Chapter 27

1.8K 65 0
                                    

Tak banyak yang tau kalau sebenarnya Dr. Arthur tidaklah sekuat yang dia perlihatkan kepada orang lain selama ini. Sebelum share link dan pesan WhatsApp Ivanka sampai kepadanya, dirinya sudah tahu terlebih dulu. Dr. Arthur pun sebenarnya sudah menduga topik pembicaraan yang akan mertuanya bicarakan. Mau bagaimanapun juga yang namanya status suami atas seorang wanita, apalagi wanita itu sangat cantik, tetap saja menjaga jarak sekeras apapun rasa memiliki itu pasti ada. Dan saat ini Dr. Arthur bimbang menghadapi kecemasan yang kian menderanya. Pernah hidup selama setahun lebih dengan wanita yang mungkin tidak diprediksinya sebelumnya, tentu saja meninggalkan kenangan.

Dilema dalam diri Dr. Arthur mampu mengacaukan persahabatannya dengan Ivanka. Ivanka mempunyai niat baik yang disalahartikan oleh Dr. Arthur. Beberapa kali Ivanka mengajak Dr. Arthur untuk ngopi bersama dan menawarkan bantuan, tapi ditolak dengan dingin oleh Dr. Arthur. Dia ingin berkonsentrasi supaya tidak salah langkah dalam membuat keputusan.

"Nevan adalah laki-laki yang diinginkan oleh Fea, kini mereka terbiasa menghabiskan waktu bersama. Sungguh mustahil Shafea mengingatku yang bahkan mungkin tidak pernah ada diingatannya diluar kepentingan kami" gumam Dr. Arthur yang kacamatanya mulai berembun karena uap dari air mata yang ditahannya.

"Sejak awal aku sudah membatasi jangan sampai aku terlalu memasukkan orang lain kedalam hidupku melebihi batas kemampuanku untuk meredam sakit yang pasti akan diperbuatnya di kemudian hari. Dan hari ini aku kehilangan kendaliku" lanjutnya dalam gumaman seriusnya.

"Ya aku harus menemui ayah dan meminta kebijakan darinya". Ternyata Dr. Arthur masih memerlukan masukan dari orang lain.

****************************

Langkah kaki yang semakin mendekat, menyadarkan Dr. Arthur dari kegundahannya. Suara tarikan gagang pintu memaksa Dr. Arthur membalikkan badannya yang tengah membelakangi pintu itu.

"Shafea, tumben sekali kamu datangi saya?" Jantung Dr. Arthur berdegup lebih kencang, bukan jatuh cinta atau rindu yang terbebaskan tetapi kaget kalau wanita yang baru saja memusingkan kepalanya kini mencarinya. Hal yang jarang sekali diterimanya.

"Iya Dr. Arthur" jawab Fea sambil tersenyum simpul.

"Berkaca dari komunikasi kita selama ini, kau menemuiku hanya ketika akan membicarakan perkara berat. Dan saya sudah tahu kedekatanmu dengan Nevan lagi di sinetron kalian. Jadi kau mau mulai dari mana?".

"Aku tidak ingin membicarakan itu. Aku hanya ingin melakukan kebiasaan yang sudah kurang lebih tiga Minggu ini kulewatkan. Aku tidak tahu Dr. Arthur tiba-tiba saja aku ingin melihatmu".

"Bukankah kau sangat menikmati setiap detik waktu hidupmu dengan laki-laki berhargamu itu?".

"Benar, aku sangat menyukai sinetronku ini. Tapi percayalah aku belum terpikirkan untuk membahas apa yang kau takutkan".

"Saya dewasa dan begitu pun dengan kamu. Jangan sampai kita menyesali keputusan itu nanti, mari pertimbangkan dengan matang".

"Bolehkah aku tahu tentang perasaanmu kepadaku Dr. Arthur?".

"Ya saya menyayangi kamu dan Sondea dengan sangat baik".

"Hanya itu?".

"Tak adakah kesan tersendiri untuk saya? Diluar sayang yang berbentuk kewajiban itu".

"Memangnya kamu akan mempedulikan perasaanku itu Fea?".

"Aku berusaha adil untuk semua yang sudah kita perbuat."

"Ide yang bagus. Tenanglah semua yang dipertimbangkan dengan matang pasti akan menemukan jalan yang baik. Dan kau percaya kalau aku bukan laki-laki yang bisa kau remehkan kan?"

"Sangat percaya. Kamu adalah laki-laki terbijaksana yang pernah bersinggungan dengan hidupku. Aku selalu mendoakan kebaikan untukmu Dr. Arthur meskipun aku mencintai Nevan".

"Ya, kita pikirkan jalan keluar paling membahagiakan untuk kita berdua".

"Bolehkah aku malam ini tidur dengan kamu Dr. Arthur?".

"Hahaha apakah kau sedang bercanda Fea?".

Sinyal penolakan ini dapat dengan mudah ditangkap oleh Fea.

"Hehehe baiklah Dr. Arthur, have a nice dream" kata terakhir terdengar sebelum Fea menutup pintu ruangan Dr. Arthur.

Dr. Arthur memilih membatasi dirinya dari Fea, dia menyadari kalau tinggal sedikit saja dapat menyentuh perasaan terdalamnya untuk Fea dan bisa-bisa membuatnya kehilangan kebijaksanaannya.

To be continued................................

Wonder Woman RushWhere stories live. Discover now