iqbal berlari cepat mengejarku, aku yang masih menangis mempercepat langkahku agar iqbal tak dapat mengejarku. Tapi langkahku kalah cepat dengan iqbal, iqbal berhasil sampai di hadapanku.

"Oke prill oke, gue minta maaf" ucap iqbal menenangkanku. Aku terdiam tak memperdulikan ucapannya.

"Prill, gue minta maaf. Iya emang gue gatau apa-apa tentang hubungan lo sama ali. Kasih tau gue prill, biar gue gak bikin lo kayak gini lagi" aku masih terdiam enggan menjawab. Aku berusaha menenangkan diriku dan mulai melangkahkan kaki namun ditahan oleh iqbal.

"Prill jawab gue" ucapan iqbal sedikit mengecil, sepertinya dia sudah putus asa menghadapiku. Ingin kujelaskan semuanya, tapi aku memutuskan untuk tak memberi tau itu kepada siapapun. Hanya dimas yang tau.

"Gapapa kok, udah gue mau pulang. Misi" ucapku. Iqbal akhirnya membiarkanku pergi, aku berlari kecil menuju mobil dan langsung melajukan mobilku.

Diperjalanan aku memikirkan semua yang iqbal katakan tadi. "Sorry bal, gue seneng kok ada yang perhatian sama gue, ada yang sayang sama gue. Tapi gue udah punya ali, dan gue janji sama dia bakal jaga hati ini. Gue juga gaada niat sama sekali buat ngelupain dia, gue percaya sama dia" batin ku.

Sesampainya dirumah gritte, aku langsung masuk ke kamar gritte, gritte yang masih sibuk dengan design nya menoleh kearahku.

"Eh udah pulang prill. Iqbal ngomongin apaan? Serius amat kayaknya?" Aku tak menjawab ucapan gritte, aku langsung merebahkan tubuhku di kasur milik gritte. Memejamkan mataku dan berusaha melupakan semua yang telah terjadi.

***

Can You See Me (Aliando-Prilly)Onde histórias criam vida. Descubra agora